Saturday, May 4, 2013

Laporan Survei Kebutuhan Air PDAM Rumah Sendiri


BAB I
PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang
Air adalah kebutuhan dasar untuk kehidupan manusia, terutama untuk digunakan sebagai air minum, memasak makanan, mencuci, mandi dan kakus. Ketersediaan sistem penyediaan air bersih merupakan bagian yang selayaknya diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat baik di perkotaan maupun pedesaan. Hingga saat ini penyediaan oleh pemerintah menghadapi keterbatasan, baik sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya.
Pelayanan air bersih di perkotaan di Indonesia sampai tahun 2000 baru mencapai 39% atau 33 juta penduduk, dan di pedesaan baru menjangkau 8% atau 9 juta penduduk, sehingga keseluruhan baru mencapai 47% atau 42 juta penduduk Indonesia. Keadaan ini berarti menggambarkan bahwa pelayanan air bersih belum dirasakan merata dan dinikmati oleh sebagian besar masyarakat. Sebagian besar masyarakat masih menggunakan air sungai, danau, sumber-sumber air, atau hanya mengandalkan air hujan.
Untuk di daerah perkotaan, pada umumnya sumber air bakunya dari sungai, yang makin hari tercemar oleh ulah masyarakat sendiri dengan membuang sampah sembarangan dan juga dari banyak barang bekas rumah tangga, pabrik dan lainnya. Selain itu juga dihadapkan kepada perubahan lingkungan yang dilakukan oleh manusia, di antaranya rawa, kolam, danau dan sungai yang diurug, serta penggunaan daerah resapan air untuk bangunan dan juga banyak kawasan tadah hujan berupa hutan terganggu.
Dengan keadaan yang demikian kemudian dihadapkan kepada kebutuhan air bersih yang meningkat karena penggunaan dan pertumbuhan penduduk, perlu ada upaya yang menyeluruh. Air bersih secara umum diartikan sebagai air yang layak untuk dijadikan air baku bagi air minum. Dengan kelayakan ini terkandung pula pengertian layak untuk mandi, cuci dan kakus. Sebagai air yang layak untuk diminum, tidak diartikan bahwa air bersih itu dapat diminum langsung, artinya masih perlu dimasak atau direbus hingga mendidih. Sebagai air yang layak dipergunakan untuk pemenuhan kebutuhan hal tersebut di atas, diperlukan upaya penyediaan air bersih. Penyediaan air bersih hendaknya memperhatikan sumber, kualitas dan kuantitasnya. Sumber air bersih merupakan pemasok air bersih, oleh karena itu perlu dan harus diupayakan menjaga keberadaan dan keberlanjutannya. Sedangkan kualitas merupakan hal yang penting bagi kesehatan dan kuantitas penting bagi pencukupan jumlah pasokan air bersih.

B.        Tujuan
1.      Tujuan Umum
Mengetahui kuantitas konsumsi air bersih dan air minum selama 1 minggu oleh mahasiswa FKM Unhas mata kuliah Penyediaan Air Bersih kelas E yang tinggal di rumah pribadi dengan sumber air PDAM.
2.      Tujuan Khusus
a.       Mengetahui analisa deskriptif hasil survey kebutuhan air bersih dan air minum selama 1 minggu oleh mahasiswa FKM Unhas mata kuliah Penyediaan Air Bersih kelas E yang tinggal di rumah pribadi dengan sumber air PDAM.
b.      Mengetahui jenis kegiatan yang membutuhkan/menggunakan air bersih dalam jumlah besar dan jumlah kecil oleh mahasiswa FKM Unhas mata kuliah Penyediaan Air Bersih kelas E yang tinggal di rumah pribadi dengan sumber air PDAM.
c.       Mengetahui karakteristik responden

C.       Manfaat
1.      Memperkaya khasanah ilmu pengetahuan tentang definisi, sumber, persyaratan, dan aspek kesehatan air bersih dan air minum.
2.         Setelah mengetahui jumlah air yang dikonsumsi setiap hari dan setiap minggu, diharapkan kita bisa lebih menghemat air bersih.
3.         Setelah mengetahui jenis kegiatan yang menggunakan air bersih sehari-hari, diharapkan kita dapat meminimalisir kegiatan yang tidak terlalu dibutuhkan untuk menghemat air bersih.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.       Definisi Air Bersih
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dan akan menjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu. Sebagai batasannya, air bersih adalah air yang memenuhi persyaratan bagi sistem penyediaan air minum. Adapun persyaratan yang dimaksud adalah persyaratan dari segi kualitas air yang meliputi kualitas fisik, kimia, biologi, dan radiologis, sehingga apabila dikonsumsi tidak menimbulkan efek samping.

B.        Sumber Air Bersih       
Sumber air baku bagi suatu penyediaan air bersih sangat penting, karena selain kuantitas harus mencukupi juga dari segi kualitas akan berpengaruh terhadap proses pengolahan. Disamping itu letak sumber air dapat mempengaruhi bentuk jaringan transmisi, distribusi dan sebagainya. Secara umum sumber air dapat dikategorikan sebagai berikut :
1.         Air Hujan
Air hujan adalah uap air yang sudah mengalami kondensasi, kemudian jatuh ke bumi berbentuk air. Air hujan juga merupakan sumber air baku untuk keperluan rumah tangga, pertanian, dan lain-lain. Air hujan dapat diperoleh dengan cara penampungan, air hujan dari atap rumah dialirkan ke tempat penampungan yang kemudian dapat dipergunakan untuk keperluan rumah tangga.
2.         Air Permukaan
Air permukaan adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Pada umumnya air permukaan ini akan mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya: oleh lumpur, batang-batang kayu, daun-daun, limbah industri kota dan sebagainya.
Air permukaan ada beberapa macam yaitu :
a.       Air rawa/danau
Kebanyakan dari air rawa ini berwarna, hal ini disebabkan oleh adanya zat-zat organis yang telah membusuk, misalnya: asam humus yang dalam air menyebabkan warna kuning kecoklatan. Dengan adanya pembusukan kadar zat organis tinggi, maka umumnya kadar Fe dan Mn akan tinggi pula. Jadi untuk pengambilan air sebaiknya pada kedalaman tertentu agar endapan-endapan Fe dan Mn tidak terbawa, demikian juga dengan lumut yang ada pada permukaan rawa.
b.      Air sungai
Dalam penggunaannya sebagai air minum harus mengalami suatu pengolahan yang sempurna, mengingat bahwa air sungai ini pada umumnya mempunyai derajat pengotoran yang tinggi sekali.

3.         Air tanah
Air tanah merupakan air hujan atau air permukaan yang meresap kedalam tanah dan bergabung dalam pori-pori tanah yang terdapat pada lapisan tanah yang biasanya disebut aquifer.
Air tanah dapat dibagi dalam beberapa jenis yaitu :
a.       Air Tanah Dangkal
Terjadi karena adanya daya proses peresapan air dari permukaan tanah. Lumpur akan tertahan, demikian pula dengan sebagian bakteri, sehingga air tanah akan jernih tetapi lebih banyak mengandung zat kimia (garam-garam yang terlarut).
b.      Air Tanah Dalam
Terdapat setelah lapis rapat air yang pertama. Pengambilan air tanah dalam tidak semudah pada air tanah dangkal. Dalam hal ini harus digunakan bor dan memasukkan pipa kedalamnya (biasanya antara 100-300 m) akan didapatkan suatu lapisan air.
c.       Mata Air
Adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah. Mata air yang berasal dari air tanah dalam hampir tidak terpengaruh oleh musim dan kualitas/kuantitasnya sama dengan keadaan air dalam.

C.       Persyaratan Kualitas Air Bersih dan Air Minum     
Persyaratan kualitas menggambarkan mutu dari air baku air bersih. persyaratan kualitas air bersih adalah sebagai berikut :
1.         Persyaratan fisik
Secara fisik air bersih harus jernih, tidak berbau dan tidak berasa. Selain itu juga suhu air bersih sebaiknya sama dengan suhu udara atau kurang lebih 250 C, dan apabila terjadi perbedaan maka batas yang diperbolehkan adalah 250 C ± 300 C.
2.         Persyaratan kimiawi
Air bersih tidak boleh mengandung bahan-bahan kimia dalam jumlah yang melampaui batas. Beberapa persyaratan kimia antara lain adalah : pH, total solid, zat organik, CO2 agresif, kesadahan, kalsium (Ca), besi (Fe), mangan (Mn), tembaga (Cu), seng (Zn), chlorida (Cl), nitrit, flourida (F), serta logam.
3.         Persyaratan bakteriologis
Air bersih tidak boleh mengandung kuman patogen dan parasitik yang mengganggu kesehatan. Persyaratan bakteriologis ini ditandai dengan tidak adanya bakteri E. coli atau fecal coli dalam air.
4.         Persyaratan radioaktifitas
Persyaratan radioaktifitas mensyaratkan bahwa air bersih tidak boleh mengandung zat yang menghasilkan bahan-bahan yang mengandung radioaktif, seperti sinar alfa, beta dan gamma.
Persyaratan kualitas air minum tercantum pada Peraturan Menteri Kesehatan RI No 492/Menkes/Per/IV/2010.
Parameter Wajib
Parameter Tambahan
A.       Kuantitas Kebutuhan Air Bersih dan Air Minum    
Kebutuhan air baku di sini dititik beratkan pada penyediaan air baku untuk diolah menjadi air bersih.Standar kebutuhan air ada 2 (dua) macam yaitu :
1.         Standar kebutuhan air domestic
Standar kebutuhan air domestik yaitu kebutuhan air yang digunakan pada tempat-tempat hunian pribadi untuk memenuhi keperluan sehari-hari seperti memasak, minum, mencuci dan keperluan rumah tangga lainnya. Satuan yang dipakai adalah liter/orang/hari.
2.         Standar kebutuhan air non domestik
Standar kebutuhan air non domestik adalah kebutuhan air bersih diluar keperluan rumah tangga. Kebutuhan air non domestik antara lain :
1)         Penggunaan komersil dan industry
Yaitu penggunaan air oleh badan-badan komersil dan industri.
2)         Penggunaan umum
Yaitu penggunaan air untuk bangunan-bangunan pemerintah, rumah sakit,sekolah-sekolah dan tempat-tempat ibadah.
        Kebutuhan air non domestik untuk kota dapat dibagi dalam beberapa kategori antara lain : Kota kategori I (Metro), Kota kategori II (Kota besar), Kota kategori III (Kota sedang), Kota kategori IV (Kota kecil), dqn Kota kategori V (Desa) 


Penggunaan Air Rata-rata Untuk Rumah Tangga
Jenis Kegiatan
Kebutuhan Air (liter / orang / hari)
Dapur
45
Kamar mandi
60
Toilet
70
Mencuci pakaian
45
Lainnya (termasuk keperluan diluar rumah)
75
Total
295

Sumber : J. Kindler and C.S. Russel, 1984. Modeling Water Demands.Academic  Press Inc. London, hal 153.

Standar Kebutuhan Air Rumah Tangga Berdasarkan Jenis Kota dan Jumlah Penduduk

Kategori kebutuhan air non domestik

Kebutuhan air non domestik kota kategori I, II, III dan IV

Kebutuhan air bersih kategori V

Kebutuhan air bersih domestik kategori lain

A.       Aspek Kesehatan Air Bersih dan Air Minum
            Menurut Soemirat (2002), air berpengaruh terhadap kesehatan, secara khusus pengaruh air terhadap kesehatan dapat bersifat langsung maupun tidak langsung.
1.         Pengaruh Tidak Langsung
Pengaruh tidak langsung adalah pengaruh yang timbul sebagai akibat pendayagunaan air yang dapat meningkatkan atau pun menurunkan kesejahteraan masyarakat. Misalnya, air yang dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik, untuk industri, untuk irigasi, perikanan, pertanian, dan rekreasi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebaliknya pengotoran air dapat menurunkan kesejahteraan masyarakat.
2.         Pengaruh Langsung
Air minum atau air konsumsi penduduk dapat menyebabkan penyakit seperti :
1)      Air di dalam tubuh manusia, berkisar antara 50 -70 % dari seluruh berat badan. Air terdapat di seluruh badan, di tulang terdapat air sebanyak 22 % berat tulang, di darah dan ginjal sebanyak 83 %. Kehilangan air untuk 15 % dari berat badan dapat mengakibatkan kematian. Karenanya orang dewasa perlu minum minimum 1,5 – 2 liter air sehari. Kekurangan air ini menyebabkan banyaknya didapat penyakit batu ginjal dan kandung kemih di daerah tropis seperti Indonesia, karena terjadinya kristalisasi unsur –unsur yang ada di dalam cairan tubuh. (Soemirat, 2002).
2)      Penyebab Penyakit Menular
Air yang telah tercemar oleh bakteri penyebab berbagai penyakit, dapat menularkan kepada manusia atau hewan melalui empat mekanisme:
a.       Water Borne Disease
Mekanisme penyebaran penyakit dimana pathogen penyebab penyakit berada dalam air yang telah tercemar dan dapat menyebabkan penyakit infeksi bila terminum oleh manusia atau hewan. Hal ini karena air tersebut mengandung kuman pathogen. Diantara penyakit- penyakit yang disebarkan dengan mekanisme ini adalah penyakit kolera, tifoid, hepatitis A, disentri, poliomyelitis, dan diare.
b.      Water Washed Disease
Mekanisme penyebaran penyakit bila suatu penyakit infeksi dapat dicegah dengan memperbanyak volume pemakaian air serta memperbaiki hygiene perorangan. Dengan terjaminnya kebersihan oleh tersedianya air yang cukup, maka penyakit- penyakit tertentu dapat dikurangi penularannya pada manusia, dan penyakit ini banyak terjadi di daerah tropis. Contoh penyakit yang disebabkan adalah penyakit infeksi saluran pencernaan, penyakit infeksi kulit dan selaput lendir, penyakit yang ditimbulkan oleh insekta pada kulit dan selaput lendir.
c.       Water Based Disease
Cara penyebaran penyakit ini terjadi bila sebagian siklus hidup penyebab penyakit memerlukan hospes perantara seperti siput air. Infeksi pada manusia dapat dicegah dengan menurunkan keinginan dengan kontak dengan air, mengontrol populasi siput air, dan memperbaiki kualitas air. Contoh penyakit yang disebabkan adalah Schistomiasis. Dimana larva schistosoma hidup dalam keong - keong air. Setelah waktunya larva ini mengubah bentuk menjadi cercaria dan menembus kulit (kaki) manusia yang berada dalam air tersebut.
d.      Insect Vector Disease
Cara penyebaran berkaitan dengan serangga sebagai vektor penyebaran pathogen penyebab penyakit yang hidup di air. Strategi pencegahan penyebaran penyakit dapat melalui perbaikan pengelolaan air permukaan, menghilangkan tempat- tempat perkembangbiakan serangga yang menjadi vektor penyebaran penyakit infeksi. Contoh- contoh penyakit yang ditularkan melalui vektor yang hidupnya bergantung pada air misalnya malaria, demam berdarah, filariasis, Yellow fever, dan lain sebagainya.

Adapun manfaat air minum bagi tubuh manusia, antara lain sebagai berikut :
1.         Air digunakan untuk mencerna makanan, Juga untuk mengeluarkan racun dari tubuh melalui urine, keringat dan feses;
2.         Air dalam darah adalah pembawa oksigen dan nutrisi ke seluruh sel tubuh;
3.         Air dalam cairan getah bening merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh, berfungsi untuk melawan bibit penyakit;
4.         Air menjaga suhu tubuh. Tanpa air, suhu tubuh akan terus naik, minum air mendinginkan tubuh. Suhu yang panas dan olahraga menyebabkan suhu tubuh meningkat, menyebabkan tubuh kehilangan air melalui keluarnya keringat. Ini penting untuk menjaga agar tubuh tetap terhidrasi;
5.         Makanan yang mengandung serat baik bagi kesehatan pencernaan, begitu pun air. Salah satu penyebab sembeli adalah dehidrasi. Minum air putih menjaga kesehatan saluran pencernaan, membuat kotoran lebih mudah keluar. Hal ini sangat membantu proses detoksifikasi.
Berikut ini air merupakan kebutuhan pokok bagi manusia dengan segala macam kegiatannya, antara lain digunakan untuk:
a.       Keperluan rumah tangga, misalnya untuk minum, masak, mandi, cuci dan pekerjaan lainnya,
b.       Keperluan umum, misalnya untuk kebersihan jalan dan pasar, pengangkutan air limbah, hiasan kota, tempat rekreasi dan lain-lainnya.
c.        Keperluan industri, misalnya untuk pabrik dan bangunan pembangkit tenaga listrik.
d.       Keperluan perdagangan, misalnya untuk hotel, restoran, dll.
e.        Keperluan pertanian dan peternakan
f.        Keperluan pelayaran dan lain sebagainya

Oleh karena itulah air sangat berfungsi dan berperan bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Penting bagi kita sebagai manusia untuk tetap selalu melestarikan dan menjaga agar air yang kita gunakan tetap terjaga kelestariannya dengan melakukan pengelolaan air yang baik seperti penghematan, tidak membuang sampah dan limbah yang dapat membuat pencemaran air sehingga dapat menggangu ekosistem yang ada.

BAB III
METODOLOGI
A.      Populasi dan Sampel
1.      Populasi
Populasi pada survey ini adalah mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.
2.      Sampel
Sampel pada survey ini adalah mahasiswa yang mengambil mata kuliah Penyediaan Air Bersih Kelas E Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, yang tinggal di rumah pribadi dan menggunakan sumber air PDAM. Besar sampel sebanyak 19 orang

B.     Prosedur Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Pengumpulan data primer diperoleh dari pengisian kuesioner yang telah disediakan untuk responden.

C.       Instrument Penelitian   
Instrument penelitian yang digunakan dalam survey ini adalah kuesioner. Kuesioner terdiri dari dua bagian yaitu karakteristik responden dan konsumsi air menurut jenis aktivitas selama 1 minggu.

D.       Pengolahan dan Penyajian Data
Langkah pengolahan data dilakukan secara elektronik dengan menggunakan computer program Microsoft Excel, analisa data menggunakan analisis univariat, sedangkan penyajian data dilakukan dalam bentuk tabel distribusi presentase disertai dengan penjelasannya.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.       Karakteristik Responden
1.      Karakteristik Responden menurut Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Data distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin
Jenis kelamin
Jumlah (n)
Persentase (%)
Laki-laki
4
21,1
Perempuan
15
78,9
Jumlah
19
100,0
    Sumber : Data Primer Bulan Maret 2013
Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat di interpretasikan bahwa dari 19 responden, yang memiliki jenis kelamin laki-laki sebanyak 5 orang (21,31%) dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 14 orang (78,9%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan.
2.     Karakteristik Responden menurut Umur
Tabel 4.2
Data distribusi frekuensi responden berdasarkan umur
Umur
Jumlah (n)
Persentase (%)
19 tahun
5
26,3
20 tahun
14
73,7
Jumlah
19
100,0
Sumber : Data Primer Bulan Maret 2013
Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat di interpretasikan bahwa dari 19 responden, yang berumur 19 tahun sebanyak 9 orang (47,4%) dan yang berumur 20 tahun sebanyak 10 orang (52,6%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berumur 20 tahun.

3.      Karakteristik Responden menurut Agama
Tabel 4.3
Data distribusi frekuensi responden berdasarkan agama
Agama
Jumlah (n)
Persentase (%)
Islam
17
26,3
Kristen
2
73,7
Jumlah
19
100,0
      Sumber : Data Primer Bulan Maret 2013
Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat di interpretasikan bahwa dari 19 responden, yang beragama Islam sebanyak 17 orang (89,5%) dan yang beragama Kristen sebanyak 2 orang (10,5%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden beragama Islam.
4.  Rata-rata pengeluaran untuk kebutuhan air bersih dalam sebulan
Gambar 4.1
Data pengeluaran kebutuhan air bersih responden dalam sebulan

Rata-rata pengeluaran untuk kebutuhan air bersih dalam sebulan dari 19 responden sebesar Rp 110.000,00.
1.      Rata-rata pengeluaran untuk kebutuhan air minum dalam sebulan
Gambar 4.2

Data pengeluaran kebutuhan air minum responden dalam sebulan

Rata-rata pengeluaran untuk kebutuhan air minum dalam sebulan dari 19 responden sebesar Rp 33.000,00.

B.        Analisa Penggunaan/Konsumsi Air Bersih dan Air Minum
1.         Rata-rata jumlah penggunaan/konsumsi air bersih/air minum menurut WAKTU dan jenis kegiatan/aktivitas CUCI MUKA per hari
Tabel 4.4
Konsumsi  Air menurut Waktu dan Jenis Kegiatan Cuci Muka Perhari
NO.
NAMA
HARI 1
HARI 2
HARI 3
HARI 4
HARI 5
HARI 6
HARI 7
JUMLAH
RATA-RATA
1
Anggi Harmaniaty
7
2
2
5
6
6
8
36
5.1
2
Nurhikmah B
6
6
5
8
6
12
12
55
7.9
3
Mahdin
5
5
5
5
5
5
5
35
5.0
4
Nisrina Nursakinah
5
5
6
8
7
8
4
43
6.1
5
Nurul Istiqna
6
6
6
8
6
6
8
46
6.6
6
Ramdani
6
9
9
12
15
6
6
63
9.0
7
Rezki Elisafitri
5
5
5
5
5
5
5
35
5.0
8
Rifaldi Pahri
14
14
14
14
14
14
14
98
14.0
9
Riski Muchlisa
2
3
4
1
5
2
1
18
2.6
10
Sri Siswati
5
5
5
5
5
5
5
35
5.0
11
Visma Visfiyani S
5
4
5
6
5
4
6
35
5.0
12
Dwi Astuti R
15
15
18
15
18
12
12
105
15.0
13
Febriyani Bahar
12
10
14
16
12
15
15
94
13.4
14
Hardiyanti Nur
3
5
5
3
5
5
4
30
4.3
15
Georgius
5
5
5
5
4
2
5
31
4.4
16
Mayang Amalia A.
4
4
4
4
4
4
4
28
4.0
17
Atika Fakianti
5
5
5
5
6
6
3
35
5.0
18
Jepson Paembonan
5
5
5
5
4
2
5
31
4.4
19
Sri Ayu Bintari
2
2
2
2
5
5
5
23
3.3
JUMLAH
117
115
124
132
137
124
127
876
125.1
Sumber : Data Primer Bulan Maret 2013
Dari tabel 4.4 di atas memperlihatkan bahwa responden yang mengkonsumsi air bersih untuk cuci muka tertinggi yaitu sebanyak 15 liter/hari. Sedangkan responden yang mengkonsumsi air bersih untuk cuci muka terendah yaitu sebanyak 2.6 liter/hari. Adapun jumlah konsumsi air dari 19 responden untuk cuci muka selama satu minggu yaitu 876 liter. Sehingga dapat diketahui bahwa rata-rata konsumsi air dari 19 responden tersebut untuk cuci muka selama satu minggu adalah 125.1 liter.
1.         Rata-rata jumlah penggunaan/konsumsi air bersih/air minum menurut WAKTU dan jenis kegiatan/aktivitas SIKAT GIGI per hari
Tabel 4.5
Konsumsi  Air menurut Waktu dan Jenis Kegiatan Sikat Gigi Perhari
NO.
NAMA
HARI 1
HARI 2
HARI 3
HARI 4
HARI 5
HARI 6
HARI 7
JUMLAH
RATA-RATA
1
Anggi Harmaniaty
26
16
17
9
5
12
10
95
13.6
2
Nurhikmah B
12
12
10
10
10
10
10
74
10.6
3
Mahdin
10
10
10
10
10
10
10
70
10.0
4
Nisrina Nursakinah
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
Nurul Istiqna
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6
Ramdani
3
0
0
0
0
0
0
3
0.4
7
Rezki Elisafitri
19
19
11
11
11
11
7
89
12.7
8
Rifaldi Pahri
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9
Riski Muchlisa Awalia
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10
Sri Siswati
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11
Visma Visfiyani Syam
34
0
0
8
17
10
8
77
11.0
12
Dwi Astuti Rahman
10
10
10
20
10
20
20
100
14.3
13
Febriyani Bahar
0
6
0
6
0
6
15
33
4.7
14
Hardiyanti Nur
-
-
-
-
-
-
-
-
-
15
Georgius
20
0
10
15
10
0
20
75
10.7
16
Mayang Amalia A.
10
10
10
10
10
10
10
70
10.0
17
Atika Fakianti
-
-
-
-
-
-
-
-
-
18
Jepson Paembonan
20
0
10
15
10
0
20
75
10.7
19
Sri Ayu Bintari
2
2
2
0
0
0
0
6
0.9

JUMLAH
166
85
90
114
93
89
130
767
109.6
Sumber : Data Primer Bulan Maret 2013
Dari tabel 4.5 di atas memperlihatkan bahwa responden yang mengkonsumsi air bersih untuk sikat gigi tertinggi yaitu sebanyak 14.3 liter/hari. Sedangkan responden yang mengkonsumsi air bersih untuk sikat gigi terendah yaitu 0.9 liter/hari. Adapun jumlah konsumsi air dari 19 responden untuk sikat gigi selama satu minggu yaitu 767 liter. Sehingga dapat diketahui bahwa rata-rata konsumsi air dari 19 responden tersebut untuk sikat gigi selama satu minggu adalah 109.6 liter.
1.         Rata-rata jumlah penggunaan/konsumsi air bersih/air minum menurut WAKTU dan jenis kegiatan/aktivitas MANDI per hari
Tabel 4.6
 Konsumsi Air menurut Waktu dan Jenis Kegiatan Mandi Perhari
NO.
NAMA
HARI 1
HARI 2
HARI 3
HARI 4
HARI 5
HARI 6
HARI 7
JUMLAH
RATA-RATA
1
Anggi Harmaniaty
30
25
25
49
45
50
55
279
39.9
2
Nurhikmah B
50
50
50
50
50
50
50
350
50.0
3
Mahdin
40
40
40
40
40
40
40
280
40.0
4
Nisrina Nursakinah
40
40
43
50
50
55
35
313
44.7
5
Nurul Istiqna
40
45
40
35
30
41
35
266
38.0
6
Ramdani
15
15
15
15
15
15
15
105
15.0
7
Rezki Elisafitri
50
45
47
46
49
48
50
335
47.9
8
Rifaldi Pahri
50
50
50
50
50
50
50
350
50.0
9
Riski Muchlisa Awalia
10
10
20
10
10
20
20
100
14.3
10
Sri Siswati
40
40
40
43
42
40
42
287
41.0
11
Visma Visfiyani Syam
51
51
51
50
50
52
50
355
50.7
12
Dwi Astuti Rahman
40
40
40
40
40
40
40
280
40.0
13
Febriyani Bahar
55
65
70
70
75
70
70
475
67.9
14
Hardiyanti Nur
62
65
65
65
65
62
65
449
64.1
15
Georgius
60
65
60
60
60
60
60
425
60.7
16
Mayang Amalia A.
60
60
60
60
60
60
60
420
60.0
17
Atika Fakianti
64
64
64
64
65
64
64
449
64.1
18
Jepson Paembonan
60
65
60
60
60
60
65
430
61.4
19
Sri Ayu Bintari
45
37.5
45
60
60
75
45
367.5
52.5

JUMLAH
862
872.5
885
917
916
952
911
6315.5
902.2

JUMLAH
862
872.5
885
917
916
952
911
6315.5
902.2
Sumber : Data Primer Bulan Maret 2013
Dari tabel 4.6 di atas memperlihatkan bahwa responden yang mengkonsumsi air bersih untuk mandi tertinggi yaitu sebanyak 67.9 liter/hari. Sedangkan responden yang mengkonsumsi air bersih untuk mandi terendah yaitu 14.3 liter/hari. Adapun jumlah konsumsi air dari 19 responden untuk mandi selama satu minggu yaitu 6315.5 liter. Sehingga dapat diketahui bahwa rata-rata konsumsi air dari 19 responden tersebut untuk mandi selama satu minggu adalah 902.2 liter.
1.         Rata-rata jumlah penggunaan/konsumsi air bersih/air minum menurut WAKTU dan jenis kegiatan/aktivitas Buang Air Besar (BAB) per hari
Tabel 4.7
Konsumsi Air menurut Waktu dan Jenis Kegiatan Buang Air Besar Perhari
NO.
NAMA
HARI 1
HARI 2
HARI 3
HARI 4
HARI 5
HARI 6
HARI 7
JUMLAH
RATA-RATA
1
Anggi Harmaniaty
16
12
12
9
8
12
35
104
14.9
2
Nurhikmah B
12
12
15
35
15
15
15
119
17.0
3
Mahdin
14
14
14
14
14
14
14
98
14.0
4
Nisrina Nursakinah
14
0
15
12
12
10
12
75
10.7
5
Nurul Istiqna
10
0
0
10
15
10
10
55
7.9
6
Ramdani
15
15
15
15
15
15
15
105
15.0
7
Rezki Elisafitri
10
0
9
0
9
0
11
39
5.6
8
Rifaldi Pahri
16
16
16
16
16
16
16
112
16.0
9
Riski Muchlisa Awalia
7
11
11
0
5
0
12
46
6.6
10
Sri Siswati
0
12
0
12
0
12
0
36
5.1
11
Visma Visfiyani Syam
14
15
15
16
16
25
12
113
16.1
12
Dwi Astuti Rahman
0
10
0
10
0
10
10
40
5.7
13
Febriyani Bahar
0
6
0
0
15
0
0
21
3.0
14
Hardiyanti Nur
10
10
10
10
10
10
12
72
10.3
15
Georgius
10
10
10
10
10
10
0
60
8.6
16
Mayang Amalia A.
15
15
15
15
15
15
15
105
15.0
17
Atika Fakianti
-
-
-
-
-
-
-
-
-
18
Jepson Paembonan
10
10
10
10
10
10
0
60
8.6
19
Sri Ayu Bintari
10
12
13
14
10
0
0
59
8.4

JUMLAH
183
180
180
208
195
184
189
1319
188.4

Sumber : Data Primer Bulan Maret 2013
Dari tabel 4.7 di atas memperlihatkan bahwa responden yang mengkonsumsi air bersih untuk BAB tertinggi yaitu sebanyak 17.0 liter/hari. Sedangkan responden yang mengkonsumsi air bersih untuk BAB terendah yaitu 3 liter/hari. Adapun jumlah konsumsi air dari 19 responden untuk BAB selama satu minggu yaitu 1319 liter. Sehingga dapat diketahui bahwa rata-rata konsumsi air dari 19 responden tersebut untuk BAB selama satu minggu adalah 188.4 liter.
1.         Rata-rata jumlah penggunaan/konsumsi air bersih/air minum menurut WAKTU dan jenis kegiatan/aktivitas Buang Air Kecil (BAK) per hari
Tabel 4.8
Konsumsi Air menurut Waktu dan Jenis Kegiatan Buang Air Kecil Perhari

NO.
NAMA
HARI 1
HARI 2
HARI 3
HARI 4
HARI 5
HARI 6
HARI 7
JUMLAH
RATA-RATA
1
Anggi Harmaniaty
12
26
30
14
15
12
17
126
18.0
2
Nurhikmah B
12
12
15
17
24
19
15
114
16.3
3
Mahdin
9
9
9
9
9
9
9
63
9.0
4
Nisrina Nursakinah
11
14
7
8
9
7
9
65
9.3
5
Nurul Istiqna
30
15
25
10
25
25
10
140
20.0
6
Ramdani
16
16
20
16
16
16
12
112
16.0
7
Rezki Elisafitri
18
18
17
18
17
17
17
122
17.4
8
Rifaldi Pahri
12
12
12
12
12
12
12
84
12.0
9
Riski Muchlisa Awalia
11
3
4
5
5
6
9
43
6.1
10
Sri Siswati
21
18
24
21
18
18
18
138
19.7
11
Visma Visfiyani Syam
18
14
18
36
27
23
27
163
23.3
12
Dwi Astuti Rahman
25
25
25
25
25
25
25
175
25.0
13
Febriyani Bahar
24
16
12
12
12
12
12
100
14.3
14
Hardiyanti Nur
20
8
11
15
8
8
12
82
11.7
15
Georgius
12
9
9
9
10
11
9
69
9.9
16
Mayang Amalia A.
18
21
18
18
17
17
17
126
18.0
17
Atika Fakianti
0
0
0
0
19
0
19
38
5.4
18
Jepson Paembonan
12
9
9
9
10
11
9
69
9.9
19
Sri Ayu Bintari
6
9
3
9
9
12
6
54
7.7

JUMLAH
287
254
268
263
287
260
264
1883
269.0





JUMLAH
287
254
268
263
287
260
264
1883
269.0
Sumber : Data Primer Bulan Maret 2013
Dari tabel 4.8 di atass memperlihatkan bahwa responden yang mengkonsumsi air bersih untuk BAK tertinggi yaitu sebanyak 25.0 liter/hari. Sedangkan responden yang mengkonsumsi air bersih untuk BAK terendah yaitu 5.4 liter/hari. Adapun jumlah konsumsi air dari 19 responden untuk BAK selama satu minggu yaitu 1883 liter. Sehingga dapat diketahui bahwa rata-rata konsumsi air dari 19 responden tersebut untuk BAK selama satu minggu adalah 269.0 liter.
1.         Rata-rata jumlah penggunaan/konsumsi air bersih/air minum menurut WAKTU dan jenis kegiatan/aktivitas MINUM per hari
Tabel 4.9
Konsumsi Air menurut Waktu dan Jenis Kegiatan Minum Perhari
NO.
NAMA
HARI 1
HARI 2
HARI 3
HARI 4
HARI 5
HARI 6
HARI 7
JUMLAH
RATA-RATA
1
Anggi Harmaniaty
3.4
3.2
3.2
2.65
2.85
2.65
2.25
20.2
2.9
2
Nurhikmah Baharuddin
0.8
1.6
0.8
2.05
1.4
1.65
1.65
9.95
1.4
3
Mahdin
2.4
2.4
2.4
2.4
2.4
2.4
2.4
16.8
2.4
4
Nisrina Nursakinah
1.5
1.6
1.6
1.7
1.6
2.1
2.8
12.9
1.8
5
Nurul Istiqna
1.4
1.6
2.2
1.2
1.4
1.5
1.2
10.5
1.5
6
Ramdani
3.2
3
3.5
3
3
3.5
3.8
23
3.3
7
Rezki Elisafitri
2.2
2.2
2.6
2.4
2.4
2.4
2.6
16.8
2.4
8
Rifaldi Pahri
3.2
3.2
3.2
3.2
3.2
3.2
3.2
22.4
3.2
9
Riski Muchlisa Awalia
1.2
1.2
1.6
1
1.2
1.2
1.44
8.84
1.3
10
Sri Siswati
2
1.4
1.5
1
1.1
1.1
1.3
9.4
1.3
11
Visma Visfiyani Syam
1
1.3
1.25
1.85
1.95
1.45
2.15
10.95
1.6
12
Dwi Astuti Rahman
2
1.8
1.8
1.2
1.8
1.2
1.2
11
1.6
13
Febriyani Bahar
2.4
2.6
2.8
1.4
2.2
1.8
1.4
14.6
2.1
14
Hardiyanti Nur
1.2
1.03
0.9
1.1
1.1
1
1
7.33
1.0
15
Georgius
2.4
1.8
2.2
2.4
1.8
1.6
2.4
14.6
2.1
16
Mayang Amalia A.
3.14
3.58
3.77
4.02
4.02
3.77
3.58
25.88
3.7
17
Atika Fakianti
-
-
-
-
-
-
-
-
-
18
Jepson Paembonan
2.4
1.8
2.2
2.4
1.8
1.6
2.4
14.6
2.1
19
Sri Ayu Bintari
3.3
2.34
2.58
1.5
1.78
1.74
0.6
13.84
2.0

JUMLAH
36
34.07
36.33
32.45
32.98
32.09
33.79
263.59
37.7
Sumber : Data Primer Bulan Maret 2013
Dari tabel 4.9 di atas memperlihatkan bahwa responden yang mengkonsumsi air bersih untuk minum tertinggi yaitu sebanyak 3.7 liter/hari. Sedangkan responden yang mengkonsumsi air bersih untuk minum terendah yaitu 1 liter/hari. Adapun jumlah konsumsi air dari 19 responden untuk minum selama satu minggu yaitu 263.59 liter. Sehingga dapat diketahui bahwa rata-rata konsumsi air dari 19 responden tersebut untuk minum selama satu minggu adalah 37.7 liter.
1.         Rata-rata jumlah penggunaan/konsumsi air bersih/air minum menurut WAKTU dan jenis kegiatan/aktivitas WUDHU (khusus muslim) per hari
Tabel 4.10
Konsumsi Air menurut Waktu dan Jenis Kegiatan Wudhu Perhari
NO.
NAMA
HARI 1
HARI 2
HARI 3
HARI 4
HARI 5
HARI 6
HARI 7
JUMLAH
RATA-RATA
1
Anggi Harmaniaty
15
15
15
15
15
15
15
105
15.0
2
Nurhikmah Baharuddin
30
30
30
30
30
30
30
210
30.0
3
Mahdin
25
25
25
25
25
25
25
175
25.0
4
Nisrina Nursakinah
23
23
16
23
22
22
29
158
22.6
5
Nurul Istiqna
15
15
15
15
15
15
15
105
15.0
6
Ramdani
5
5
3
5
5
5
4
32
4.6
7
Rezki Elisafitri
10
10
10
10
10
10
10
70
10.0
8
Rifaldi Pahri
30
30
30
30
30
30
30
210
30.0
9
Riski Muchlisa Awalia
10
10
10
10
10
10
10
70
10.0
10
Sri Siswati
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11
Visma Visfiyani Syam
22
14
15
15
15
16
15
112
16.0
12
Dwi Astuti Rahman
25
25
25
25
25
25
25
175
25.0
13
Febriyani Bahar
15
15
15
15
15
15
15
105
15.0
14
Hardiyanti Nur
2
2
2
2
2
2
0
12
1.7
15
Georgius
-
-
-
-
-
-
-
-
-
16
Mayang Amalia A.
15
15
15
15
15
15
15
105
15.0
17
Atika Fakianti
-
-
-
-
-
-
-
-
-
18
Jepson Paembonan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
19
Sri Ayu Bintari
24
24
24
24
24
24
24
168
24.0

JUMLAH
266
258
250
259
258
259
262
1812
258.9



JUMLAH
266
258
250
259
258
259
262
1812
258.9
Sumber : Data Primer Bulan Maret 2013
Dari tabel 4.10 di atas memperlihatkan bahwa responden yang mengkonsumsi air bersih untuk wudhu tertinggi yaitu sebanyak 30 liter/hari. Sedangkan responden yang mengkonsumsi air bersih untuk wudhu terendah yaitu 1.7 liter/hari. Adapun jumlah konsumsi air dari 19 responden untuk wudhu selama satu minggu yaitu 1812 liter. Sehingga dapat diketahui bahwa rata-rata konsumsi air dari 19 responden tersebut untuk wudhu selama satu minggu adalah 258.9 liter.
1.         Rata-rata jumlah penggunaan/konsumsi air bersih/air minum menurut WAKTU dan jenis kegiatan/aktivitas MENCUCI PAKAIAN per hari
Tabel 4.11
Konsumsi Air menurut Waktu dan Jenis Kegiatan Cuci Pakaian Perhari
NO.
NAMA
HARI 1
HARI 2
HARI 3
HARI 4
HARI 5
HARI 6
HARI 7
JUMLAH
RATA-RATA
1
Anggi Harmaniaty
20
0
0
0
0
30
0
50
7.1
2
Nurhikmah Baharuddin
0
0
0
0
30
30
0
60
8.6
3
Mahdin
0
50
0
0
0
0
0
50
7.1
4
Nisrina Nursakinah
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
Nurul Istiqna
0
70
0
0
0
0
0
70
10.0
6
Ramdani
0
21
0
21
0
21
21
84
12.0
7
Rezki Elisafitri
30
20
0
20
0
17
0
87
12.4
8
Rifaldi Pahri
0
50
0
0
0
0
0
50
7.1
9
Riski Muchlisa Awalia
200
0
0
0
0
0
0
200
28.6
10
Sri Siswati
33
32
35
0
0
42
33
175
25.0
11
Visma Visfiyani Syam
35
0
0
0
0
0
0
35
5.0
12
Dwi Astuti Rahman
0
0
0
40
0
40
0
80
11.4
13
Febriyani Bahar
0
0
0
0
0
0
65
65
9.3
14
Hardiyanti Nur
-
-
-
-
-
-
-
-
-
15
Georgius
0
0
0
0
100
0
0
100
14.3
16
Mayang Amalia A.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
17
Atika Fakianti
-
-
-
-
-
-
-
-
-
18
Jepson Paembonan
0
0
0
0
100
0
0
100
14.3
19
Sri Ayu Bintari
0
0
0
0
0
40
0
40
5.7

JUMLAH
318
243
35
81
230
220
119
1246
178.0

Sumber : Data Primer Bulan Maret 2013
Dari tabel 4.11 di atas memperlihatkan bahwa responden yang mengkonsumsi air bersih untuk cuci pakaian tertinggi yaitu sebanyak 28.6 liter/hari. Sedangkan responden yang mengkonsumsi air bersih untuk cuci pakaian terendah yaitu 5 liter/hari. Adapun jumlah konsumsi air dari 19 responden untuk cuci pakaian selama satu minggu yaitu 1246 liter. Sehingga dapat diketahui bahwa rata-rata konsumsi air dari 19 responden tersebut untuk cuci pakaian selama satu minggu adalah 178.0 liter.
1.         Rata-rata jumlah penggunaan/konsumsi air bersih/air minum menurut WAKTU dan jenis kegiatan/aktivitas MENCUCI PERALATAN MAKAN per hari
Tabel 4.12
Konsumsi Air menurut Waktu dan Jenis Kegiatan Cuci Piring Perhari
NO.
NAMA
HARI 1
HARI 2
HARI 3
HARI 4
HARI 5
HARI 6
HARI 7
JUMLAH
RATA-RATA
1
Anggi Harmaniaty
26
16
17
9
5
12
10
95
13.6
2
Nurhikmah Baharuddin
12
12
10
10
10
10
10
74
10.6
3
Mahdin
10
10
10
10
10
10
10
70
10.0
4
Nisrina Nursakinah
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
Nurul Istiqna
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6
Ramdani
3
0
0
0
0
0
0
3
0.4
7
Rezki Elisafitri
19
19
11
11
11
11
7
89
12.7
8
Rifaldi Pahri
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9
Riski Muchlisa Awalia
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10
Sri Siswati
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11
Visma Visfiyani Syam
34
0
0
8
17
10
8
77
11.0
12
Dwi Astuti Rahman
10
10
10
20
10
20
20
100
14.3
13
Febriyani Bahar
0
6
0
6
0
6
15
33
4.7
14
Hardiyanti Nur
-
-
-
-
-
-
-
-
-
15
Georgius
20
0
10
15
10
0
20
75
10.7
16
Mayang Amalia A.
10
10
10
10
10
10
10
70
10.0
17
Atika Fakianti
-
-
-
-
-
-
-
-
-
18
Jepson Paembonan
20
0
10
15
10
0
20
75
10.7
19
Sri Ayu Bintari
2
2
2
0
0
0
0
6
0.9

JUMLAH
166
85
90
114
93
89
130
767
109.6




JUMLAH
166
85
90
114
93
89
130
767
109.6
Sumber : Data Primer Bulan Maret 2013
Dari tabel 4.12 di atas memperlihatkan bahwa responden yang mengkonsumsi air bersih untuk cuci piring tertinggi yaitu sebanyak 14.3 liter/hari. Sedangkan responden yang mengkonsumsi air bersih untuk cuci piring terendah yaitu 0.4 liter/hari. Adapun jumlah konsumsi air dari 19 responden untuk cuci piring selama satu minggu yaitu 767 liter. Sehingga dapat diketahui bahwa rata-rata konsumsi air dari 19 responden tersebut untuk cuci peralatan makan selama satu minggu adalah 109.6 liter.

BAB V
PENUTUP

A.       Kesimpulan
Rata-rata kebutuhan/ konsumsi air bersih oleh mahasiswa FKM Unhas mata kuliah Penyediaan Air Bersih kelas E yang tinggal di rumah pribadi dengan sumber air PDAM dalam sehari (selama sepekan) untuk kegiatan :
1.         Cuci muka                            :    125.1 liter  
2.         Sikat gigi                              :    109.6 liter
3.         Mandi                                   :    902.2 liter
4.         Buang air besar                    :    188.4 liter
5.         Buang air kecil                     :    188.4 liter
6.         Minum                                  :    37.7 liter
7.         Wudhu                                 :    258.9 liter.
8.         Mencuci pakaian                  :    178.0 liter
9.         Mencuci peralatan makan    :    109.6 liter

B.        Saran
Disarankan kepada teman-teman mahasiswa FKM Unhas untuk senantiasa melakukan penghematan dalam penggunaan air bersih mengingat kualitas air bersih yang semakin menurun.
















No comments:

Post a Comment