Tuesday, October 4, 2016

Demi Cinta dan Kesetiaan

Tepat pukul tujuh pagi saya melangkahkan kaki diantara dedaunan yang berserakan dijalan. Suasana masih sepi seperti biasanya. Pagi ini saya langsung menuju toilet dan saling bertegur sapa dengan cleaning service. Setelah memasuki ruangan, saya segera menyalakan komputer dan menenangkan diri. Yah lagi-lagi hari ini ruangan tampak sangat berantakan. Gelas kotor berserakan di meja. Tisu bekas dimana-mana. Kertas bekas berhamburan. Letak kursi tidak beraturan. Yah beginilah ruangan kerja para bapak-bapak. Terkadang saya jadi penasaran, bagaimana sih mereka bekerja sampai pukul satu pagi. Hanya berbekal kopi dan sedikit cemilan. Oh ya, untung saja saya bisa menemukan berkas yang kemarin terlupakan. Biasanya yah, berkas terlupakan semacam itu tidak sengaja terbawa oleh salah satu dari mereka.

Saya duduk sembari memutar sebuah drama komedi. Sambil menonton saya perlahan mulai merapikan ruangan. Membereskan meja, menyapu ruangan, membuang sampah, mengatur kursi dan menyemprotkan pewangi. Satu-satunya hal yang saya sisakan adalah gelas kotor. Saya terlalu malas untuk beranjak dari ruangan itu. Kurang lima belas menit pukul sembilan, Irna datang. Dia langsung mengeluarkan cemilan dan roti yang dibawanya dari rumah. Selang beberapa menit, datanglah Pak Atjo. Beruntung saat itu tontonan saya sudah berubah menjadi sidang sianida. Sehingga kami sedikit bertukar pendapat mengenai kasus tersebut. Saya mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan untuk rapat pagi ini. Sementara Pak Atjo yang sedang pincang menuju ruang rapat. Selang beberapa menit, Andry muncul dengan terengah-engah. Kami sedikit berbincang-bincang tentang hari kemarin sebelum menuju ruang rapat.


Seperti biasa, saya memasuki ruang rapat dengan beberapa lembar kertas kosong untuk mencatat hal-hal penting dalam rapat. Sampai Andry memberikan kode kalau pesanan nasi tumpeng kami sudah sampai. Saya dan Andry bergegas keluar dari ruang rapat. Andry bertugas mengambil piring di lantai tiga, sementara saya bertugas menata lauk dan memindahka nasi tumpeng ke ruang rapat. Tentu dengan bantuan adik-adik cowok yang ada. Oh iya, acara nasi tumpeng ini sebagai welcoming buat Pak Lalu dan Pak Yahya yang kembali bergabung. Mereka tampak terkejut dan bahagia tentunya, khususnya Pak Yahya tampak sangat cool. Rapat yang tadinya cukup formal dan dihadiri pimpinan-pimpinan itupun seketika menjadi acara temu kangen. Semua bergembira dan makan bersama. Hanya saja sangat disayangkan, tertawa bersama, makan bersama tapi hanya saya, Irna dan Andry yang membersihkan. Wajar sih, karena unit kami yang mengadakan acara dan hanya kami bertiga personil perempuan yang ada. Setelah saya mengumpulkan sampah dan piring kotor, Andry mengangkatnya ke lantai dua untuk dicuci. Setelah ruang rapat sudah rapi, saya dan irna menyusul Andry dan setumpuk piring kotornya. Sesampai dilantai dua, saya teringat dengan gelas kotor yang ada di ruangan dan membuat saya bergegas turun dengan niat agar sekalian dicuci. Setelahnya, saya dan Irna mencuci semua piring kotor. Irna membasuh sabun, sedangkan saya membilas. Tantangannya yaitu kami mencuci ditempat wudhu, karena ruang cuci piring terlalu sempit untuk kami berdua. Bayangkan saja, kami cuci piring dengan posisi badan membungkuk (ruku'). Sambil cuci piring terdengarlah senandung "deemiii cinta daaan keseetiaan" yang ternyata dari Irna. Seketika saya tertawa terbahak-bahak. Lagu itu adalah soundtrack tetap FTV indosiar. Petikan lagu itu biasanya terdengar pada adegan anak tiri yang disiksa atau istri yang dicampakkan atau orang tua sakit-sakitan yang diusir. Saya yang tadinya cuci piring tiba-tiba merasa jadi anak tiri yang cuci piring. Hahahahahaha. Beruntung Kak Selvi dan Ibu Fatma segera datang membantu dan meringankan beban kami. Setelahnya Andry bertugas mendistribusikan piring sesuai asalnya.

Saya dan Irna kembali ke ruangan. Kami yang biasanya duduk dimeja kami masing-masing, mendadak mendekat kemeja besar menikmati hembusan AC secara langsung. Sampai Pak Rahmat muncul dan juga duduk disalah satu sisi meja besar. Biasanya, dalam suasana seperti itu, kami segera meninggalkan meja besar dan kembali keposisi kami masing-masing, sebagai bentuk hormat dan rasa segan pada Pak Rahmat. Tapi berbeda hari ini, saya dan Irna tidak peduli dengan kedatangan Pak Rahmat. Saya tetap duduk disebelahnya sedangkan Irna duduk tepat dihadapannya. Kami benar-benar butuh hembusan AC secara langsung. Kami tdak punya banyak waktu untuk bersantai, karena Bos Besar datang meminta kami mengambil dua dos barang dimobilnya untuk dipindahkan keruangan. Kami berkeliling parkiran mencari mobil beliau dan meminta bantuan adik cowok lainnya untuk mengangkat kardus besar dan berat itu. Setelah itu kami masi perlu melakukan pekerjaan kecil tapi ribet. Beruntung pekerjaan itu bisa kami lakukan dengan duduk cantik di ruangan. Apa yang terjadi pada Andry ? Entahlah, dia memang punya dunia sendiri. Setelah memasuki waktu Ashar, saya keluar untuk mengambil air wudhu. Namun saya kembali masuk ke ruangan dan mengingatkan irna untuk mendiskusikan masalah dana pada Pak Rahmat. Kemudian saya keluar lagi dengan niat yang sama dengan sebelumnya. Didepan pintu, saya bergumam "Ih saya lupa simpan jam tangan. Yah simpan di toilet saja deh, kan gak lama". Setelah wudhu, saya bergegas ke ruangan. Disana saya mengarsipkan surat yang baru dibuat oleh Andry dan melihat sekilas buku surat keluar. Nah tiba-tiba, sekitar lima menit setelah wudhu, saya teringat kalau jam tangan saya masih ada di toilet. Saya segera bergegas ke toilet yang jaraknya hanya lima meter dari ruangan. Namun, lenyaplah sudah jam tangan baru saya lengkap dengan baterai bergaransinya. Dalam selang waktu lima menit, jam tangan saya menghilang entah kemana. Samar-samar saya mendengar "deemiii cinta dan keseetiaan". Setelah itu, sampai detik ini saya masih saja kepikiran dengan benda kecil-kecil cabe rawit itu. Mungkin rasanya serupa dengan orang-orang yang kehilangan cincin pernikahan dari jari manisnya. Hiks.

1 comment:

  1. mari gabung bersama kami di Aj0QQ*c0M
    BONUS CASHBACK 0.3% setiap senin
    BONUS REFERAL 20% seumur hidup.

    ReplyDelete