Hari yang terlalu indah. Pagi itu Gita bangun pukul 04.30 tepat. Terlalu cepat , mengingat semalam dia tidur larut. Seperti biasanya, pagi iteu Gita lalui dengan rutinitas hariannya, kecuali hari minggu tentunya. Setelah sarapan, dia pun melanjutkan mengunyah sebuah biskuit dengan cream susu d tengah nya serta segera bergegas ke Sekolah. Sesampai di Sekolah, Gita hanya duduk melihat smua temannya mengerjakan tugas dari guru Bahasa Indonesia. Gita tampak tenang, karna tugas itu telah diselesaikannya minggu lalu dan dibantu orang terkasih.
Pelajaran pertama pun di mulai. Seperti biasanya, menit dan menit dilalui Gita dengan bertanya. Gita adalah salah satu siswi yang sering terlewat dari pelajaran, tapi Gita tidak mau melewatkan pelajaran itu. Gita seorang gadis yang tidak pintar tapi memiliki semangat belajar yang bisa dibilang di atas standar. Tapi sayang Gita lebi sering menyendiri. Dia membenci orang-orang yang tidak pernah mencoba untuk menghargainya.
Sepulang sekolah tidak seperti biasa nya , Gita tetap di Sekolah . Dengan sengaja dia melupakan les musiknya hanya untuk mengitari sekolah. Dia memikirkan sesuatu yang terus mengganggu fikirannya . Dia terus mengitari sekolah dan berhenti d taman belakang sekolah. Dia hanya memandang beberapa tanaman yang tampak hidup damai dengan tanaman yang lain. Dia begitu larut dengan suasana taman belakang yang hening ditemani dengan angin yang bertiup pelan. Tanpa disadarinya, air matanya menetes . Dengan segera Gita memusnahkan air mata itu dengan selembar tisu. Sepertinya dia berusaha untuk tegar meski sulit. Hingga Mira datang menghampirinya. Sepertinya mira pun ingin menyendiri. Gita menyambut Mira dengan senang, namun sesekali mengusap air mata yang tampak berlomba-lomba keluar dari matanya. Sementara Mira bercerita tentang cowok idolanya yang membuatnya patah hati.
"tadi tuh gue ngelitin Bayu, tapi Bayu itu lagi ngeliatin Wiwi gitu. Gimana gak sakit ni ati ? Mana aku uda ngarep banget lagi ama dia" .
Menit demi menit mira bercerita sedangkan Gita memberinya saran dan motivasi kecil-kecilan.
"uda deh. Gak usa mikirin cowok yang gak pernah mikirin lo. Rugi tau" .
Dan itu dilakukan Gita dengan terisak-isak, tapi Mira tidak menyadari itu dan Mira terus saja bercerita. Gita mendengarkannya dengan tenang. Hingga Mira terhenti karna tenggorokannya mulai kering. Dan Mira pun menyadari mata Gita yang terlihat merah.
"lo napa sih ? Mata lo merah. Mau nangis yah ?" kata Mira dengan lugunya.
Gita tertawa kecil dan berkata "dodol lu. Lo pikir tadi gue ngpain ? Daritadi gue nangis tau" .
"serius lo ?"
"iyalah. Mata uda merah gini juga"
"kok lo nangis sih ? Dda masalah ya ? Cerita dong"
"enggak kok !"
"kok lo gtu sih ?"
"udalah , gak penting buat kamu tau" .
Mira terus saja mendesak Gita. Hingga akhirnya Mira pun ikut menangis dengan alasan telah membuat Gita brsedih. Gita hanya tertawa terbahak-bahak. Kepolosan Mira mampu menghibur Gita dan suasana kembali hening. Angin bertiup pelan. Daun yang berguguran mengikuti desahan angin disore itu. Gita merogoh saku bajunya dan
" ku ingin marah melampiaskan , tapi ku hanyalah sendiri d sini. Ingin ku tnjukan pada siapa saja yang ada, bahwa hati ku kecewa " . Senandung dari Bunga Citra Lestari-Kecewa mengiringi sore itu hingga matahari tergantikan oleh bulan. Dan mereka pun meninggalkan taman belakang sekolah dengan saling merangkul satu sama lain.
No comments:
Post a Comment