Ramdani adalah anak pertama dari pasangan Harduning dan Faridah. Ramdani lahir di Sidrap delapan belas tahun yang lalu. Ia menghabiskan masa balitanya di kota kelahiran ayahnya yaitu Soppeng. Ketika berumur tujuh tahun Ramdani dan kedua orang tuanya pindah ke Makassar. Mereka tinggal di Pasar Nipa-nipa Perumnas Antang. Namun ketika Ramdani memasuki Taman Kanak-kanak, mereka berpindah ke rumah yang lebih layak.
Ramdani memulai pendidikannya di TK Islam Al-ikhlas. Kala itu Ramdani memperoleh pelajaran penting yaitu meminta izin kepada orang tua sebelum bepergian diluar sekolah. Setahun kemudian Ramdani melanjutkan pendidikannya di SD Inpres Perumnas Antang III dan memiliki anggota keluarga baru yaitu seorang adik yang bernama Rahayu. Pada tingkat Sekolah Dasar tersebut Ramdani juga selalu memperoleh peringkat tiga besar d kelasnya. Setamat Sekolah Dasar ia melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 8 Makassar. Pada tingkat menengah pertama tersebut Ramdani selalu ditempatkan di kelas unggulan. Bahkan ketika kelas tiga, ia menjadi siswi kelas unggulan Bahasa. Setelah itu ia melanjutkan pendidikannya di SMA Negeri 5 Makassar dan menjunjung tinggi pepatah bahwa masa SMA adalah masa yang tidak akan pernah terlupakan sehingga Ramdani menjadi siswi hedonis diawal pendidikan menengah atasnya tersebut. Sampai pada suatu hari ia berkunjung ke rumah temannya tanpa meminta izin dan mengalami kecelakaan sehingga harus dirawat di Rumah Sakit selama empat hari. Meski begitu Ramdani pandai memetik manfaat dari takdir yang dialaminya yaitu ia dijauhkan dari seseorang yang tidak baik untuknya dan menemukan seseorang yang dia yakini benar-benar yang terabaik untuknya, cinta sejatinya. Beruntung ketika menginjak tahun kedua dimenengah atas, Ramdani menjadi siswi yang sederhana dan apa adanya. Ramdani menjadi remaja yang selalu terlihat riang tapi tertutup pada orang lain. Hal itu membuatnya terbiasa mencurahkan semua isi hatinya pada buku diary sampai ia menemukan blogger. Sejak saat itu Ramdani gemar menulis segala sesuatu yang dialami ataupun pengalaman lucu dalam kehidupannya. Ramdani gemar menulis karena selain sebagai tempat mencurahkan hati, tulisan-tulisannya tersebut dapat menjadi kenangan tersendiri untuknya kelak. Dimulai dari blog pertamanya yang terkesan buruk dengan berbagai tanda baca berulang dan kata-kata yang tidak baku serta penyampaian yang hiperbola termuat dalam www.rezpectulaft.blogspot.com , kemudian berlanjut pada note facebooknya yaitu Ramdani Harduning yang masih saja dihiasi dengan kata-kata tidak baku bahkan seperti kembali pada tulisan tempo dulu, misalnya kata “njang” yang seharusnya ditulis dengan “yang”. Meski begitu banyak yang memuji tulisannya karena terkesan lucu dan menarik kata teman dan seniornya. Sampai pada blog terakhirnya yaitu www.andaniharduning.blogspot.com yang berisi tulisan yang lumayan lebih baik dan baku daripada tulisan-tulisan sebelumnya. Meski begitu kemampuan menulisnya masih perlu diasah baik dari segi panyusunan kata, alur cerita maupun dari segi ejaannya. Ramdani pernah terinspirasi untuk membuat sebuah buku seperti Raditya Dika dengan berbekal berbagai pengalaman lucunya. Namun karena tidak begitu mengetahui tata cara penulisan novel yang baik maka Ramdani pun mengurungkan niatnya dan hanya berkecimpung didunia blog saja. Ketika menduduki kelas tiga menengah atas, Ramdani sudah mulai mempersiapkan bekal ilmu untuk Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Selain itu ia juga mencoba berbagai jalur bebas tes seperti SNMPTN Undangan dan JPBB. Pada SNMPTN undangan ia memilih Universitas Hasanuddin sebagai pilihan pertama karena merupakan universitas terbaik di Indonesia timur dan berada di Makassar meskipun Ramdani awalnya ingin mencoba untuk mendaftar di Institut Pertanian Bogor namun tidak mendapat izin dari orang tua. Sayangnya Ramdani dinyatakan tidak lulus seleksi SNMPTN Undangan dan ia sedikit bersedih melihat teman-temannya yang memiliki kesempatan melanjutkan pendidikannya di IPB sedangkan Ramdani harus mengurungkan niatnya untuk melanjutkan kuliah di luar Makassar. Namun beruntung Ramdani lulus pada jalur JPBB pada prodi Sastra Indonesia Universitas Hasanuddin. Namun karena ibunya menginginkan Ramdani melanjutkan pendidikan dibidang kesehatan, maka ia kembali mengikuti tes SNMPTN Tertulis dan sekarang Ramdani tercatat sebagai mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin dan sedang menjalani smester duanya. Ramdani ingin mencoba hal yang baru dengan berorganisasi dalam Keluarga Mahasiswa FKM Universitas Hasanuddin. Namun Ramdani dituntut menjadi mahasiswa akademis oleh ayahnya. Oleh karena itu Ramdani kesulitan membagi waktu kuliah dan berorganisasi. Terlebih lagi Ramdani diwajibkan tiba di rumah sebelum hari gelap. Meski begitu ia berusaha untuk dapat menyeimbangkan keduanya demi mencari pengalaman berorganisasi. Namun Ramdani sedikit kecewa dengan organisasi yang digelutinya sekarang. Tidak heran jika para pejabat sekarang banyak yang bertindak tidak selayaknya seorang pejabat karena sedari remaja sudah terbiasa dengan hal-hal yang tidak jujur. Ramdani hanya bisa memetik hal yang baik dari organisasi yang digelutinya dan semoga pendidikan yang ditempuhnya di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin serta berbagai pengalaman berorganisasi dan ilmu positif yang diperolehnya diorganisasi dapat bermanfaat untuknya pribadi dan orang-orang disekitarnya beberapa tahun kelak.
No comments:
Post a Comment