BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan petambahan
penduduk dan perkembangan berbagai industri, maka pencemaran air telah menjadi
masalah serius yang dihadapi oleh manusia. Tidak dapat dipungkiri bahwa
lingkungan yang paling terancam dewasa ini adalah lingkungan perairan karena air
merupakan kebutuhan utama industri dan rumah tangga.
Proses produksi yang semakin
banyak yang memekai bahan kimia buatan manusia menyebabkan lebih banyak kotoran
dan limbah yang dihanyutkan melalui air. Selain itu banyak juga limbah-limbah
rumah tangga yang dibuang dan dihanyutkan dengan air yang mengakibatkan air
tersebut tercemar oleh limbah-limbah. Apabila air telah tercemar maka kehidupan
manusia akan terganggu. Ini merupakan bencana besar.
Jumlah air limbah yang dibuang
akan selalu bertambah dengan meningkatnya jumlah penduduk dengan segala
kegiatannya. Apabila jumlah air limbah yang dibuang berlebihan, melebihi dari
kemampuan alam untuk menerimanya maka akan terjadi kerusakan lingkungan.
Lingkungan yang rusak akan menyebabkan menurunnya tingkat kesehatan manusia
yang tinggal pada lingkungan itu sendiri.
B.
Fakta Masalah
Ada beberapa laporan
mengenai krisis pencemaran air , penyakit berbahaya dan beberapa isu lain yang
penting untuk memastikan rawatan air lebihan itu menjadi lebih efektif. Menurut
Redaksi, pada 01 Februari 2007, lebih dari satu billion manusia di seluruh
dunia kehilangan akses terhadap sumber air bersih.Sekitar 1.6 juta anak di
seluruh dunia meninggal akibat tidak terpenuhinya kebutuhan dasar air bersih
dan sanitasi yang sihat. Air bersih dan sanitasi yang baik merupakan elemen
penting yang menunjang kesihatan manusia.Menurut temuan terbaru Badan Kesihatan
Dunia (WHO) ,lebih dari 1.1 billion penduduk kekurangan akses terhadap air
minum dari sumber yang ada. Pada tahun 2005,WHO memperkirakan sekitar 1.6 juta
penduduk meninggal akibat air yang tidak aman dan lingkungan hidup yang tidak
higienis. Sebanyak 80% penduduk dianggarkan tidak memiliki akses terhadap
sumber air minum yang bersih berada di sub Sahara Afrika.Hal yang sama terjadi
di wilayah Asia Timur da Asia Tenggara.
C. Pertanyaan
1.
Bagaimana
kualitas kimia organik (deterjen) pada air sumur bor di DAS Citarum hulu ?
2.
Apa
faktor penyebab pencemaran kimia organik pada air sumur bor dan apa dampak
kesehatannya ?
3.
Bagaimana
solusi mengatasi pencemaran kimia organik pada air sumur bor ?
D. Tujuan Penulisan
1.
Mengetahui
kualitas kimia organik (deterjen) pada air sumur bor di DAS Citarum hulu.
2.
Mengetahui
faktor penyebab pencemaran kimia organik pada air sumur bor dan dampak
kesehatannya.
3.
Mengetahui
solusi mengatasi pencemaran kimia organik pada air sumur bor.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Hasil
Penelitian
Data hasil
analisis data, maka kualitas kimia organic air sumur bor di DAS Citarum hulu
adalah dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel Kadar Deterjen pada Air Sumur
Bor di DAS Citarum Hulu
No.
|
Desa
|
Dalam sumur (m)
|
Jarak ke Sungai (m)
|
Deterjen (Mg/l)
|
Standar baku deterjen (Mg/l)
|
Keterangan
|
1.
|
Sulaiman
|
60
|
40
|
0,14
|
0,50
|
Rumah penduduk
|
2.
|
Margahayu Selatan
|
60
|
70
|
0,41
|
0,50
|
Rumah bapak Boyamin No.7
|
3.
|
Mekarrahayu
|
55
|
80
|
0,11
|
0,50
|
Kantor Desa Mekarrahayu
|
4.
|
Simagalih
|
16
|
20
|
0,13
|
0,50
|
Rumah penduduk
|
5.
|
Leuwiharja
|
28
|
20
|
0,05
|
0,50
|
Rumah penduduk
|
Hasil
analisis kadar air sumur bor di keempat desa di sekitar DAS Citarum hulu
tersebut menunjukkan bahwa kadar terendah deterjen pada air sumur bor di desa
Leuwiharja yaitu 0,05 Mg/l. Sedangkan kadar tertinggi deterjen pada air sumur
bor di desa Margahayu Selatan yaitu 0,41 Mg/l. Meskipun begitu, kadar deterjen
pada keempat air sumur bor di masing-masing desa tersebut belum melewati
standar baku deterjen pada air yaitu 0,0 Mg/l.
A.
Faktor
Penyebab dan Dampak Kesehatan Air Sumur Bor Tercemar Zat Kimia Organik
(Deterjen)
Penurunan kualitas air dalam suatu DAS dapat
disebabkan oleh berbagai factor misalnya erosi dan sedimentasi sebagai akibat
dari aktifitas penebangan hutan, pembangunan jalan dan intensifikasi pertanian
di daerah hulu. Masalah lain yang juga mempunyai kontribusi terhadap penurunan
kualitas air adalah dari polusi organic baik yang berasal dari sampah atau
limbah manusia.
Dampak pencemaran air sumur bor oleh zat kimia
organic (deterjen) adalah infeksi kulit, gangguan usus, gangguan hati, tulang
dan peredaran darah, kelahiran anomaly, anemia, kerusakan sum-sum tulang,
leukemia, kesrusakan system saraf pusat dan masalah karsinogenik.
B.
Solusi
Usaha-usaha
yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran air adalah sebagai berikut
:
1. Limbah cair industri tidak boleh dibuang
langsung ke lingkungan, tetapi harus diolah dulu di unit pengolahan
limbah. Setelah memenuhi persyaratan tertentu, limbah baru boleh dibuang
ke alam. Beberapa tahap pengolahan limbah cair yaitu pengolahan primer, pengolahan
sekunder dan pengolahan lanjutan
2. Penyuluhan dan pengawasan penggunaan
pupuk pada lahan pertanian agar dilakukan secara efisien.
3. Pengawasan terhadap batas minimal
kandungan fosfat dalam detergen atau bahan pencuci dalam rumah tangga.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan uraian sebelumnya, maka dapat ditarik
simpulan sebagai berikut:
1.
Kadar zat kimia organik (deterjen) pada air
sumur bor di DAS Citarum hulu masih berada di bawah standar baku deterjen.
2.
Faktor
penyebab pencemaran kimia organik pada air sumur bor adalah aktifitas penebangan
hutan, pembangunan jalan, intensifikasi pertanian di daerah hulu dan polusi
organic seperti limbah manusia. Dampaknya terhadap kesehatn yaitu infeksi
kulit, gangguan usus, gangguan hati, tulang dan peredaran darah, kelahiran
anomaly, anemia, kerusakan sum-sum tulang, leukemia, kesrusakan system saraf
pusat dan masalah karsinogenik.
3.
Solusinya
adalah pengolahan limbah sebelum dibuang ke lingkungan, penyuluhan serta pengawasan penggunaan
pupuk pada lahan pertanian dan pengawasan terhadap batas minimal kandungan
fosfat dalam detergen atau bahan pencuci dalam rumah tangga.
B. Saran
Berdasarkan simpulan, direkomendasikan untuk masyarakat agar melakukan berbagai
pencegahan mulai dari diri sendiri guna mengurangi pencemaran dan dampak dari
zat kimia organik air khususnya pada air sumur bor.
DAFTAR PUSTAKA
Indriatmoko, Haryoto dkk. 2011. Evaluasi
Lingkungan Air Tanah Dangkal dan Air Tanah Dalam di DAS Citarum Hulu. (30 Maret
2013)
Penyaringan Air. 2011. Cara Mengolah Air Bersih
yang Terkena Pencemaran. http://filterpenyaringair.com/search/air-tercemar-deterjen-dikonsumsi-menyebabkan/. (31 Maret 2013)
No comments:
Post a Comment