Awalnya keadaan dirumah ini baik-baik saja. Dan saya tidak pernah menyangka sebelumnya kalau ini akan terjadi. Semua bermula ketika saya bangun tidur dan duduk-duduk diruang tamu. Saya melihat secarik kertas diatas meja yang membuat saya kaget. Rahayu kabur dari rumah. Karena panik saya lekas memberitahu tentang kertas itu kepada ibu dan ayah saya. Saya segera membaca kertas itu didepan mereka.
"untuk mama". Awalnya saya mengira Rahayu menulis sebuah puisi untuk mama saya, tapi ternyata sebuah surat minggat.
"mama pergika jam delapan berkumpaka [dicoret lalu d edit] berkumpulka di lapangan sekolah , dirumanyaka nurul yang Rengking 1. telfonka kalau ada Perluta bawaka hp". Ayah, ibu dan saya pun tertawa terpingkal-pingkal. Tamat.
"untuk mama". Awalnya saya mengira Rahayu menulis sebuah puisi untuk mama saya, tapi ternyata sebuah surat minggat.
"mama pergika jam delapan berkumpaka [dicoret lalu d edit] berkumpulka di lapangan sekolah , dirumanyaka nurul yang Rengking 1. telfonka kalau ada Perluta bawaka hp". Ayah, ibu dan saya pun tertawa terpingkal-pingkal. Tamat.
No comments:
Post a Comment