BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Secara umum, dunia manajemen menggunakan prinsip
POACE. atau Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling serta
Evaluasi. Prinsip manajemen ini banyak digunakan oleh organisasi dewasa ini
untuk memajukan dan mengelola organisasi mereka.
POACE diterapkan dalam setiap organisasi di seluruh dunia
guna mempertahankan kelanjutan organisasi. POAC adalah dasar manajemen untuk
organisasi manajerial. Terdapat beberapa konsep proses manajemen, misalnya saja
PDCE (Plan, Do, Check, Evaluate), dan
PDCA (Plan, Do, Check, Action).
Namun, konsep POACE lebih banyak digunakan dan diterapkan karena lebih sesuai
untuk setiap tingkat manajemen.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun
rumusan masalah dari laporan ini yaitu :
1. Bagaimana
pengaplikasian fungsi manajemen di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar ?
C.
Tujuan
Adapun
tujuan dari laporan ini adalah Untuk mengetahui pengaplikasian fungsi manajemen
di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar.
D.
Manfaat
1.
Agar dapat dijadikan salah satu sumber pengetahuan
tentang fungsi manajemen di KKP Kelas I Makassar.
2. Agar dapat dijadikan sebagai pemenuhan
tugas mata kuliah Oganisasi dan Manajemen Kesehatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Manajemen
Istilah manajemen berasal dari kata management
(Bahasa Inggris), berasal dari kata “to manage” yang artinya mengurus atau tata
laksana. Sehingga manajemen dapat diartikan bagaimana cara mengatur, membimbing
dan memimpin semua orang yang menjadi bawahannya agar usaha yang sedang
dikerjakan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Banyak ahli
yang memberikan definisi tentang manajemen, diantaranya:
1.
Harold Koontz
& O’ Donnel dalam bukunya yang berjudul “Principles of Management”
mengemukakan, “Manajemen adalah berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan
yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain” (Dayat, n.d,p.6).
2.
George R. Terry
dalam buku dengan judul “Principles of Management” memberikan definisi:
“Manajemen adalah suatu proses yang membedakan atas perencanaan,
pengorganisasian, penggerakkan pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan
baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya” (Dayat, n.d,p.6).
Proses merupakan metode
sistemati yang sudah ditetapkan dalam melakukan kegiatan. Manajemen sebagai
suatu proses menekakan bahwa semua manajer akan terlibat dalam ativitas yang
saling terkait dalam membuat perencanaan, pengorganisasian, memimpin, dan
pengendalian berbagai usaha dari anggota organisasi serta menggunakan semua
sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran (goal) yang diinginkan.
Prinsip manajemen adalah dasar-dasar atau pedoman
kerja yang bersifat pokok yang tidak boleh diabaikan oleh setiap
manajer/pimpinan. Dalam prakteknya harus diusahakan agar prinsip-prinsip
manajemen ini hendaknya tidak kaku, melainkan harus luwes, yaitu bisa saja
diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan. Prinsip-prinsip manajemen terdiri atas
1.
Pembagian kerja
yang berimbang
Dalam membagi-bagikan tugas dan jenisnya kepada
semua kerabat kerja, seorang manajer hendaknya bersifat adil, yaitu harus
bersikap sama baik dan memberikan beban kerja yang berimbang.
2.
Pemberian kewenangan dan rasa tanggung jawab
yang tegas dan jelas Setiap kerabat kerja atau karyawan hendaknya diberi
wewenang sepenuhnya untuk melaksanakan tugasnya dengan baik dan mempertanggung
jawabkannya kepada atasan secara langsung.
3.
Disiplin
Disiplin adalah kesedian untuk melakukan usaha atau
kegiatan nyata (bekerja sesuai dengan jenis pekerjaan yang menjadi tugas dan
tanggung jawabnya) berdasarkan rencana, peraturan dan waktu (waktu kerja) yang
telah ditetapkan.
4.
Kesatuan
perintah
Setiap karyawan atau kerabat kerja hendaknya hanya
menerima satu jenis perintah dari seorang atasan langsung (mandor/kepala
seksi/kepala bagian), bukan dari beberapa orang yang sama-sama merasa menjadi
atasan para karyawan/kerabat kerja tersebut.
5.
Kesatuan arah
Kegiatan hendaknya mempunyai tujuan yang sama dan
dipimpin oleh seorang atasan langsung serta didasarkan pada rencana kerja yang
sama (satu tujuan, satu rencana, dan satu pimpinan).
Jika prinsip ini tidak dilaksanakan maka akan timbul
perpecahan diantara para kerabat kerja/karyawan. Karena ada yang diberi tugas
yang banyak dan ada pula yang sedikit, padahal mereka memiliki kemampuan yang
sama (Dayat,n.d,pp.7-9).
Manajemen adalah proses pencapaian tujuan melalui
kerja orang lain. Dengan demikian berarti dalam manajemen terdapat minimal 4
(empat) ciri, yaitu:
1.
Ada tujuan yang
hendak dicapai
2.
Ada pemimpin
(atasan)
3.
Ada yang
dipimpin (bawahan)
4.
Ada kerja sama.
B.
Fungsi Manajemen
1.
Fungsi planning (perencanaan)
Pada hakekatrya
perencanaan merupakan proses pengambilan keputusan yang merupakan dasar bagi
kegiatan-kegiatan/tindakan-tindakan ekonomis dan efektif pada waktu yang akan
datang. Pross ini memerlukan pemikiran tentmg apa yang perlu dikerjakan,
bagaimana dan di mana suatu kegiatan perlu dilakukan serta siapa yang
bertanggungjawab terhadap pelaksanaannya.
Planning meliputi pengaturan
tujuan dan mencari cara bagaimana untuk mencapai tujuan tersebut. Planning telah dipertimbangkan sebagai
fungsi utama manajemen dan meliputi segala sesuatu yang manajer kerjakan. Di
dalam planning, manajer memperhatikan
masa depan, mengatakan “Ini adalah apa yang ingin kita capai dan bagaimana kita
akan melakukannya”.
Membuat keputusan biasanya menjadi
bagian dari perencanaan karena setiap pilihan dibuat berdasarkan proses
penyelesaian setiap rencana. Planning
penting karena banyak berperan dalam menggerakan fungsi manajemen yang lain.
Contohnya, setiap manajer harus membuat rencana pekerjaan yang efektif di dalam
kepegawaian organisasi.
Dalam perencanaan ada
beberapa faktor yang harus dipertimbangkan. Yaitu
harusSMART yaitu Specific artinya perencanaan harus jelas maksud
maupun ruang lingkupnya. Tidak terlalu melebar dan terlalu
idealis. Measurable artinya program kerja atau rencana harus dapat
diukur tingkat keberhasilannya. Achievable artinya dapat dicapai.
Jadi bukan anggan-angan. Realistic artinya sesuai dengan kemampuan
dan sumber daya yang ada. Tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Tapi
tetap ada tantangan. Time artinya ada batas waktu yang jelas.
Mingguan, bulanan, triwulan, semesteran atau tahunan. Sehingga mudah dinilai dan
dievaluasi.
2.
Fungsi organizing (pengorganisasian)
Organizing adalah proses dalam
memastikan kebutuhan manusia dan fisik setiap sumber daya tersedia untuk
menjalankan rencana dan mencapai tujuan yang berhubungan dengan organisasi. Organizing juga meliputi penugasan
setiap aktifitas, membagi pekerjaan ke dalam setiap tugas yang spesifik, dan
menentukan siapa yang memiliki hak untuk mengerjakan beberapa tugas.
Aspek utama lain dari organizing adalah pengelompokan kegiatan
ke departemen atau beberapa subdivisi lainnya. Misalnya kepegawaian, untuk
memastikan bahwa sumber daya manusia diperlukan untuk mencapai tujuan
organisasi. Memekerjakan orang untuk pekerjaan merupakan aktifitas kepegawaian
yang khas. Kepegawaian adalah suatu aktifitas utama yang terkadang diklasifikasikan
sebagai fungsi yang terpisah dari organizing.
Fungsi Pengorganisasian
dapat didefinisikan sebagai proses menciptakan hubungan-hubungan antara
fungsi-fungsi, personalia dan faktor fisik agar kegiatan-kegiatan yang harus
dilaksanakan disatukan dan diarahkan pada pencapaian tujuan bersama.
Agar tujuan tercapai
maka dibutuhkan pengorganisasian. Dalam perusahaan biasanya diwujudkan dalam
bentuk bagan organisasi. Yang kemudian dipecah menjadi berbagai jabatan. Pada
setiap jabatan biasanya memiliki tugas, tanggung jawab, wewenang dan uraian
jabatan (Job Description). Semakin tinggi suatu jabatan biasanya semakin tinggi
tugas, tanggung jawab dan wewenangnya. Biasanya juga semakin besar
penghasilannya. Dengan pembagian tugas tersebut maka pekerjaan menjadi ringan.
Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Disinilah salah satu prinsip dari
manajemen. Yaitu membagi-bagi tugas sesuai dengan keahliannya masing-masing.
3.
Fungsi Actuating (plaksanaan)
Actuating adalah peran
manajer untuk mengarahkan pekerja yang sesuai dengan tujuan organisasi. Actuating adalah implementasi rencana,
berbeda dari planning dan organizing. Actuating membuat urutan rencana menjadi tindakan dalam dunia
organisasi. Sehingga tanpa tindakan nyata, rencana akan menjadi imajinasi atau
impian yang tidak pernah menjadi kenyataan.
Perencanaan
dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan
pelaksanaan kerja. Untuk itu maka dibutuhkan kerja keras, kerja cerdas dan kerjasama.
Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi
dan program kerja organisasi. Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana
kerja yang telah disusun. Kecuali memang ada hal-hal khusus sehingga perlu
dilakukan penyesuian. Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan
peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan
program kerja organisasi yang telah ditetapkan.
4.
Fungsi controlling (pengawasan)
Controlling
fungsi manajemen yg berkenaan dgn pengawasan terhadap aktivitas karyawan
menjaga organisasi agar tetap berada pada jalur yg sesuai dgn sasaran dan
melakukan koreksi apabila diperlukan.
Controlling, memastikan bahwa
kinerja sesuai dengan rencana. Hal ini membandingkan antara kinerja aktual
dengan standar yang telah ditentukan. Jika terjadi perbedaan yang signifikan
antara kinerja aktual dan yang diharapkan, manajer harus mengambil tindakan
yang sifatnya mengoreksi. Misalnya meningkatkan periklanan untuk meningkatkan
penjualan.
Fungsi dari controlling adalah menentukan apakah rencana awal perlu direvisi,
melihat hasil dari kinerja selama ini. Jika dirasa butuh ada perubahan, maka
seorang manajer akan kembali pada proses planning.
Di mana ia akan merencanakan sesuatu yang baru, berdasarkan hasil dari controlling.
Agar pekerjaan berjalan
sesuai dengan visi, misi, aturan dan program kerja maka dibutuhkan
pengontrolan. Baik dalam bentuk supervisi, pengawasan, inspeksi hingga audit.
Kata-kata tersebut memang memiliki makna yang berbeda, tapi yang terpenting
adalah bagaimana sejak dini dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang
terjadi. Baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pengorganisasian.
Sehingga dengan hal tersebut dapat segera dilakukan koreksi, antisipasi dan penyesuaian-penyesuaian
sesuai dengan situasi, kondisi dan perkembangan zaman.
5.
Fungsi Evaluasi
Evaluasi
atau penilaian berarti tindakan untuk menentukan nilai sesuatu. Dalam arti luas
evaluasi adalah suatu proses dalam merencanakan, memperoleh, dan menyediakan
informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif
keputusan. Untuk lebih memahami apa yang dimaksud dengan
evaluasi, maka dapat dikatakan bahwa :
a. Kegiatan evaluasi merupakan proses
yang sistematis. Yang dimaksud dengan proses sistematis ialah kegiatan yang
terencana dan dilakukan secara berkesinambungan yang dilakukan pada permulaan,
selama program berlangsung dan pada akhir program setelah program dianggap
selesai.
b.
Di
dalam kegiatan evaluasi diperlukan berbagai informasi atau data yang menyangkut
objek yang sedang dievaluasi. Dalam hal ini berkaitan dengan perilaku,
penampilan, hasil ulangan atau pekerjaan rumah, nilai semester dan sebagainya.
c.
Dalam
setiap kegiatan evaluasi, tidak lepas dari tujuan-tujuan yang hendak dicapai.
Hal ini karena setiap kegiatan penilaian memerlukan suatu criteria tertentu
sebagai acuan dalam menentukan batas ketercapaian objek yang dinilai.
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Metode Pengumpulan Data
Laporan ini
merupakan suatu bentuk studi langsung ke Lapangan dan didukung dengan hasil kepustakaan murni yang memaparkan
tentang fungsi manajemen dan pengaplikasiannya di Kantor
Keseharan Pelabuhan Kelas I Makassar.
B. Metode Analisis Data
Informasi yang telah dikumpulkan dianalisis dengan metode menghubungkan teori dengan kejadian
dilapangan untuk dihasilkan suatu kesimpulan yang berhubungan dengan
permasalahan yang dikaji.
C.
Waktu
1.
Hari/Tanggal : Senin/03 Desember 2012
2.
Pukul
: 10.00 – 15.00 WITA
3.
Tempat
: Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar
BAB IV
PEMBAHASAN
Perencanaan adalah suatu proses untuk
menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan
memperhitungkan sumberdaya yang tersedia. Selain itu perencanaan merupakan
salah satu langkah dalam siklus pemecahan masalah. Dari perspektif waktu,
perencanaan terbagi atas :
1. Rencana
Jangka Panjang
Merupakan telaah jangka panjang yang bersifat
kualitatif. Garis besar arah pembangunan karena mampu meramal yang tidak pasti
dan segala sesuatu yang bersifat asumsi.
2.
Rencana jangka menengah
Mencakup kurun waktu lima tahun. Trend dan masalah
lima tahun yang lalu dan proyeksi lima tahun yang akan dating akan
diperhitungkan dalam hal isu strategi dalam lingkungan internal dan eksternal
serta bersifat fleksibel.
3.
Rencana jangka pendek (tahunan)
Disusun
dengan mempertimbangkan hal-hal berikut :
a.
Didasarkan pada data akurat
b.
Didasarkan pada analisis masalah
c.
Didasarkan pada tujuan mempertimbangkan
tujuan renstra
d.
Ada indicator tujuan dan kinerja
e.
Anggaran harus jelas hubungan logisnya
dengan kinerja
4. Rencana
operasional
Untuk menjalankan perencanaan tersebut
tentu membutuhkan biaya.untuk itu sebelumnya akan disusun tentang penganggaran.
Dalam suatu program kerja akan dilakukan analisi situasi atau masalah dalam
kegiatan atau program kerja tersebut. Hal tersebut bertujuan untuk melihat
factor penyebab yang memungkinkan terhambatnya suatu kegiatan. Untuk itu akan
diantisipasi sebelumnya agar tujuan kegitan pokok dapat tercapai.
Penganggaran
adalah penciptaan suatu rencana kegiatan
yang dinyatakan dalam ukuran keuangan. Penganggaran memainkan
peran penting di dalam perencanaan, pengendalian, dan pembuatan keputusan. Anggaran juga untuk meningkatkan koordinasi
dan komunikasi. Terdapat beberapa pendekatan dalam penyusunan perencanaan
anggaran yaitu sebagai berikut :
1.
Penganggaran
terpadu yang bertujuan untuk mengintegrasikan seluruh proses perencanaan dan
penganggaran lingkungan untuk menghasilkan dokumen RKA-KL dengan klasifikasi
anggaran menurut organisai, fungsi dan jenis belanja.
2.
Penganggaran
berbasis kinerja yang berkaitan antara pendanaan dan kinerja yang diharapkan.
instrumennya terdiri dari indicator, standar biaya dan evaluasi.
3.
Kerangka
pengeluaran jangka menengah yanga mana penyusunan anggarannya berdasarkan
kebijakan yang menimbulkan implikasi anggaran dalam jangka waktu lebih dari
satu tahun anggaran.
Selain
itu terdapat pula langkah penganggaran adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi
input yang dibutuhkan
2. Estimasi
jumlah atau volume input
3. Hitung
unit cost
4. Integrasi
anggaran
5. Identifikasi
sumber anggaran
6. Konversi
Pembangunan pendidikan dan kesehatan
bergantung pada peningkatan sumber daya manusia. Arah pembangunan kesehatan
yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar peningkatan derajat kesehatan setinggi-tingginya dapat terwujud.
Dasar pembangunann kesehatan berdasarkan atas perikemanusiaan, pemberdayaan dan
kemandirian, adil dan merata serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian
khusus pada penduduk rentan. Startegi yang digunakan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan yaitu sebagai berikut :
1.
Pengembangan nasional wawasan kesehatan
2.
Pemberdayaan masyarakat dan daerah
3.
Pengembangan upaya dan pembiayaan
kesehatan sumber daya manusia dalam bidang kesehatan
4.
Penanggulangan keadaan darurat dalam
bidang kesehatan
Misalnya saja pada Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Makassar. Visinya adalah tangguh dan prima dalam cegah
tangkal factor risiko untuk mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan
berkeadilan di pintu gerbang Negara. Untuk mencapai misi tersebut Kantor
Kesehatan Pelabuhan memiliki misi sebagai berikut :
1.
Melindungi kesehayan masyarakat di
wilayah kerja pelabuhan dan bandara melalui pelaksanaan cegah tangkal penyakit
Karantina, penyakit menular dan PHEIC.
2.
Meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat di wilayah kerja pelabuhan dan bandara melalui pemberdayaan
masyarakat termasuk swasta dan masyarakat madani.
3.
Mencegah timbulnya penyakit melalui
penyelenggaraan pengendalian risiko lingkungan.
4.
Menciptakan tata kelola kepemerintahan
yang baik dalam PP dan PL di wilayah kerja KKP Kelas I Makassar (pelabuhan dan
bandara).
Adapun arah kebijakan Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Makassar yaitu :
1.
Peningkatan kemampuan kapasitas inti
2.
Pemenuhan sarana dan prasarana
3.
Pengembangan kualitas perencanaan dan
penganggaran
4.
Penguatan system informasi
5.
Pengembangan kemampuan wilayah kerja
6.
Peningkatan kemampuan institusi dan
instalasi menjalankan diktat
7.
Penegakan peraturan/perundangan
8.
Pelaksanaan kajian-kajian
9.
Penegakan kedisiplinan karyawan menuju
pelaksanaan reformasi birokrasi
10.
Perluasan jejaring kerja, kemitraan
dengan lintas sector, perguruan tinggi dan pemberdayaan masyarakat.
Rincian dana sementara Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas I Makassar Tahun 2012 adalah sebesar Rp. 22.851.700.000 yang terdiri dari
Rp. 21.990.994.000 rupiah murni dan sisanya merupakan PNBP. Alokasi sementara
berdasarkan jenis belanja yaitu sebesar Rp. 4.352.554.000 untuk pembayaran gaji
dan tunjangan dan untuk biaya operasional perkantoran sebesar Rp.
1.329.359.000. sementara untuk pelaksanaan tupoksi sebesar Rp. 17.169.788.000.
Untuk mencapai misi dan arah kebijakan
yang telah ditentukan sebelumnya, tentu dibutuhkan strategi untuk memudahkan
pencapaiannya. Strategi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar yaitu
sebagai berikut :
1.
Meningkatkan sumber daya manusia
2.
Melengkapi sarana dan prasarana
3.
Memperbaiki manajemen program
4.
Mengefektifkan surveilans epidemiologi
5.
Meningkatkan upaya pelayanan kesehatan
pelabuhan
6.
Meningkatkan upaya kekarantinaan
7.
Meningkatkan upaya pengendalian risiko
lingkungan
8.
Mengadakaan koordinasi, kemitraan dan
jejaring kerja
9.
Melaksanakan promosi kesehatan
10.
Memperkuat instalasi
11.
Melaksanakan kajian
12.
Penerapan prosedur kerja sesuai strategi
operasional pelabuhan
13.
Kemitraan dengan lintas sector, maupun
perguruan tinggi
14.
Bekerjasama dengan instalasi lain
Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas I Makassar didukung dengan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya
pada program PP dan PL. adapun output kegiatannya yaitu sebagai berikut :
1. Layanan
kantor : 12 bulan
2. Dokumen
perencanaan dan kegiatan : 5 dokumen
3. Dokumen
data dan informasi : 4 dokumen
4. Dokumen
evaluasi dan pelaporan : 4 dokumen
5. Laporan
keuangan : 4 laporan
6. Target
dan PAGU PNDP : 2 dokumen
7. Laporan
asset Negara : 2 laporan
8. Layanan
administrasi kepegawaian : 2 laporan
9. Jumlah
SDM yang dibina : 90 orang
10. Administrasi
dan pembinaan hokum dan organisasi : 6 laporan
11. Analisis
pengkajian pengembangan organisasi dan tata laksana : 6 laporan
12. Gedung
dan bangunan : 5 unit
13. Alat
dan bahan kesehatan : 13 unit
14. Perangkat
pengolahan data dan informasi : 26 unit
15. Certificate
of pratique : 400 sertifikat
16. Dokumen
SSCC : 20 sertifikat
17. Dokumen
omkaba : 12 dokumen
18. Dokumen
ICV : 8000 sertifikat
19. Sertifikat
P3K di kapal : 450 sertifikat
20. Laporan
pengendalian nyamuk : 12 laporan
21. Dokumen
izin angkut jenazah : 50 dokumen
22. Sertifikat
disinseksi : 50 sertifikat
23. Tindakan
PHEIC : 12 tindakan
24. Kasus
penyakit dikendalikan dipelabuhan atau diabandara : 5 kasus
25. Luas
wilayah bebas vector : 1032 Ha
26. Kasus
penyakit bersumber binatang sikendalikan : 2 kasus
27. Surat
keterangan sehat : 12 dokumen
28. Kasus
penyakit tidak menular dikendalikan di pelabuhan atau bandara : 4 kasus
29. Cakupan
TPM memenuhi syarat : 3 tempat
30. Laporan
pengawasan air bersih : 12 laporan
31. Tempat-tempat
umum memenuhi syarat : 2 tempat
32. Tenaga
kesehatan terlatih : 239 orang
33. Pelayanan
kesehatan pada situasi matra : 5 laporan
34. Pengendalian
risiko lingkungan : 8 laporan
35. Kendaraan
bermotor : 10 unit
36. Surveilans
epidemiologi : 12 laporan
37. Peralatan
fasilitas perkantoran : 13 unit
Demi kefektifan program kerja agar
mencapai tujuan yang telah disebutkan sebelumnya, maka berikut adalah kegiatan
yang dibatasi dalam penyusunan rencana belanja :
1. Penyelenggaraan
rapat, rapat dinas, seminar, pertemuan dan lokakarya.
2. Pemasangan
telepon baru kecuali untuk satker yang belum memiliki saluran telepon.
3. Pembangunan
gedung baru yang sifatnya tidak langsung menunjang tupeksi.
4. Pengadaan
kendaraan bermotor, kecuali kendaraan fungsional seperti ambulans, kendaraan
untuk tahanan, roda dua untuk penyuluh dan penggantian kendaraan yang rusak
berat.
5. Pengeluaran
lain-lain yang sejenis atau serupa tersebut diatas.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kesimpulan
dari laporan di atas yaitu perencanaan terbagi atas 4 yaitu, Rencana Jangka
Panjang, Rencana jangka menengah, Rencana jangka pendek (tahunan) dan Rencana
operasional. Startegi yang digunakan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan yaitu sebagai berikut :
1.
Pengembangan nasional wawasan kesehatan
2.
Pemberdayaan masyarakat dan daerah
3.
Pengembangan upaya dan pembiayaan
kesehatan sumber daya manusia dalam bidang kesehatan
4.
Penanggulangan keadaan darurat dalam
bidang kesehatan
B.
Saran
1. Diharapkan
kepada KKP agar menjelaskan lebih rinci lagi tentang POACE yang di gunakan.
2. Diharapkan
laporan ini dapat di jadikan referensi dalam pembelajaran mata kuliah OMK.
DAFTAR PUSTAKA
Efendi, Nur. 2012. Materi Pengantar Manajemen. aannurefendi.wordpress.com/2012/05/03/materi-pengantar-manajemen/. (10 Desember 2012)
Herdianto, Wawan. 2011. POAC : Planning, Organizing, Actuating, and Controlling. http://wawanherdianto.com/2011/01/17/poac-planning-organizing-actuating-and-controlling/. (10 Desember 2012)
Rianto. 2012. Fungsi-fungsi Manajemen. http://blog.re.or.id/fungsi-fungsi-manajemen.htm. (10 Desember 2012)
LAMPIRAN
No comments:
Post a Comment