Kesehatan
dalam kehidupan manusia adalah salah satu komponen dari kesejahteraan
masyarakat. Dalam rangka meningkatakan kesejahteraan masyarakat upaya
peningkatan kesehatan itu dipengaruhi oleh faktor lingkungan perilaku,
pelayanan kesehatan dan faktor genetik.
Kesehatan
masyarakat sebagai ilmu dan seni untuk mencegah penyakit memperpanjang hidup
dan meningkatkan kesehatan melalui upaya bersama masyarakat secara terorganisir
untuk sanitasi lingkungan, pemberantasan penyakit, pendidikan kesehatan,
pelayanan kesehatan, dan sebagainya, mengandung makna bahwa aspek preventif dan
promotif adalah lebih penting daripada kuratif dalam rangka peningkatan status
kesehatan masyarakat.
Kebutuhan layanan kesehatan yang
bermutu meningkat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat pengetahuan
masyarakat Indonesia. Layanan
kesehatan terdiri dari bidang layanan langsung berupa pelayanan curative di
rumah sakit, puskesmas atau praktik medic lainnya. Hal yang tak kalah
pentingnya adalah profesi pekerja kesehatan pada bidang public health yang
berfokus pada aspek primordial prevention, health promotion, sampai pada
specific protection. Bagi Sarjana Kesehatan Masyarakat tentu diarahkan pada
kemampuan mengisi ruang pada kebutuhan public yang masih sangat minim
perhatian.
Seorang Sarjana Kesehatan
Masyarakat memiliki pengetahuan tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi kebijakan lokal, nasional dan global legislative dan sosial.
Selain itu seorang SKM juga terampilan dalam menganalisis data kuantitatif dan
kualitatif yang dibutuhkan untuk pemecahan masalah, mampu mengembangkan
strategi multidisipliner dan kolaboratif untuk pemecahan masalah kesehatan,
meningkatkan ketermapilan komunikasi dengan bekerjasama dengan kelompok yang
beragam serta peran kepemimpinan dalam promosi kesehatan dan pencegahan
penyakit.
Sarjana
Kesehatan Masyarakat diciptakan untuk mengembangkan kapabilitas dan
kompetensinya dalam memanage berbagai permasalahan kesehatan masyarakat untuk
selanjutnya mencari pemecahannya (problem solving). banyak yang beranggapan
setelah tamat mereka akan bekerja focus pada Dinas Kesehatan dan Puskesmas.
namun hal ini sebenarnya sudah tidak relevan lagi karena berbagai kondisi dan
berbagai prospek kerja masih belum terisi oleh tenaga kesehatan masyarakat
bahkan beberapa diisi oleh tenaga dari bidang ilmu yang lainnya. Prospek kerja
Sarjana Kesehatan Masyarakat berdasarkan peminatannya yaitu :
1.
Bidang Kesehatan lingkungan
Seperti Manajer
lingkungan Rumah Sakit, Konsultan limbah, Konsultan Amdal kesmas, Manager
kesling pada berbagai perusahaan seperti Pertamina, PLN, Kontruksi, Tekstil,
Telkom, dll. Dapat pula sebagai Quality control supervisor pada perusahaan
makanan dan minuman seperti sosro, coca-cola, Aqua, catering dll, Sanitarian
pada Hotel dan restourant , Manager HACCP pada restaurant, Laboratorium kesmas,
Puskesmas, Dinas kesehatan, Bapedalda,, Wiraswasta seperti catering, pest
control, konsultan amdal, konsultan limbah dll.
2.
Management Kesehatan
Seperti Manager
Rumah Sakit, Manager Rekam Medik, Manager Pemasaran Rumah Sakit, Manager
Asuransi Kesehatan, Bank Insurance and consultant financial (asuransi pada
Bank), manager perusahaan farmasi., Pemasaran Laboratorium dan alat kesehatan,
puskesmas, dinas kesehatan dll.
3.
Biostatistik dan Epidemiologi
Seperti di Dinas
Kesehatan, Puskesmas, Lembaga Survei Indonesia, BPS, Bapenas, Bapeda, BKKBN,
consultant statistic kesehatan, media massa, dll
4.
Gizi Kesehatan Masyarakat
Seperti Manager
Quality control pada perusahaan makanan dan restaurant, supervisor
HACCP pada berbagai perusahaan seperti restaurant, hotel, supermarket, supplier
makanan dll, konsultan gizi, catering, dll.
5.
Promosi Kesehatan Masyarakat
Seperti di Puskesmas,
Dinas Kesehatan, manager asuransi kesehatan, manager pemasaran rumah sakit,
konsultan gizi, kesling, kesja pada berbagai perusahaan, dll.
Gelar profesi
adalah gelar yang diberikan kepada lulusan pendidikan profesi pada bidang studi
tertentu dari suatu perguruan tinggi. Di Indonesia, gelar profesi diatur oleh
senat perguruan tinggi dan organisasi profesi berdasarkan standar profesi yang
terkait sebagai dan ditulis di belakang nama yang berhak. Meskipun memiliki
banyak prospek kerja, seorang Sarjana Kesehatan Masyarakat belumlah menjadi
profesi. Meskipun seorang Sarjana Kesehatan Masyarakat memiliki beberapa
kriteria profesi yaitu
1. Mengolah
ilmu preventif dan promotif
2. Memiliki kebebasan tanpa hubungan
dinas atau hirarki
3. Mengabdi pada kepentingan umum
4. Memiliki imunitas terhadap tuntutan criminal
5. Memiliki honor yang
seimbang atau tidak dengan banyaknya usaha yang dicurahkan.
Namun seorang Sarjana Kesehatan
Masyarakat belum memiliki criteria profesi berikut :
1. Hubungan kepercayaan dengan klien
2. Belum memiliki kewajiban
merahasiakan informasi klien
3. Belum memiliki kode etik dan
peradilan kode etik
Selain itu dalam Pada RUU Tenaga Kesehatan
tahun 2011 Bab III pasal 10 menyatakan seorang Sarjana Kesehatan Masyarakat
sebagai seorang tenaga kesehatan namun bila jenis tenaga kesehatan
tertentu yang memiliki lebih dari satu jenjang pendidikan memiliki kewenangan
profesi sesuai dengan lingkup dan tingkat kompetensi. RUU tersebut sejalan dengan keputusan menteri No.036/U/1993
tentang gelar dan sebutan lulusan perguruan tinggi. Pada bab I, pasal 1;2
sebutan professional adalah sebutan yang diberikan kepada lulusan perguruan
tinggi yang menyelenggarakan pendidikan professional. Pendidikan professional
adalah pendidikan yang diarahkan pada kesiapan penerapan keahlian tertentu.
Selanjutnya yang berhak menggunakan sebutan professional adalah lulusan
pendidikan professional dari akademi, politeknik, sekolah tinggi, institute
atau universitas. Gelar akademik untuk program studi kesehatan masyarakat
adalah Sarjana Kesehatan Masyarakat yang disingkat S.K.M. Untuk gelar akademik
magister disingkat M.Kes. (dibelakang nama), sedangkan untuk gelar akademik
doctor disingkat Dr. didepan nama yang bersangkutan. (Dikti, 1993).
Untuk itu perlu
adanya pendidikan profesi untuk kesehatan masyarakat. Pendidikan profesi adalah
sistem pendidikan tinggi setelah program pendidikan sarjana yang menyiapkan
peserta didik untuk menguasai keahlian khusus. Lulusan pendidikan profesi
mendapatkan gelar profesi.
Bedasarkan
UU No. 36 / 2009 tentang Kesehatan secara tegas disebutkan bahwa profesi
kesehatan masyarakat memiliki kewenangan pada bidang kajian Epidemiologi
kesehatan, Entomologi kesehatan, Mikrobiologi kesehatan, Penyuluhan kesehatan,
dan Administrasi kesehatan. Bidang-bidang ini sementara masih dikelola oleh
pemerintah. Namun kedepan bidang kajian ini tidak mungkin ditangani oleh
pemerintah, sektor swasta sangat dibutuhkan dalam mengembangkan bidang-bidang
tersebut. Kemajuan teknologi kesehatan masyarakat sangat membutuhkan
professional yang mempunyai kualifikasi tertentu.
Program
sumber daya kesehatan dari pemerintah ditujukan untuk meningkatkan jumlah, mutu
dan penyebarannya sesuai kebutuhan, dengan kegiatan pokok diantaranya
peningkatan keterampilan dan profesionalisme tenaga kesehatan melalui
pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan. Pemenuhan kebutuhan tenaga
kesehatan, pembinaan tenaga kesehatan dan penyusunan standar kompetensi dan
regulasi profesi kesehatan (Depkes, 2008).
Pada
saat ini Sarjana Kesehatan masyarakat sedang diusahakan menjadi sebuah profesi
karena dianggap penting. Banyak pekerjaan kesehatan masyarakat
memerlukan gelar Sarjana Profesional Kesehatan Masyarakat. Sarjana Kesehatan Masyarakat
memberikan keunggulan kompetitif dibandingkan para profesional lain dan
memungkinkan para profesional untuk :
1. Mendapatkan
pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan lokal, nasional
dan global legislatif dan social.
2. Berlaku
luas, state-of-the-art keterampilan kuantitatif dan kualitatif yang dibutuhkan
untuk pemecahan masalah.
3. Mengembangkan
strategi multidisipliner dan kolaboratif untuk pemecahan masalah kesehatan yang
berhubungan.
4. Meningkatkan
keterampilan komunikasi dengan bekerja sama dengan kelompok yang beragam.
5.
Diposisikan untuk peran kepemimpinan
dalam promosi kesehatan dan pencegahan penyakit.
Sebagai
profesi nantinya seorang Sarjana Kesehatan Masyarakat dituntut untuk menghadapi
masalah kesehatan yang kompleks, seperti meningkatkan akses ke perawatan
kesehatan, mengendalikan penyakit menular, dan mengurangi bahaya lingkungan,
kekerasan, penyalahgunaan zat adiktif, dan cedera. Profesional melayani
kesehatan masyarakat lokal, nasional, dan masyarakat internasional. Seorang
Sarjana Kesehatan Masyarakat diharapkan dapat menjadi pemimpin yang memenuhi
tantangan yang menarik dalam melindungi kesehatan publik saat ini dan di masa
depan. Selain itu seorang Sarjana Kesehatan Masyarakat sangat akan mendapatkan
kepuasan bahwa mereka bekerja untuk memperbaiki kehidupan orang lain.
Profesional
kesehatan masyarakat dapat bekerja baik di sektor publik maupun swasta. Banyak
lulusan kesehatan masyarakat akan menemukan pekerjaan di sektor publik baik
lokal, provinsi, nasional baik departemen kesehatan maupun di department lain.
Pekerjaan yang tersedia di departemen kesehatan berkisar Inspektur Keamanan
Pangan, Pendidik; Analis Kebijakan untuk epidemiologi. Di universitas sebagai
pengajar dan peneliti. Ada pula profesional kesehatan masyarakat yang bekerja
di sebuah organisasi nirlaba dapat menemukan pekerjaan dalam advokasi
kesehatan, kebijakan, atau penelitian untuk organisasi-organisasi. Misalnya
saja Palang Merah, atau non lokal non-profit yang berfokus pada isu-isu
kesehatan tertentu. Sementara profesional kesehatan masyarakat yang lain
menemukan pekerjaan di sektor swasta seperti bekerja dalam uji kontrol untuk
perusahaan farmasi atau untuk perusahaan asuransi kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Amiruddin, Ridwan. 2010. Profesionalisme
Sarjana Kesehatan Masyarakat. http://ridwanamiruddin.com/2010/04/05/profesionalisme-sarjana-kesehatan-masyarakat-oleh-prof-dr-ridwan-amiruddin-s-km-m-kes-msc-ph/.
(4 Oktober 2012)
Budiwaluyo, Wasista. 2011. Prospek
Lulusan Kesehatan Masyarakat di Layanan Kesehatan. (4 Oktober 2012)
Dimas. 2012. Prospek Kerja Sarjana
Kesehatan Masyarakat. http://dimazgyba.web.id/prospek-kerja-sarjana-kesehatan-masyarakat.
(4 Oktober 2012)
Kepmen Dikti, (1993). Gelar dan
sebutan lulusan perguruan Tinggi. (08 Oktober 2012)
Ikatan Alumni Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana . 2010. Profesionalisme
Sarjana Kesehatan Masyarakat. http://ikayanakesmas.blogspot.com/2010/12/profesionalisme-sarjana-kesehatan.html.
(4 Oktober 2012)
No comments:
Post a Comment