Kualitas adalah isi dari suatu
objek yang mempunyai nilai dan dapat diukur. Kualitas mengacu pada
karakteristik khusus yang melekat atau sifat dari seseorang, objek, peoses
ataupun hal lainnya. Dimana karakteristik tersebut menunjukkan keunggulan yang
sangat baik diantaranya.
Dari buku tersebut dapat
diketahui bahwa isu lingkungan hidup terdiri dari :
a.
Pencemaran
udara dan kerusakan atmosfer yang sebagian besar disebabkan oleh emisi gas
buang kendaraan bermotor dan sisanya disebabkan oleh industry, kebakaran hutan
dan aktivitas rumah tangga.
b.
Penurunan
kualtas air yang disebabkan oleh pencemaran air.
c.
Kerusakan
dan pencemaran pesisir dan laut yang disebabkan oleh konversi dan penebangan
hutan mangrove, penangkapan ikan dengan bahan peledak, pengambilan karang dan
pengambilan pasir secara besar-besaran.
d.
Kemerosotan
keanekaragaman hayati disebabkan oleh kerusakan ekosistem, pembalakan liat dan
perburuan hewan langka yang dilindungi.
e.
Kebutuhan
energy dan diversivikasi energy yang dilakukan untuk mengatasi devisit energy.
f.
Limbah
domestic yang disebabkan oleh pertumbuhan jumlah penduduk yang berbanding lurus
dengan peningkatan sampah rumah tangga.
g.
Bahan
berbahaya dan beracun yang dapat menimbula kecelakaan pada pengangkutan,
penggunaan yang tidak sesuai prosedur dan kelalaian personil.
h.
Kerusakan
hutan dan lahan yang dapat meningkatkan luasnya lahan kritis sehingga sulit
untuk dimanfaatkan manusia.
i.
Kerusakan
DAS yang sedang ditanggulangi oleh pemerintah dengan Gerakan Nasional
Rehabilitasi lahan dan Hutan di 68 DAS prioritas.
j.
Bencana
lingkungan hidup dan alam yang disebabkan oleh aktivitas alam maupun aktivitas
manusia.
Baku mutu lingkungan adalah
tingkat bahan pencemar yang diperkenankan diudara, air, makanan dan sumber daya
tanah. Baku mutu lingkungan bermanfaat sebagai alat evaluasi badan yang
berwenang, alat penataan hokum administrative, untuk pelaksanaan amdal, alat
control dalam memudahkan pengelolaan dan pengawasan perizinan serta sebagai
penentu apakah sudah terjadi pelanggaran hokum pidana.
Indeks kualitas lingkungan adalah
penentuan apakah suatu masalah lingkungan menjadi lebih baik atau semakin
buruk. Peranannya yaitu membantu perumusan kebijakan, sarana evaluasi, membantu
desain program lingkungan dan mempermudah komunikasi dengan public. Dapat pula
diketahui tujuan indeks kualitas lingkungan yaitu untuk memberikan informasi
pada pengambil keputusan tentang kondisi lingkungan dan untuk
pertanggungjawaban kepada public tentang pencapaian target program pemerintah
mengenai pengelolaan lingkungan. Ruang lingkupnya yaitu kualitas air sungai,
kualitas udara dan tutupan hutan sebagai indicator.
Analisi potensi air dapat dilihat dari
empat bagian yaitu :
a.
Potensi
air tanah di Indonesiacukup besar yaitu sekitar 637,6 miliar m3/tahun
anmun karena pengambilan air tanah yang intensif sehingga menyebabkan
berkurangnya debit air berdasarkan siklus hidrologi.
b.
Potensi
air permukaan di Indonesia yaitu 5.187 wilayah sungai, 242 danau dengan luas
399.124 hektar, 497 buah rawa dengan luas 2.046.144 hektar. Ketersediaan air
secara alami di Indonesia selama setahun mencapai 1. 957.205 juta m3
sedangkan kebutuhan air pada tahun 2003 yaitu sebesar 112.275 juta m3.
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa terjadi surplus air dan sebaliknya pada musim kemarai
terjadi devisit air.
c.
Potensi
pencemaran air yang dapat dilihat dari jenis pencemarnya yaitu oleh limbah industry
(industry kertas, kelapa sawit, tapioca, petrokimia, perminyakan dan
pertambangan industry), limbah domestic (lebih dari setengah penduduk Indonesia
membuang limbah rumah tangganya di sungai), limbah pertanian (limbah pestisida
seperti POPs) dan intrusi air laut (unsure kimia klotida dalam air tanah).
d.
Potensi
sumber daya air danau dan air sungai.
Penerapan dalam memonitor kualitas air
dimulai dengan melihat factor pertama yaitu ruang lingkup kualitas air.
Menghitung indeks kualitas air yang diadopsi langsung dari British Columbia. Selanjutnya factor kedua yaitu menghitung
frekuensi.
Dan dilanjutkan dengan factor ketiga
yaitu amplitude. Jumlah dimana sasaran tersebut tidak terpenuhi yang merupakan
jumlah nilai gagal uji tidak memenuhi sasaran dan dihitung dalam tiga langkah.
Ketika nilai uji tidak boleh memenuhi sasaran. Untuk kasus dimana nilai uji harus tidak
boleh ada yang salah dibawah sasaran.
Jumlah kolektif dimana individu yang
keluar dari kepatuhan, dihitung dengan menjumlahkan pengamatan uji individu
dari sasaran dan kemudian membagi jumlah tersebut dengan jumlah keseluruhan
uji.
Setiap variable kualitas air dapat
digunakan sebagai bahan evaluasi, yang terdiri dari tiga batas yaitu mean dari
seluruh seri data variabel, kisaran 90 persentil dari seluruh data variable dan
mean dari seri data selama periode banjir ataupun luapan air sungai.
Berdasarkan peraturan CCME nilai air
diterapkan sesuai keseluruhan penggunaan vaiabel sebagai dasar, variable
digunakan sebagai keseluruhan dan tiga logam dikeluarkan dari analisis,
kategori yang digunakan untuk minum berdasarkan variable, kategori penggunaan
air berdasarkan variable ditunjukkan dalam protokok tiga tapi tanpa ion nitrat
dan nitrit, kategoro berdasarkan agen
fisik, didasarkan pada nutrisi menggunakan variable, didasarkan pada ion utama
menggunakan variable dan didasarkan pada jumlah jejak logam dengan menggunakan
variable.
Pengelolaan air terdiri dari tiga tahap
yaitu menentukan unit pengelolaan, penentuan criteria kualitas air dan
pengelolaan sumber air. Yang mana pengelolaan sumber air tersebut dapat
dilakukan dengan enam metode yaitu mathematical modeling, technology, membatasi
kadar pencemaran yang masuk, menggunakan criteria sumber air, pengelolaan
bertahap dan penentuan kualitas air.
Pemerintah memantau kualitas udara
ambient sejak tahun 1997. Bipedal membangun 33 stasiun pemantau kualitas udara
kontinyu dan permanen dan sembilan stasiun pemantau bergerak disepuluh kota
besar di Indonesia. Stasiun pemantau kualitas udara tersebut memantau karbon
dioksida, sulfur dioksida, nitrogen dioksida dan ozon. PM10 melampaui angka
maksimum baku mutu di stasiun Yudha Karya Pegok dan Universitas Hindu Jakarta.
Damapak perubahan iklim terhadap kualitas
lingkungan yaitu terjadinya pergeseran waktu musim kemarau dan musim hujan yang
tentu berdampak buruk bagi sumber daya. Adapun dampak perubahan iklim di
Indonesia yaitu kenaikan suu dan kenaikan permukaan laut.
Kemajuan dibidang teknologi telah membawa
peralatan rumah dan kantor sehingga dapat mempengaruhi kualitas udara dalam
rumah. Adapun penyebabnya yaitu adanya sumber pencemar (sumber internal dan
eksternal), Air Conditioning (AC) dan system fentilasi serta desain pembangunan
yang tidak direncanakan dan pemakaian yang tidak terkontrol.
Pengukuran dan pengendalian kualitas
udara dilakukan dengan melihat parameter kualitas udara, pengukuran parameter
iklim dan cuaca dan pengukuran parameter kimia. Parameter kualitas udara adalah
parameter fisik meliputi suhu udara, kelembapan udara, kecepatan arah dan
frekuensi angin, tekanan udara, keadaan cuaca, partikel debu. Adapun parameter
kimia terdiri dari sulfur dioksida, karbon monoksida, nitrogen oksida,
hidrokarbon, parameter biologi dan parameter manusia. Sedangkan pangukuran
parameter iklim dan cuaca terdiri dari pengukuran suhu dan kelembapan. Adapun
pengukuran parameter kimia terdiri dari sulfur dioksida, hidrokarbon dan karbon
monoksida.
Beberapa parameter kunci kualitas awal
air permukaan seperti BOD, COD DO, TSS DHL dan pH. Rumus yang seing digunakan
adalah :
Cs
= (C1Q1 + C2Q2) / (Q1 + Q2)
Ket : Cs = konsentrasi stream setelah
menerima limbah
C1 = konsentrasi parameter kunci tertentu
pada stream pada kondisi awal
C2
= konsentrasi parameter kunci tertentu pada efluen dari suatu kegiatan
Q1 = debiet badan air penerima
Q2 = debiet enfluen
Dampak usaha atau kegiatan kepada
komponen air laut dapat mempengaruhi derajat pH, DO, BOD, COD, suhu dan
parameter lainnya. Air laut dapat terkena dampak dari sumber enfluen darat
dengan merambat melalui titik buangan mengikuti garis pantai dan marambat
kearah laut lepas.
Kualitas udara dipengaruhi oleh emisi
gas. Adapun sumber emisi yaitu sumber emisi bergerak, sumber emisi titik tetap
dan sumber emisi campuran. Adapun hasil pencampuran antara gas emitan dengan
udara lingkungan dapat menyebabkan pengenceran, transfortasi dan raksi kimia.
Surveilans kualitas air adalah kegiatan
pengamatan yang sistematis terhadap parameter kualitas air serta factor-faktor
yang mempengaruhi terjadinya perubahan kualitas air dan haslnya menjadi suatu
informasi yang dapat dipergunakan untuk pengambilan keputusan perencanaan,
pelaksanaan, penilaian, dan remedial action program penyehatan air.
Tujuan dari surveilans kualitas air yaitu
diperolehnya informasi tentang besarnya masalah penyediaan air besih khusunya
aspek kualitasnya, tersedianya informasi yang dapat dipakai sebagai
pertimbangan untuk menentukan prioritas pemecahan masalah, diperolehnya
informasi tentang kecendrungan kejadian penyakit yang berkaitan dengan air
bersih, diperolehnya informasi tentang kemungkinan terjadinya KLB penyakit yang
ditularkan melalui air, tersedianya informasi yang dapat digunakan untuk dasar
penilaian dan diperolehnya informasi tentang kinerja program.
Sasaran surveilans kualitas air adalah
air minum, air yang didistribusikan
melalui pipa untuk keperluan rumah tangga, air yang didistribusikan melalui
tangki air, air kemasan dan air yang digunakan untuk produksi bahan makanan.
di mana saya bisa dapatkan buku itu.. thanks
ReplyDeletesaya punya , mau beli ? hubungi saja fb
ReplyDeleteKalo definisi,ruang lingkup,prinsip mnurut buku anwar daud itu apa ?
ReplyDelete