Saturday, November 10, 2012

"krispi dan kecap" katanya



Disebuah ruang yang cukup sejuk (tumben enak ACnya), ramdani sudah melewati kepanikan dalam menyediakan minuman dadakan untuk sosialisasi KM. Hanya teh memang , tapi dalam proses pembuatannya banyak konflik yang terjadi . Mulai dari mendapat omelan gak jelas dari sang koordinator sampai panik mencari teman-teman konsumsi lainnya yang ditelan bumi. Tapi semuanya berjalan dengan baik meskipun mendapat kritik pedas (kecap mana kecap) dari kakak KM. Sampai saat semuanya selesai, datanglah teman-teman konsumsi yang lain. Mereka membersihkan sisa-sisa kepanikan saya, ica, isna dan sang koordinator. Saya hanya berdiri di daun  pintu ruangan sejuk itu, sampai sabri dating.
Sabri : konsumsi ko toh ?
Dani : iya . mau ko kopi lagi ?
Sabri : tidak , pergi ko dulu belikan kak adnan krispi sama kecap .
Dani : hah ? krispi sama kecap ?
Sabri : iyo . cepat meko .
Dani : kenapa krispi sama kecap ?
Sabri : beli mi saja , kasi kak adnan nah .
Dani : yakin ko krispi sama kecap ?
Sabri : iyo , suruh mi cowotnya konsumsi, bawa ke bem nah .

Ramdani tidak hanya manis tapi juga penurut dan bertanggung jawab. Karena tidak menemukan cowok bagian konsumsi yang jumlahnya kaya upil (dua orang), maka dia bernisiatif melakukannya tentu dengan meminta bantuan boncengan teman konsumsi lainnya (baca : muli). Ramdani dan muli pun menuju sahabat mencari sampai ke tiga took untuk menemukan krispi dan kecap. Lalu mereka kembali ke TKP dan ramdani meminta wandi untuk menyalurkan krispi dan kecap tersebut pada yang bersangkutan, kak adnan. Namun beberapa menit kemudian wandi kembali dan masih memegang bungkusan krispi dan kecap tersebut.
Wandi : ndag perna bede kak adnan suru beli beginian.
Dani : ih ndag tau sabri, nabilang tadi kak adnan di bem minta .
Wandi : simpan mi pale dulu di sini.
Setelah sekitar sejam krispi dan kecap tersebut menunggu seseorang yang berbaik hati mau mengantarnya ke bem, akhirnya ica mau mengalah. Ica lah yang membawa bungkusan gak jelas tersebut ke bem dan menitipkannya pada kak asrori teruntuk kak adnan. Selesai.
Ramdani, ica dan teman-teman yang lainnya bersantai diruangan yang benar-benar nyaman tersebut. Aneh rasanya ruangan tersebut bisa senyaman itu diwaktu hari sabtu dibandingkan ketika ruang tersebut dipakai dalam perkuliahan. Sampai pada jam tiga sore ramdani memutuskan untuk pulang. Seperti  biasa waktu di petol-petol ramdani habiskan untuk tidur. Sesampai dirumahnya dia segera menjamak makan siang dan malamnya dan dilanjutkan solat ashar yang belum terlalu ngaret. Setelah solat ramdani segera mengangkat telepon yang bordering sejak dia solat tadi.
Dani : halo .
Ica : eh ramdani mu dengar gossip sekarang ?
Dani : apa ? kasi tau ka .
Ica : diketawai ko ank-anak .
Dani : kenapa gang ?
Ica : itu tadi bukan krispi sama kecap disuru ko beli. Nasi krispi dengan nasi kecap.
Dani : hah ? sumpah kasian , krispi sama kecap tadi nabilang sabri.
Ica : iya, itumi juga tadi bertanya ko mau di apai krispi sama kecap. Sapa tadi yang nabilang sabri kinta dibelikan itu ?
Dani : kak adnan .
Ica : bukan , kak firnas .
Dani : astaga , sumpah tadi nabilang sabri untuk beli krispi sama kecap, ku tanya untuk apa nabilang beli mi saja baru kasi kak adnan di bem.
Ica : masalahnya tadi disidang sabri nah, menyangkal ki kalo dia salah. baru kau nabilang salah beli.
Dani : ih , sialaknya. Sumpah kasian nabilang tadi krispi sama kecap, ndag ada nasinya nabilang.
Ica : bukan apanya naketawai ko anak-anak disini nah #ketawa
Dani : ih gang, dia salah baru kita nakambinghitamkan.
Dari percakapan tersebt dapat diramalkan kejadian pada hari senin tanggal 12 november 2012 pada mata kuliah prinsip epid diruangan yang sejuk, sebagai berikut :
Sabri : ica tolong ica tolong !
Ica : #ketawa
Dani : #tarikrambutsabri
Sekian.

4 comments:

  1. Hahhaaha, curhat nih yee....
    Ternyata si pembawa pesan yang salah, tapi menyalahkan pembeli....

    ReplyDelete
  2. iye kodong . bukan apanya , saya d bilangi tuli2 sama anak2 -_-

    ReplyDelete
  3. Bagus ditempel di mading BSLT ini ceritanya....
    hahahhahaha...

    ReplyDelete