Saturday, April 13, 2013

Kualitas Kimia Organik (deterjen) pada Air Sumur Bor di DAS Citarum Hulu


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Seiring dengan petambahan penduduk dan perkembangan berbagai industri, maka pencemaran air telah menjadi masalah serius yang dihadapi oleh manusia. Tidak dapat dipungkiri bahwa lingkungan yang paling terancam dewasa ini adalah lingkungan perairan karena air merupakan kebutuhan utama industri dan rumah tangga.
Proses produksi yang semakin banyak yang memekai bahan kimia buatan manusia menyebabkan lebih banyak kotoran dan limbah yang dihanyutkan melalui air. Selain itu banyak juga limbah-limbah rumah tangga yang dibuang dan dihanyutkan dengan air yang mengakibatkan air tersebut tercemar oleh limbah-limbah. Apabila air telah tercemar maka kehidupan manusia akan terganggu. Ini merupakan bencana besar.
Jumlah air limbah yang dibuang akan selalu bertambah dengan meningkatnya jumlah penduduk dengan segala kegiatannya. Apabila jumlah air limbah yang dibuang berlebihan, melebihi dari kemampuan alam untuk menerimanya maka akan terjadi kerusakan lingkungan. Lingkungan yang rusak akan menyebabkan menurunnya tingkat kesehatan manusia yang tinggal pada lingkungan itu sendiri.

B.     Fakta Masalah
Ada beberapa laporan mengenai krisis pencemaran air , penyakit berbahaya dan beberapa isu lain yang penting untuk memastikan rawatan air lebihan itu menjadi lebih efektif. Menurut Redaksi, pada 01 Februari 2007, lebih dari satu billion manusia di seluruh dunia kehilangan akses terhadap sumber air bersih.Sekitar 1.6 juta anak di seluruh dunia meninggal akibat tidak terpenuhinya kebutuhan dasar air bersih dan sanitasi yang sihat. Air bersih dan sanitasi yang baik merupakan elemen penting yang menunjang kesihatan manusia.Menurut temuan terbaru Badan Kesihatan Dunia (WHO) ,lebih dari 1.1 billion penduduk kekurangan akses terhadap air minum dari sumber yang ada. Pada tahun 2005,WHO memperkirakan sekitar 1.6 juta penduduk meninggal akibat air yang tidak aman dan lingkungan hidup yang tidak higienis. Sebanyak 80% penduduk dianggarkan tidak memiliki akses terhadap sumber air minum yang bersih berada di sub Sahara Afrika.Hal yang sama terjadi di wilayah Asia Timur da Asia Tenggara.
C.    Pertanyaan
1.      Bagaimana kualitas kimia organik (deterjen) pada air sumur bor di DAS Citarum hulu ?
2.      Apa faktor penyebab pencemaran kimia organik pada air sumur bor dan apa dampak kesehatannya ?
3.      Bagaimana solusi mengatasi pencemaran kimia organik pada air sumur bor ?
D.    Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui kualitas kimia organik (deterjen) pada air sumur bor di DAS Citarum hulu.
2.      Mengetahui faktor penyebab pencemaran kimia organik pada air sumur bor dan dampak kesehatannya.
3.      Mengetahui solusi mengatasi pencemaran kimia organik pada air sumur bor.
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Hasil Penelitian
Data hasil analisis data, maka kualitas kimia organic air sumur bor di DAS Citarum hulu adalah dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel Kadar Deterjen pada Air Sumur Bor di DAS Citarum Hulu
No.
Desa
Dalam sumur (m)
Jarak ke Sungai (m)
Deterjen (Mg/l)
Standar baku deterjen (Mg/l)
Keterangan
1.
Sulaiman
60
40
0,14
0,50
Rumah penduduk
2.
Margahayu Selatan
60
70
0,41
0,50
Rumah bapak Boyamin No.7
3.
Mekarrahayu
55
80
0,11
0,50
Kantor Desa Mekarrahayu
4.
Simagalih
16
20
0,13
0,50
Rumah penduduk
5.
Leuwiharja
28
20
0,05
0,50
Rumah penduduk

Hasil analisis kadar air sumur bor di keempat desa di sekitar DAS Citarum hulu tersebut menunjukkan bahwa kadar terendah deterjen pada air sumur bor di desa Leuwiharja yaitu 0,05 Mg/l. Sedangkan kadar tertinggi deterjen pada air sumur bor di desa Margahayu Selatan yaitu 0,41 Mg/l. Meskipun begitu, kadar deterjen pada keempat air sumur bor di masing-masing desa tersebut belum melewati standar baku deterjen pada air yaitu 0,0 Mg/l.
A.    Faktor Penyebab dan Dampak Kesehatan Air Sumur Bor Tercemar Zat Kimia Organik (Deterjen)
Penurunan kualitas air dalam suatu DAS dapat disebabkan oleh berbagai factor misalnya erosi dan sedimentasi sebagai akibat dari aktifitas penebangan hutan, pembangunan jalan dan intensifikasi pertanian di daerah hulu. Masalah lain yang juga mempunyai kontribusi terhadap penurunan kualitas air adalah dari polusi organic baik yang berasal dari sampah atau limbah manusia.
Dampak pencemaran air sumur bor oleh zat kimia organic (deterjen) adalah infeksi kulit, gangguan usus, gangguan hati, tulang dan peredaran darah, kelahiran anomaly, anemia, kerusakan sum-sum tulang, leukemia, kesrusakan system saraf pusat dan masalah karsinogenik.
B.     Solusi
Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran air adalah sebagai berikut : 
1.      Limbah cair industri tidak boleh dibuang langsung ke  lingkungan, tetapi harus diolah dulu di unit pengolahan  limbah. Setelah memenuhi persyaratan tertentu, limbah baru  boleh dibuang ke alam. Beberapa tahap pengolahan limbah  cair yaitu pengolahan primer, pengolahan sekunder dan pengolahan lanjutan
2.      Penyuluhan dan pengawasan penggunaan pupuk pada lahan pertanian agar dilakukan secara efisien.
3.      Pengawasan terhadap batas minimal kandungan fosfat dalam detergen atau bahan pencuci dalam rumah tangga. 
BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
Berdasarkan uraian sebelumnya, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
1.      Kadar zat kimia organik (deterjen) pada air sumur bor di DAS Citarum hulu masih berada di bawah standar baku deterjen.
2.      Faktor penyebab pencemaran kimia organik pada air sumur bor adalah aktifitas penebangan hutan, pembangunan jalan, intensifikasi pertanian di daerah hulu dan polusi organic seperti limbah manusia. Dampaknya terhadap kesehatn yaitu infeksi kulit, gangguan usus, gangguan hati, tulang dan peredaran darah, kelahiran anomaly, anemia, kerusakan sum-sum tulang, leukemia, kesrusakan system saraf pusat dan masalah karsinogenik.
3.      Solusinya adalah pengolahan limbah sebelum dibuang ke lingkungan, penyuluhan serta pengawasan penggunaan pupuk pada lahan pertanian dan pengawasan terhadap batas minimal kandungan fosfat dalam detergen atau bahan pencuci dalam rumah tangga. 

B.     Saran
Berdasarkan simpulan, direkomendasikan untuk masyarakat agar melakukan berbagai pencegahan mulai dari diri sendiri guna mengurangi pencemaran dan dampak dari zat kimia organik air khususnya pada air sumur bor.

DAFTAR PUSTAKA

Indriatmoko, Haryoto dkk. 2011. Evaluasi Lingkungan Air Tanah Dangkal dan Air Tanah Dalam di DAS Citarum Hulu. (30 Maret 2013)
Penyaringan Air. 2011. Cara Mengolah Air Bersih yang Terkena Pencemaran. http://filterpenyaringair.com/search/air-tercemar-deterjen-dikonsumsi-menyebabkan/. (31 Maret 2013)



No comments:

Post a Comment