Saturday, December 22, 2012

Laporan Studi Lapangan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Secara umum, dunia manajemen menggunakan prinsip POACE. atau Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling serta Evaluasi. Prinsip manajemen ini banyak digunakan oleh organisasi dewasa ini untuk memajukan dan mengelola organisasi mereka.
POACE diterapkan dalam setiap organisasi di seluruh dunia guna mempertahankan kelanjutan organisasi. POAC adalah dasar manajemen untuk organisasi manajerial. Terdapat beberapa konsep proses manajemen, misalnya saja PDCE (Plan, Do, Check, Evaluate), dan PDCA (Plan, Do, Check, Action). Namun, konsep POACE lebih banyak digunakan dan diterapkan karena lebih sesuai untuk setiap tingkat manajemen.

B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari laporan ini yaitu :
1.      Bagaimana pengaplikasian fungsi manajemen di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar ?
C.    Tujuan
Adapun tujuan dari laporan ini adalah Untuk mengetahui pengaplikasian fungsi manajemen di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar.


D.    Manfaat
1.      Agar dapat dijadikan salah satu sumber pengetahuan tentang fungsi manajemen di KKP Kelas I Makassar.
2.      Agar dapat dijadikan sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Oganisasi dan Manajemen Kesehatan.














BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    Manajemen
Istilah manajemen berasal dari kata management (Bahasa Inggris), berasal dari kata “to manage” yang artinya mengurus atau tata laksana. Sehingga manajemen dapat diartikan bagaimana cara mengatur, membimbing dan memimpin semua orang yang menjadi bawahannya agar usaha yang sedang dikerjakan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Banyak ahli yang memberikan definisi tentang manajemen, diantaranya:
1.      Harold Koontz & O’ Donnel dalam bukunya yang berjudul “Principles of Management” mengemukakan, “Manajemen adalah berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain” (Dayat, n.d,p.6).
2.      George R. Terry dalam buku dengan judul “Principles of Management” memberikan definisi: “Manajemen adalah suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya” (Dayat, n.d,p.6).
Proses merupakan metode sistemati yang sudah ditetapkan dalam melakukan kegiatan. Manajemen sebagai suatu proses menekakan bahwa semua manajer akan terlibat dalam ativitas yang saling terkait dalam membuat perencanaan, pengorganisasian, memimpin, dan pengendalian berbagai usaha dari anggota organisasi serta menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran (goal) yang diinginkan.
Prinsip manajemen adalah dasar-dasar atau pedoman kerja yang bersifat pokok yang tidak boleh diabaikan oleh setiap manajer/pimpinan. Dalam prakteknya harus diusahakan agar prinsip-prinsip manajemen ini hendaknya tidak kaku, melainkan harus luwes, yaitu bisa saja diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan. Prinsip-prinsip manajemen terdiri atas
1.      Pembagian kerja yang berimbang
Dalam membagi-bagikan tugas dan jenisnya kepada semua kerabat kerja, seorang manajer hendaknya bersifat adil, yaitu harus bersikap sama baik dan memberikan beban kerja yang berimbang.
2.       Pemberian kewenangan dan rasa tanggung jawab yang tegas dan jelas Setiap kerabat kerja atau karyawan hendaknya diberi wewenang sepenuhnya untuk melaksanakan tugasnya dengan baik dan mempertanggung jawabkannya kepada atasan secara langsung.
3.      Disiplin
Disiplin adalah kesedian untuk melakukan usaha atau kegiatan nyata (bekerja sesuai dengan jenis pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya) berdasarkan rencana, peraturan dan waktu (waktu kerja) yang telah ditetapkan.
4.      Kesatuan perintah
Setiap karyawan atau kerabat kerja hendaknya hanya menerima satu jenis perintah dari seorang atasan langsung (mandor/kepala seksi/kepala bagian), bukan dari beberapa orang yang sama-sama merasa menjadi atasan para karyawan/kerabat kerja tersebut.
5.      Kesatuan arah
Kegiatan hendaknya mempunyai tujuan yang sama dan dipimpin oleh seorang atasan langsung serta didasarkan pada rencana kerja yang sama (satu tujuan, satu rencana, dan satu pimpinan).
Jika prinsip ini tidak dilaksanakan maka akan timbul perpecahan diantara para kerabat kerja/karyawan. Karena ada yang diberi tugas yang banyak dan ada pula yang sedikit, padahal mereka memiliki kemampuan yang sama (Dayat,n.d,pp.7-9).
Manajemen adalah proses pencapaian tujuan melalui kerja orang lain. Dengan demikian berarti dalam manajemen terdapat minimal 4 (empat) ciri, yaitu:
1.      Ada tujuan yang hendak dicapai
2.      Ada pemimpin (atasan)
3.      Ada yang dipimpin (bawahan)
4.       Ada kerja sama.
B.     Fungsi Manajemen
1.      Fungsi planning (perencanaan)
Pada hakekatrya perencanaan merupakan proses pengambilan keputusan yang merupakan dasar bagi kegiatan-kegiatan/tindakan-tindakan ekonomis dan efektif pada waktu yang akan datang. Pross ini memerlukan pemikiran tentmg apa yang perlu dikerjakan, bagaimana dan di mana suatu kegiatan perlu dilakukan serta siapa yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaannya.
Planning meliputi pengaturan tujuan dan mencari cara bagaimana untuk mencapai tujuan tersebut. Planning telah dipertimbangkan sebagai fungsi utama manajemen dan meliputi segala sesuatu yang manajer kerjakan. Di dalam planning, manajer memperhatikan masa depan, mengatakan “Ini adalah apa yang ingin kita capai dan bagaimana kita akan melakukannya”.
Membuat keputusan biasanya menjadi bagian dari perencanaan karena setiap pilihan dibuat berdasarkan proses penyelesaian setiap rencana. Planning penting karena banyak berperan dalam menggerakan fungsi manajemen yang lain. Contohnya, setiap manajer harus membuat rencana pekerjaan yang efektif di dalam kepegawaian organisasi.
Dalam perencanaan ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan. Yaitu harusSMART yaitu Specific artinya perencanaan harus jelas maksud maupun ruang lingkupnya. Tidak terlalu melebar dan terlalu idealis. Measurable artinya program kerja atau rencana harus dapat diukur tingkat keberhasilannya. Achievable artinya dapat dicapai. Jadi bukan anggan-angan. Realistic artinya sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ada. Tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Tapi tetap ada tantangan. Time artinya ada batas waktu yang jelas. Mingguan, bulanan, triwulan, semesteran atau tahunan. Sehingga mudah dinilai dan dievaluasi.
2.      Fungsi organizing (pengorganisasian)
Organizing adalah proses dalam memastikan kebutuhan manusia dan fisik setiap sumber daya tersedia untuk menjalankan rencana dan mencapai tujuan yang berhubungan dengan organisasi. Organizing juga meliputi penugasan setiap aktifitas, membagi pekerjaan ke dalam setiap tugas yang spesifik, dan menentukan siapa yang memiliki hak untuk mengerjakan beberapa tugas.
Aspek utama lain dari organizing adalah pengelompokan kegiatan ke departemen atau beberapa subdivisi lainnya. Misalnya kepegawaian, untuk memastikan bahwa sumber daya manusia diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Memekerjakan orang untuk pekerjaan merupakan aktifitas kepegawaian yang khas. Kepegawaian adalah suatu aktifitas utama yang terkadang diklasifikasikan sebagai fungsi yang terpisah dari organizing.
Fungsi Pengorganisasian dapat didefinisikan sebagai proses menciptakan hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, personalia dan faktor fisik agar kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan disatukan dan diarahkan pada pencapaian tujuan bersama.
Agar tujuan tercapai maka dibutuhkan pengorganisasian. Dalam perusahaan biasanya diwujudkan dalam bentuk bagan organisasi. Yang kemudian dipecah menjadi berbagai jabatan. Pada setiap jabatan biasanya memiliki tugas, tanggung jawab, wewenang dan uraian jabatan (Job Description). Semakin tinggi suatu jabatan biasanya semakin tinggi tugas, tanggung jawab dan wewenangnya. Biasanya juga semakin besar penghasilannya. Dengan pembagian tugas tersebut maka pekerjaan menjadi ringan. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Disinilah salah satu prinsip dari manajemen. Yaitu membagi-bagi tugas sesuai dengan keahliannya masing-masing.
3.      Fungsi Actuating (plaksanaan)
Actuating adalah peran manajer untuk mengarahkan pekerja yang sesuai dengan tujuan organisasi. Actuating adalah implementasi rencana, berbeda dari planning dan organizing. Actuating membuat urutan rencana menjadi tindakan dalam dunia organisasi. Sehingga tanpa tindakan nyata, rencana akan menjadi imajinasi atau impian yang tidak pernah menjadi kenyataan.
Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan pelaksanaan kerja. Untuk itu maka dibutuhkan kerja keras, kerja cerdas dan kerjasama. Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana kerja yang telah disusun. Kecuali memang ada hal-hal khusus sehingga perlu dilakukan penyesuian. Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan.
4.      Fungsi controlling (pengawasan)
Controlling fungsi manajemen yg berkenaan dgn pengawasan terhadap aktivitas karyawan menjaga organisasi agar tetap berada pada jalur yg sesuai dgn sasaran dan melakukan koreksi apabila diperlukan.
Controlling, memastikan bahwa kinerja sesuai dengan rencana. Hal ini membandingkan antara kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan. Jika terjadi perbedaan yang signifikan antara kinerja aktual dan yang diharapkan, manajer harus mengambil tindakan yang sifatnya mengoreksi. Misalnya meningkatkan periklanan untuk meningkatkan penjualan.
Fungsi dari controlling adalah menentukan apakah rencana awal perlu direvisi, melihat hasil dari kinerja selama ini. Jika dirasa butuh ada perubahan, maka seorang manajer akan kembali pada proses planning. Di mana ia akan merencanakan sesuatu yang baru, berdasarkan hasil dari controlling.
Agar pekerjaan berjalan sesuai dengan visi, misi, aturan dan program kerja maka dibutuhkan pengontrolan. Baik dalam bentuk supervisi, pengawasan, inspeksi hingga audit. Kata-kata tersebut memang memiliki makna yang berbeda, tapi yang terpenting adalah bagaimana sejak dini dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pengorganisasian. Sehingga dengan hal tersebut dapat segera dilakukan koreksi, antisipasi dan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan situasi, kondisi dan perkembangan zaman.
5.      Fungsi Evaluasi
Evaluasi atau penilaian berarti tindakan untuk menentukan nilai sesuatu. Dalam arti luas evaluasi adalah suatu proses dalam merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan.  Untuk lebih memahami apa  yang dimaksud dengan  evaluasi, maka dapat dikatakan bahwa :
a.       Kegiatan evaluasi merupakan proses yang sistematis. Yang dimaksud dengan proses sistematis ialah kegiatan yang terencana dan dilakukan secara berkesinambungan yang dilakukan pada permulaan, selama program berlangsung dan pada akhir program setelah program dianggap selesai.
b.      Di dalam kegiatan evaluasi diperlukan berbagai informasi atau data yang menyangkut objek yang sedang dievaluasi. Dalam  hal ini berkaitan dengan perilaku, penampilan, hasil ulangan atau pekerjaan rumah, nilai semester dan sebagainya.
c.       Dalam setiap kegiatan evaluasi, tidak lepas dari tujuan-tujuan yang hendak dicapai. Hal ini karena setiap kegiatan penilaian memerlukan suatu criteria tertentu sebagai acuan dalam menentukan batas ketercapaian objek yang dinilai.




BAB III
METODE PENELITIAN
A.    Metode Pengumpulan Data
Laporan ini merupakan suatu bentuk studi langsung ke Lapangan dan didukung dengan hasil kepustakaan murni yang memaparkan tentang fungsi manajemen dan pengaplikasiannya di Kantor Keseharan Pelabuhan Kelas I Makassar.
B.     Metode Analisis Data
Informasi yang telah dikumpulkan dianalisis dengan metode menghubungkan teori dengan kejadian dilapangan untuk dihasilkan suatu kesimpulan yang berhubungan dengan permasalahan yang dikaji.
C.    Waktu
1.      Hari/Tanggal      : Senin/03 Desember 2012
2.      Pukul                  : 10.00 – 15.00 WITA
3.      Tempat               : Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar






BAB IV
PEMBAHASAN

Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumberdaya yang tersedia. Selain itu perencanaan merupakan salah satu langkah dalam siklus pemecahan masalah. Dari perspektif waktu, perencanaan terbagi atas :
1.      Rencana Jangka Panjang
Merupakan telaah jangka panjang yang bersifat kualitatif. Garis besar arah pembangunan karena mampu meramal yang tidak pasti dan segala sesuatu yang bersifat asumsi.
2.      Rencana jangka menengah
Mencakup kurun waktu lima tahun. Trend dan masalah lima tahun yang lalu dan proyeksi lima tahun yang akan dating akan diperhitungkan dalam hal isu strategi dalam lingkungan internal dan eksternal serta bersifat fleksibel.
3.      Rencana jangka pendek (tahunan)
Disusun dengan mempertimbangkan hal-hal berikut :
a.       Didasarkan pada data akurat
b.      Didasarkan pada analisis masalah
c.       Didasarkan pada tujuan mempertimbangkan tujuan renstra
d.      Ada indicator tujuan dan kinerja
e.       Anggaran harus jelas hubungan logisnya dengan kinerja
4.      Rencana operasional
Untuk menjalankan perencanaan tersebut tentu membutuhkan biaya.untuk itu sebelumnya akan disusun tentang penganggaran. Dalam suatu program kerja akan dilakukan analisi situasi atau masalah dalam kegiatan atau program kerja tersebut. Hal tersebut bertujuan untuk melihat factor penyebab yang memungkinkan terhambatnya suatu kegiatan. Untuk itu akan diantisipasi sebelumnya agar tujuan kegitan pokok dapat tercapai.
Penganggaran adalah penciptaan suatu rencana kegiatan  yang dinyatakan dalam ukuran keuangan. Penganggaran memainkan peran penting di dalam perencanaan, pengendalian, dan pembuatan keputusan. Anggaran juga untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi. Terdapat beberapa pendekatan dalam penyusunan perencanaan anggaran yaitu sebagai berikut :
1.      Penganggaran terpadu yang bertujuan untuk mengintegrasikan seluruh proses perencanaan dan penganggaran lingkungan untuk menghasilkan dokumen RKA-KL dengan klasifikasi anggaran menurut organisai, fungsi dan jenis belanja.
2.      Penganggaran berbasis kinerja yang berkaitan antara pendanaan dan kinerja yang diharapkan. instrumennya terdiri dari indicator, standar biaya dan evaluasi.
3.      Kerangka pengeluaran jangka menengah yanga mana penyusunan anggarannya berdasarkan kebijakan yang menimbulkan implikasi anggaran dalam jangka waktu lebih dari satu tahun anggaran.
Selain itu terdapat pula langkah penganggaran adalah sebagai berikut :
1.      Identifikasi input yang dibutuhkan
2.      Estimasi jumlah atau volume input
3.      Hitung unit cost
4.      Integrasi anggaran
5.      Identifikasi sumber anggaran
6.      Konversi
Pembangunan pendidikan dan kesehatan bergantung pada peningkatan sumber daya manusia. Arah pembangunan kesehatan yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan setinggi-tingginya dapat terwujud. Dasar pembangunann kesehatan berdasarkan atas perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan. Startegi yang digunakan oleh Kantor Kesehatan  Pelabuhan yaitu sebagai berikut :
1.      Pengembangan nasional wawasan kesehatan
2.      Pemberdayaan masyarakat dan daerah
3.      Pengembangan upaya dan pembiayaan kesehatan sumber daya manusia dalam bidang kesehatan
4.      Penanggulangan keadaan darurat dalam bidang kesehatan
Misalnya saja pada Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar. Visinya adalah tangguh dan prima dalam cegah tangkal factor risiko untuk mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan di pintu gerbang Negara. Untuk mencapai misi tersebut Kantor Kesehatan Pelabuhan memiliki misi sebagai berikut :
1.      Melindungi kesehayan masyarakat di wilayah kerja pelabuhan dan bandara melalui pelaksanaan cegah tangkal penyakit Karantina, penyakit menular dan PHEIC.
2.      Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja pelabuhan dan bandara melalui pemberdayaan masyarakat termasuk swasta dan masyarakat madani.
3.      Mencegah timbulnya penyakit melalui penyelenggaraan pengendalian risiko lingkungan.
4.      Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik dalam PP dan PL di wilayah kerja KKP Kelas I Makassar (pelabuhan dan bandara).
Adapun arah kebijakan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar yaitu :
1.      Peningkatan kemampuan kapasitas inti
2.      Pemenuhan sarana dan prasarana
3.      Pengembangan kualitas perencanaan dan penganggaran
4.      Penguatan system informasi
5.      Pengembangan kemampuan wilayah kerja
6.      Peningkatan kemampuan institusi dan instalasi menjalankan diktat
7.      Penegakan peraturan/perundangan
8.      Pelaksanaan kajian-kajian
9.      Penegakan kedisiplinan karyawan menuju pelaksanaan reformasi birokrasi
10.  Perluasan jejaring kerja, kemitraan dengan lintas sector, perguruan tinggi dan pemberdayaan masyarakat.
Rincian dana sementara Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar Tahun 2012 adalah sebesar Rp. 22.851.700.000 yang terdiri dari Rp. 21.990.994.000 rupiah murni dan sisanya merupakan PNBP. Alokasi sementara berdasarkan jenis belanja yaitu sebesar Rp. 4.352.554.000 untuk pembayaran gaji dan tunjangan dan untuk biaya operasional perkantoran sebesar Rp. 1.329.359.000. sementara untuk pelaksanaan tupoksi sebesar Rp. 17.169.788.000.
Untuk mencapai misi dan arah kebijakan yang telah ditentukan sebelumnya, tentu dibutuhkan strategi untuk memudahkan pencapaiannya. Strategi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar yaitu sebagai berikut :
1.      Meningkatkan sumber daya manusia
2.      Melengkapi sarana dan prasarana
3.      Memperbaiki manajemen program
4.      Mengefektifkan surveilans epidemiologi
5.      Meningkatkan upaya pelayanan kesehatan pelabuhan
6.      Meningkatkan upaya kekarantinaan
7.      Meningkatkan upaya pengendalian risiko lingkungan
8.      Mengadakaan koordinasi, kemitraan dan jejaring kerja
9.      Melaksanakan promosi kesehatan
10.  Memperkuat instalasi
11.  Melaksanakan kajian
12.  Penerapan prosedur kerja sesuai strategi operasional pelabuhan
13.  Kemitraan dengan lintas sector, maupun perguruan tinggi
14.  Bekerjasama dengan instalasi lain
Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar didukung dengan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program PP dan PL. adapun output kegiatannya yaitu sebagai berikut :
1.      Layanan kantor : 12 bulan
2.      Dokumen perencanaan dan kegiatan : 5 dokumen
3.      Dokumen data dan informasi : 4 dokumen
4.      Dokumen evaluasi dan pelaporan : 4 dokumen
5.      Laporan keuangan : 4 laporan
6.      Target dan PAGU PNDP : 2 dokumen
7.      Laporan asset Negara : 2 laporan
8.      Layanan administrasi kepegawaian : 2 laporan
9.      Jumlah SDM yang dibina : 90 orang
10.  Administrasi dan pembinaan hokum dan organisasi : 6 laporan
11.  Analisis pengkajian pengembangan organisasi dan tata laksana : 6 laporan
12.  Gedung dan bangunan : 5 unit
13.  Alat dan bahan kesehatan : 13 unit
14.  Perangkat pengolahan data dan informasi : 26 unit
15.  Certificate of pratique : 400 sertifikat
16.  Dokumen SSCC : 20 sertifikat
17.  Dokumen omkaba : 12 dokumen
18.  Dokumen ICV : 8000 sertifikat
19.  Sertifikat P3K di kapal : 450 sertifikat
20.  Laporan pengendalian nyamuk : 12 laporan
21.  Dokumen izin angkut jenazah : 50 dokumen
22.  Sertifikat disinseksi : 50 sertifikat
23.  Tindakan PHEIC : 12 tindakan
24.  Kasus penyakit dikendalikan dipelabuhan atau diabandara : 5 kasus
25.  Luas wilayah bebas vector : 1032 Ha
26.  Kasus penyakit bersumber binatang sikendalikan : 2 kasus
27.  Surat keterangan sehat : 12 dokumen
28.  Kasus penyakit tidak menular dikendalikan di pelabuhan atau bandara : 4 kasus
29.  Cakupan TPM memenuhi syarat : 3 tempat
30.  Laporan pengawasan air bersih : 12 laporan
31.  Tempat-tempat umum memenuhi syarat : 2 tempat
32.  Tenaga kesehatan terlatih : 239 orang
33.  Pelayanan kesehatan pada situasi matra : 5 laporan
34.  Pengendalian risiko lingkungan : 8 laporan
35.  Kendaraan bermotor : 10 unit
36.  Surveilans epidemiologi : 12 laporan
37.  Peralatan fasilitas perkantoran : 13 unit
Demi kefektifan program kerja agar mencapai tujuan yang telah disebutkan sebelumnya, maka berikut adalah kegiatan yang dibatasi dalam penyusunan rencana belanja :
1.      Penyelenggaraan rapat, rapat dinas, seminar, pertemuan dan lokakarya.
2.      Pemasangan telepon baru kecuali untuk satker yang belum memiliki saluran telepon.
3.      Pembangunan gedung baru yang sifatnya tidak langsung menunjang tupeksi.
4.      Pengadaan kendaraan bermotor, kecuali kendaraan fungsional seperti ambulans, kendaraan untuk tahanan, roda dua untuk penyuluh dan penggantian kendaraan yang rusak berat.
5.      Pengeluaran lain-lain yang sejenis atau serupa tersebut diatas.








BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Kesimpulan dari laporan di atas yaitu perencanaan terbagi atas 4 yaitu, Rencana Jangka Panjang, Rencana jangka menengah, Rencana jangka pendek (tahunan) dan Rencana operasional. Startegi yang digunakan oleh Kantor Kesehatan  Pelabuhan yaitu sebagai berikut :
1.      Pengembangan nasional wawasan kesehatan
2.      Pemberdayaan masyarakat dan daerah
3.      Pengembangan upaya dan pembiayaan kesehatan sumber daya manusia dalam bidang kesehatan
4.      Penanggulangan keadaan darurat dalam bidang kesehatan
B.     Saran
1.      Diharapkan kepada KKP agar menjelaskan lebih rinci lagi tentang POACE yang di gunakan.
2.      Diharapkan laporan ini dapat di jadikan referensi dalam pembelajaran mata kuliah OMK.




DAFTAR PUSTAKA

Efendi, Nur. 2012. Materi Pengantar Manajemen. aannurefendi.wordpress.com/2012/05/03/materi-pengantar-manajemen/. (10 Desember 2012)

Herdianto, Wawan. 2011. POAC : Planning, Organizing, Actuating, and Controlling. http://wawanherdianto.com/2011/01/17/poac-planning-organizing-actuating-and-controlling/. (10 Desember 2012)

Rianto. 2012. Fungsi-fungsi Manajemen. http://blog.re.or.id/fungsi-fungsi-manajemen.htm. (10 Desember 2012)

 












                                                                                                              



LAMPIRAN
..''mimosapudica''..979.jpg ..''mimosapudica''..949.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEho81RttmWzBW9t-n5WScOlbUN1UokSvoN9s5y9zfrhXgZtYMNWj-IqFxzVJDnfWjq_lGSmMpbRlqUE3Z4Ccfw6nVgawIH_vxd5UCQslrr7jG6opdRspMnnlW2Xempd_-06xf0oGMeAfNv5/s320/PC230126.JPG

No comments:

Post a Comment