BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Air adalah kebutuhan
dasar untuk kehidupan manusia, terutama untuk digunakan sebagai air minum,
memasak makanan, mencuci, mandi dan kakus. Ketersediaan sistem penyediaan air
bersih merupakan bagian yang selayaknya diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat baik di perkotaan maupun pedesaan. Hingga saat ini penyediaan oleh
pemerintah menghadapi keterbatasan, baik sumber daya manusia maupun sumber daya
lainnya.
Pelayanan air bersih di
perkotaan di Indonesia sampai tahun 2000 baru mencapai 39% atau 33 juta
penduduk, dan di pedesaan baru menjangkau 8% atau 9 juta penduduk, sehingga
keseluruhan baru mencapai 47% atau 42 juta penduduk Indonesia. Keadaan ini
berarti menggambarkan bahwa pelayanan air bersih belum dirasakan merata dan
dinikmati oleh sebagian besar masyarakat. Sebagian besar masyarakat masih
menggunakan air sungai, danau, sumber-sumber air, atau hanya mengandalkan air
hujan.
Untuk di daerah
perkotaan, pada umumnya sumber air bakunya dari sungai, yang makin hari
tercemar oleh ulah masyarakat sendiri dengan membuang sampah sembarangan dan
juga dari banyak barang bekas rumah tangga, pabrik dan lainnya. Selain itu juga
dihadapkan kepada perubahan lingkungan yang dilakukan oleh manusia, di
antaranya rawa, kolam, danau dan sungai yang diurug, serta penggunaan daerah
resapan air untuk bangunan dan juga banyak kawasan tadah hujan berupa hutan
terganggu.
Dengan
keadaan yang demikian kemudian dihadapkan kepada kebutuhan air bersih yang
meningkat karena penggunaan dan pertumbuhan penduduk, perlu ada upaya yang
menyeluruh. Air bersih secara umum diartikan sebagai air yang layak untuk
dijadikan air baku bagi air minum. Dengan kelayakan ini terkandung pula
pengertian layak untuk mandi, cuci dan kakus. Sebagai air yang layak untuk
diminum, tidak diartikan bahwa air bersih itu dapat diminum langsung, artinya
masih perlu dimasak atau direbus hingga mendidih. Sebagai air yang layak
dipergunakan untuk pemenuhan kebutuhan hal tersebut di atas, diperlukan upaya
penyediaan air bersih. Penyediaan air bersih hendaknya memperhatikan sumber,
kualitas dan kuantitasnya. Sumber air bersih merupakan pemasok air bersih, oleh
karena itu perlu dan harus diupayakan menjaga keberadaan dan keberlanjutannya.
Sedangkan kualitas merupakan hal yang penting bagi kesehatan dan kuantitas
penting bagi pencukupan jumlah pasokan air bersih.
B.
Tujuan
1.
Tujuan Umum
Mengetahui
kuantitas konsumsi air bersih dan air minum selama 1 minggu oleh mahasiswa FKM
Unhas mata kuliah Penyediaan Air Bersih kelas E yang tinggal di rumah pribadi
dengan sumber air PDAM.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui analisa deskriptif hasil survey kebutuhan
air bersih dan air minum selama 1 minggu oleh mahasiswa FKM Unhas mata kuliah
Penyediaan Air Bersih kelas E yang tinggal di rumah pribadi dengan sumber air
PDAM.
b. Mengetahui jenis
kegiatan yang membutuhkan/menggunakan air bersih dalam jumlah besar dan jumlah
kecil oleh mahasiswa FKM Unhas mata kuliah Penyediaan Air
Bersih kelas E yang tinggal di rumah pribadi dengan sumber air PDAM.
c. Mengetahui karakteristik responden
C. Manfaat
1. Memperkaya
khasanah ilmu pengetahuan tentang
definisi, sumber, persyaratan, dan aspek kesehatan air bersih dan air minum.
2.
Setelah mengetahui
jumlah air yang dikonsumsi setiap hari dan setiap minggu, diharapkan kita bisa
lebih menghemat air bersih.
3.
Setelah mengetahui
jenis kegiatan yang menggunakan air bersih sehari-hari, diharapkan kita dapat
meminimalisir kegiatan yang tidak terlalu dibutuhkan untuk menghemat air
bersih.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Definisi
Air Bersih
Air bersih adalah air
yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dan akan menjadi air minum setelah
dimasak terlebih dahulu. Sebagai batasannya, air bersih adalah air yang
memenuhi persyaratan bagi sistem penyediaan air minum. Adapun persyaratan yang
dimaksud adalah persyaratan dari segi kualitas air yang meliputi kualitas
fisik, kimia, biologi, dan radiologis, sehingga apabila dikonsumsi tidak
menimbulkan efek samping.
B.
Sumber Air Bersih
Sumber air baku bagi suatu penyediaan air bersih sangat
penting, karena selain kuantitas harus mencukupi juga dari segi kualitas akan
berpengaruh terhadap proses pengolahan. Disamping itu letak sumber air dapat
mempengaruhi bentuk jaringan transmisi, distribusi dan sebagainya. Secara umum
sumber air dapat dikategorikan sebagai berikut :
1.
Air Hujan
Air hujan adalah uap air yang sudah mengalami kondensasi,
kemudian jatuh ke bumi berbentuk air. Air hujan juga merupakan sumber air baku
untuk keperluan rumah tangga, pertanian, dan lain-lain. Air hujan dapat
diperoleh dengan cara penampungan, air hujan dari atap rumah dialirkan ke
tempat penampungan yang kemudian dapat dipergunakan untuk keperluan rumah
tangga.
2.
Air Permukaan
Air permukaan adalah air hujan yang mengalir di permukaan
bumi. Pada umumnya air permukaan ini akan mendapat pengotoran selama
pengalirannya, misalnya: oleh lumpur, batang-batang kayu, daun-daun, limbah
industri kota dan sebagainya.
Air permukaan ada beberapa macam yaitu :
a.
Air rawa/danau
Kebanyakan dari air rawa ini berwarna, hal ini disebabkan oleh adanya zat-zat
organis yang telah membusuk, misalnya: asam humus yang dalam air menyebabkan
warna kuning kecoklatan. Dengan adanya pembusukan kadar zat organis tinggi,
maka umumnya kadar Fe dan Mn akan tinggi pula. Jadi untuk pengambilan air
sebaiknya pada kedalaman tertentu agar endapan-endapan Fe dan Mn tidak terbawa,
demikian juga dengan lumut yang ada pada permukaan rawa.
b.
Air sungai
Dalam penggunaannya sebagai air minum harus mengalami suatu pengolahan yang
sempurna, mengingat bahwa air sungai ini pada umumnya mempunyai derajat
pengotoran yang tinggi sekali.
3.
Air tanah
Air tanah merupakan air hujan atau air permukaan yang meresap kedalam tanah
dan bergabung dalam pori-pori tanah yang terdapat pada lapisan tanah yang
biasanya disebut aquifer.
Air tanah dapat dibagi dalam beberapa jenis yaitu :
a.
Air Tanah Dangkal
Terjadi karena adanya daya proses peresapan air dari permukaan tanah.
Lumpur akan tertahan, demikian pula dengan sebagian bakteri, sehingga air tanah
akan jernih tetapi lebih banyak mengandung zat kimia (garam-garam yang
terlarut).
b.
Air Tanah Dalam
Terdapat setelah lapis rapat air yang pertama. Pengambilan air tanah dalam
tidak semudah pada air tanah dangkal. Dalam hal ini harus digunakan bor dan
memasukkan pipa kedalamnya (biasanya antara 100-300 m) akan didapatkan suatu
lapisan air.
c.
Mata Air
Adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah. Mata air
yang berasal dari air tanah dalam hampir tidak terpengaruh oleh musim dan
kualitas/kuantitasnya sama dengan keadaan air dalam.
C. Persyaratan Kualitas Air Bersih dan Air Minum
Persyaratan kualitas
menggambarkan mutu dari air baku air bersih. persyaratan kualitas air bersih
adalah sebagai berikut :
1.
Persyaratan fisik
Secara fisik air bersih harus jernih, tidak berbau dan tidak
berasa. Selain itu juga suhu air bersih sebaiknya sama dengan suhu udara atau
kurang lebih 250 C, dan apabila terjadi perbedaan maka batas yang diperbolehkan
adalah 250 C ± 300 C.
2.
Persyaratan kimiawi
Air bersih tidak boleh
mengandung bahan-bahan kimia dalam jumlah yang melampaui batas. Beberapa
persyaratan kimia antara lain adalah : pH, total solid, zat organik, CO2
agresif, kesadahan, kalsium (Ca), besi (Fe), mangan (Mn), tembaga (Cu), seng
(Zn), chlorida (Cl), nitrit, flourida (F), serta logam.
3.
Persyaratan bakteriologis
Air bersih tidak boleh
mengandung kuman patogen dan parasitik yang mengganggu kesehatan. Persyaratan
bakteriologis ini ditandai dengan tidak adanya bakteri E. coli atau fecal
coli dalam air.
4.
Persyaratan radioaktifitas
Persyaratan radioaktifitas
mensyaratkan bahwa air bersih tidak boleh mengandung zat yang menghasilkan
bahan-bahan yang mengandung radioaktif, seperti sinar alfa, beta dan gamma.
Persyaratan kualitas air
minum tercantum pada Peraturan Menteri Kesehatan RI No
492/Menkes/Per/IV/2010.
Parameter
Wajib
Parameter Tambahan
A. Kuantitas Kebutuhan Air Bersih dan Air Minum
Kebutuhan air baku di sini dititik beratkan pada penyediaan
air baku untuk diolah menjadi air bersih.Standar
kebutuhan air ada 2 (dua) macam yaitu :
1.
Standar kebutuhan air domestic
Standar kebutuhan air
domestik yaitu kebutuhan air yang digunakan pada tempat-tempat hunian pribadi
untuk memenuhi keperluan sehari-hari seperti memasak, minum, mencuci dan
keperluan rumah tangga lainnya. Satuan yang dipakai adalah liter/orang/hari.
2.
Standar kebutuhan air non domestik
Standar kebutuhan air non domestik adalah kebutuhan air bersih
diluar keperluan rumah tangga. Kebutuhan air non domestik antara lain :
1)
Penggunaan komersil dan industry
Yaitu penggunaan air oleh
badan-badan komersil dan industri.
2)
Penggunaan umum
Yaitu penggunaan air untuk
bangunan-bangunan pemerintah, rumah sakit,sekolah-sekolah dan tempat-tempat
ibadah.
Kebutuhan air non domestik untuk kota dapat dibagi dalam
beberapa kategori antara lain : Kota kategori I (Metro), Kota kategori II (Kota
besar), Kota kategori III (Kota sedang), Kota kategori IV (Kota kecil), dqn Kota
kategori V (Desa)
Penggunaan Air Rata-rata Untuk Rumah Tangga
Jenis Kegiatan
|
Kebutuhan Air (liter / orang / hari)
|
Dapur
|
45
|
Kamar mandi
|
60
|
Toilet
|
70
|
Mencuci pakaian
|
45
|
Lainnya (termasuk
keperluan diluar rumah)
|
75
|
Total
|
295
|
Sumber
: J. Kindler and C.S. Russel, 1984. Modeling Water Demands.Academic Press
Inc. London, hal 153.
Standar
Kebutuhan Air Rumah Tangga Berdasarkan Jenis Kota dan Jumlah Penduduk
Kategori kebutuhan air non domestik
Kebutuhan air non domestik kota
kategori I, II, III dan IV
Kebutuhan air bersih kategori V
Kebutuhan air bersih domestik
kategori lain
A. Aspek Kesehatan Air Bersih dan Air Minum
Menurut Soemirat (2002), air berpengaruh terhadap kesehatan, secara
khusus pengaruh air terhadap kesehatan dapat bersifat langsung maupun tidak
langsung.
1.
Pengaruh Tidak Langsung
Pengaruh tidak langsung adalah pengaruh yang timbul sebagai
akibat pendayagunaan air yang dapat meningkatkan atau pun menurunkan
kesejahteraan masyarakat. Misalnya, air yang dimanfaatkan untuk pembangkit
tenaga listrik, untuk industri, untuk irigasi, perikanan, pertanian, dan
rekreasi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebaliknya pengotoran air
dapat menurunkan kesejahteraan masyarakat.
2.
Pengaruh Langsung
Air minum atau air konsumsi penduduk dapat menyebabkan
penyakit seperti :
1)
Air di dalam tubuh manusia, berkisar antara 50 -70 % dari
seluruh berat badan. Air terdapat di seluruh badan, di tulang terdapat air
sebanyak 22 % berat tulang, di darah dan ginjal sebanyak 83 %. Kehilangan air
untuk 15 % dari berat badan dapat mengakibatkan kematian. Karenanya orang
dewasa perlu minum minimum 1,5 – 2 liter air sehari. Kekurangan air ini
menyebabkan banyaknya didapat penyakit batu ginjal dan kandung kemih di daerah tropis seperti Indonesia,
karena terjadinya kristalisasi unsur –unsur yang ada di dalam cairan tubuh.
(Soemirat, 2002).
2)
Penyebab Penyakit Menular
Air yang telah tercemar oleh bakteri penyebab berbagai penyakit, dapat
menularkan kepada manusia atau hewan melalui empat mekanisme:
a.
Water Borne Disease
Mekanisme penyebaran penyakit dimana pathogen penyebab penyakit berada
dalam air yang telah tercemar dan dapat menyebabkan penyakit infeksi bila
terminum oleh manusia atau hewan. Hal ini karena air tersebut mengandung kuman
pathogen. Diantara penyakit- penyakit yang disebarkan dengan mekanisme ini
adalah penyakit kolera, tifoid, hepatitis A, disentri, poliomyelitis, dan
diare.
b.
Water Washed Disease
Mekanisme penyebaran penyakit bila suatu penyakit infeksi dapat dicegah
dengan memperbanyak volume pemakaian air serta memperbaiki hygiene perorangan.
Dengan terjaminnya kebersihan oleh tersedianya air yang cukup, maka penyakit-
penyakit tertentu dapat dikurangi penularannya pada manusia, dan penyakit ini
banyak terjadi di daerah tropis. Contoh penyakit yang disebabkan adalah
penyakit infeksi saluran pencernaan, penyakit infeksi kulit dan selaput lendir,
penyakit yang ditimbulkan oleh insekta pada kulit dan selaput lendir.
c.
Water Based Disease
Cara penyebaran penyakit ini terjadi bila sebagian siklus hidup penyebab
penyakit memerlukan hospes perantara seperti siput air. Infeksi pada manusia
dapat dicegah dengan menurunkan keinginan dengan kontak dengan air, mengontrol populasi
siput air, dan memperbaiki kualitas air. Contoh penyakit yang disebabkan adalah
Schistomiasis. Dimana larva schistosoma hidup dalam keong - keong
air. Setelah waktunya larva ini mengubah bentuk menjadi cercaria dan menembus
kulit (kaki) manusia yang berada dalam air tersebut.
d.
Insect Vector Disease
Cara penyebaran berkaitan dengan
serangga sebagai vektor penyebaran pathogen penyebab penyakit yang hidup di
air. Strategi pencegahan penyebaran penyakit dapat melalui perbaikan
pengelolaan air permukaan, menghilangkan tempat- tempat perkembangbiakan
serangga yang menjadi vektor penyebaran penyakit infeksi. Contoh- contoh
penyakit yang ditularkan melalui vektor yang hidupnya bergantung pada air
misalnya malaria, demam berdarah, filariasis, Yellow fever, dan lain
sebagainya.
Adapun manfaat air minum bagi
tubuh manusia, antara lain sebagai
berikut :
1.
Air digunakan untuk mencerna makanan, Juga untuk
mengeluarkan racun dari tubuh melalui urine, keringat dan feses;
2.
Air dalam darah adalah pembawa oksigen dan
nutrisi ke seluruh sel tubuh;
3.
Air dalam cairan getah bening merupakan bagian
dari sistem kekebalan tubuh, berfungsi untuk melawan bibit penyakit;
4.
Air menjaga suhu tubuh. Tanpa air, suhu tubuh
akan terus naik, minum air mendinginkan tubuh. Suhu yang panas dan olahraga
menyebabkan suhu tubuh meningkat, menyebabkan tubuh kehilangan air melalui
keluarnya keringat. Ini penting untuk menjaga agar tubuh tetap terhidrasi;
5.
Makanan yang mengandung serat baik bagi
kesehatan pencernaan, begitu pun air. Salah satu penyebab sembeli adalah
dehidrasi. Minum air putih menjaga kesehatan saluran pencernaan, membuat
kotoran lebih mudah keluar. Hal ini sangat membantu proses detoksifikasi.
Berikut ini air
merupakan kebutuhan pokok bagi manusia dengan segala macam kegiatannya, antara
lain digunakan untuk:
a. Keperluan
rumah tangga, misalnya untuk minum, masak, mandi, cuci dan pekerjaan lainnya,
b. Keperluan
umum, misalnya untuk kebersihan jalan dan pasar, pengangkutan air limbah,
hiasan kota, tempat rekreasi dan lain-lainnya.
d. Keperluan
perdagangan, misalnya untuk hotel, restoran, dll.
e.
Keperluan pertanian dan
peternakan
f.
Keperluan pelayaran dan
lain sebagainya
Oleh karena itulah air sangat berfungsi
dan berperan bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Penting bagi kita
sebagai manusia untuk tetap selalu melestarikan dan menjaga agar air yang kita
gunakan tetap terjaga kelestariannya dengan melakukan pengelolaan air yang baik
seperti penghematan, tidak membuang sampah dan limbah yang dapat membuat
pencemaran air sehingga dapat menggangu ekosistem yang ada.
BAB III
METODOLOGI
A. Populasi dan Sampel
1.
Populasi
Populasi pada survey ini adalah mahasiswa Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.
2.
Sampel
Sampel
pada survey ini adalah mahasiswa yang mengambil mata
kuliah Penyediaan Air Bersih Kelas E Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin,
yang tinggal di rumah pribadi dan menggunakan sumber air PDAM. Besar sampel
sebanyak 19 orang
B. Prosedur
Pengumpulan Data
Data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Pengumpulan data primer diperoleh dari
pengisian kuesioner yang telah disediakan untuk responden.
C. Instrument Penelitian
Instrument
penelitian yang digunakan dalam survey ini adalah kuesioner. Kuesioner terdiri dari dua bagian
yaitu karakteristik responden dan konsumsi air menurut jenis aktivitas selama 1
minggu.
D. Pengolahan dan Penyajian Data
Langkah
pengolahan data dilakukan secara elektronik dengan menggunakan computer program
Microsoft Excel, analisa data menggunakan analisis univariat, sedangkan penyajian data dilakukan
dalam bentuk tabel distribusi presentase disertai dengan penjelasannya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden
1.
Karakteristik
Responden menurut Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Data distribusi frekuensi responden
berdasarkan jenis kelamin
Jenis kelamin
|
Jumlah (n)
|
Persentase (%)
|
Laki-laki
|
4
|
21,1
|
Perempuan
|
15
|
78,9
|
Jumlah
|
19
|
100,0
|
Sumber : Data Primer Bulan Maret 2013
Berdasarkan
tabel 4.1 diatas dapat di interpretasikan
bahwa dari 19
responden, yang memiliki jenis kelamin laki-laki sebanyak 5 orang (21,31%) dan yang berjenis kelamin
perempuan sebanyak 14 orang (78,9%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar responden berjenis kelamin
perempuan.
2. Karakteristik
Responden menurut Umur
Tabel 4.2
Data distribusi frekuensi responden
berdasarkan umur
Umur
|
Jumlah (n)
|
Persentase (%)
|
19 tahun
|
5
|
26,3
|
20 tahun
|
14
|
73,7
|
Jumlah
|
19
|
100,0
|
Sumber : Data Primer Bulan Maret 2013
Berdasarkan
tabel 4.2 diatas dapat di interpretasikan bahwa dari 19 responden, yang berumur 19
tahun sebanyak 9 orang (47,4%) dan yang berumur 20
tahun sebanyak 10 orang (52,6%). Sehingga
dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar responden berumur 20
tahun.
3.
Karakteristik
Responden menurut Agama
Tabel 4.3
Data distribusi frekuensi responden
berdasarkan agama
Agama
|
Jumlah (n)
|
Persentase (%)
|
Islam
|
17
|
26,3
|
Kristen
|
2
|
73,7
|
Jumlah
|
19
|
100,0
|
Sumber : Data Primer Bulan Maret 2013
Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat di interpretasikan
bahwa dari 19
responden, yang beragama Islam sebanyak 17 orang (89,5%) dan yang beragama Kristen sebanyak 2 orang (10,5%). Sehingga
dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar responden beragama
Islam.
4. Rata-rata
pengeluaran untuk kebutuhan air bersih dalam sebulan
Gambar 4.1
Data pengeluaran
kebutuhan air bersih responden dalam sebulan
Rata-rata pengeluaran untuk kebutuhan
air bersih dalam sebulan dari 19 responden sebesar Rp 110.000,00.
1.
Rata-rata
pengeluaran untuk kebutuhan air minum dalam sebulan
Gambar 4.2
Data pengeluaran kebutuhan air minum responden dalam sebulan
Rata-rata pengeluaran untuk
kebutuhan air minum dalam sebulan dari 19 responden sebesar Rp 33.000,00.
B.
Analisa Penggunaan/Konsumsi
Air Bersih dan Air Minum
1.
Rata-rata
jumlah penggunaan/konsumsi air bersih/air minum menurut WAKTU dan jenis
kegiatan/aktivitas CUCI MUKA per hari
Tabel 4.4
Konsumsi
Air menurut Waktu dan Jenis Kegiatan Cuci Muka Perhari
NO.
|
NAMA
|
HARI 1
|
HARI 2
|
HARI 3
|
HARI 4
|
HARI 5
|
HARI 6
|
HARI 7
|
JUMLAH
|
RATA-RATA
|
1
|
Anggi Harmaniaty
|
7
|
2
|
2
|
5
|
6
|
6
|
8
|
36
|
5.1
|
2
|
Nurhikmah B
|
6
|
6
|
5
|
8
|
6
|
12
|
12
|
55
|
7.9
|
3
|
Mahdin
|
5
|
5
|
5
|
5
|
5
|
5
|
5
|
35
|
5.0
|
4
|
Nisrina Nursakinah
|
5
|
5
|
6
|
8
|
7
|
8
|
4
|
43
|
6.1
|
5
|
Nurul Istiqna
|
6
|
6
|
6
|
8
|
6
|
6
|
8
|
46
|
6.6
|
6
|
Ramdani
|
6
|
9
|
9
|
12
|
15
|
6
|
6
|
63
|
9.0
|
7
|
Rezki Elisafitri
|
5
|
5
|
5
|
5
|
5
|
5
|
5
|
35
|
5.0
|
8
|
Rifaldi Pahri
|
14
|
14
|
14
|
14
|
14
|
14
|
14
|
98
|
14.0
|
9
|
Riski Muchlisa
|
2
|
3
|
4
|
1
|
5
|
2
|
1
|
18
|
2.6
|
10
|
Sri Siswati
|
5
|
5
|
5
|
5
|
5
|
5
|
5
|
35
|
5.0
|
11
|
Visma Visfiyani S
|
5
|
4
|
5
|
6
|
5
|
4
|
6
|
35
|
5.0
|
12
|
Dwi Astuti R
|
15
|
15
|
18
|
15
|
18
|
12
|
12
|
105
|
15.0
|
13
|
Febriyani Bahar
|
12
|
10
|
14
|
16
|
12
|
15
|
15
|
94
|
13.4
|
14
|
Hardiyanti Nur
|
3
|
5
|
5
|
3
|
5
|
5
|
4
|
30
|
4.3
|
15
|
Georgius
|
5
|
5
|
5
|
5
|
4
|
2
|
5
|
31
|
4.4
|
16
|
Mayang Amalia A.
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
28
|
4.0
|
17
|
Atika Fakianti
|
5
|
5
|
5
|
5
|
6
|
6
|
3
|
35
|
5.0
|
18
|
Jepson Paembonan
|
5
|
5
|
5
|
5
|
4
|
2
|
5
|
31
|
4.4
|
19
|
Sri Ayu Bintari
|
2
|
2
|
2
|
2
|
5
|
5
|
5
|
23
|
3.3
|
JUMLAH
|
117
|
115
|
124
|
132
|
137
|
124
|
127
|
876
|
125.1
|
Sumber
: Data Primer Bulan Maret 2013
Dari
tabel 4.4 di atas
memperlihatkan bahwa responden yang mengkonsumsi air bersih untuk cuci muka
tertinggi yaitu sebanyak 15 liter/hari. Sedangkan responden yang mengkonsumsi
air bersih untuk cuci muka terendah yaitu sebanyak 2.6 liter/hari. Adapun
jumlah konsumsi air dari 19 responden untuk cuci muka selama satu minggu yaitu
876 liter. Sehingga dapat diketahui bahwa rata-rata konsumsi air dari 19
responden tersebut untuk cuci muka selama satu minggu adalah 125.1 liter.
1.
Rata-rata
jumlah penggunaan/konsumsi air bersih/air minum menurut WAKTU dan jenis kegiatan/aktivitas
SIKAT GIGI per hari
Tabel
4.5
Konsumsi Air menurut Waktu dan Jenis Kegiatan Sikat
Gigi Perhari
NO.
|
NAMA
|
HARI 1
|
HARI 2
|
HARI 3
|
HARI 4
|
HARI 5
|
HARI 6
|
HARI 7
|
JUMLAH
|
RATA-RATA
|
1
|
Anggi Harmaniaty
|
26
|
16
|
17
|
9
|
5
|
12
|
10
|
95
|
13.6
|
2
|
Nurhikmah B
|
12
|
12
|
10
|
10
|
10
|
10
|
10
|
74
|
10.6
|
3
|
Mahdin
|
10
|
10
|
10
|
10
|
10
|
10
|
10
|
70
|
10.0
|
4
|
Nisrina Nursakinah
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
5
|
Nurul Istiqna
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
6
|
Ramdani
|
3
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
3
|
0.4
|
7
|
Rezki Elisafitri
|
19
|
19
|
11
|
11
|
11
|
11
|
7
|
89
|
12.7
|
8
|
Rifaldi Pahri
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
9
|
Riski Muchlisa Awalia
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
10
|
Sri Siswati
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
11
|
Visma Visfiyani Syam
|
34
|
0
|
0
|
8
|
17
|
10
|
8
|
77
|
11.0
|
12
|
Dwi Astuti Rahman
|
10
|
10
|
10
|
20
|
10
|
20
|
20
|
100
|
14.3
|
13
|
Febriyani Bahar
|
0
|
6
|
0
|
6
|
0
|
6
|
15
|
33
|
4.7
|
14
|
Hardiyanti Nur
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
15
|
Georgius
|
20
|
0
|
10
|
15
|
10
|
0
|
20
|
75
|
10.7
|
16
|
Mayang Amalia A.
|
10
|
10
|
10
|
10
|
10
|
10
|
10
|
70
|
10.0
|
17
|
Atika Fakianti
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
18
|
Jepson Paembonan
|
20
|
0
|
10
|
15
|
10
|
0
|
20
|
75
|
10.7
|
19
|
Sri Ayu Bintari
|
2
|
2
|
2
|
0
|
0
|
0
|
0
|
6
|
0.9
|
JUMLAH
|
166
|
85
|
90
|
114
|
93
|
89
|
130
|
767
|
109.6
|
Sumber
: Data Primer Bulan Maret 2013
Dari
tabel 4.5 di atas memperlihatkan bahwa
responden yang mengkonsumsi air bersih untuk sikat gigi tertinggi yaitu
sebanyak 14.3 liter/hari. Sedangkan responden yang mengkonsumsi air bersih
untuk sikat gigi terendah yaitu 0.9 liter/hari. Adapun jumlah konsumsi air dari
19 responden untuk sikat gigi selama satu minggu yaitu 767 liter. Sehingga
dapat diketahui bahwa rata-rata konsumsi air dari 19 responden tersebut untuk
sikat gigi selama satu minggu adalah 109.6 liter.
1.
Rata-rata
jumlah penggunaan/konsumsi air bersih/air minum menurut WAKTU dan jenis
kegiatan/aktivitas MANDI per hari
Tabel 4.6
Konsumsi Air menurut
Waktu dan Jenis Kegiatan Mandi Perhari
NO.
|
NAMA
|
HARI 1
|
HARI 2
|
HARI 3
|
HARI 4
|
HARI 5
|
HARI 6
|
HARI 7
|
JUMLAH
|
RATA-RATA
|
1
|
Anggi Harmaniaty
|
30
|
25
|
25
|
49
|
45
|
50
|
55
|
279
|
39.9
|
2
|
Nurhikmah B
|
50
|
50
|
50
|
50
|
50
|
50
|
50
|
350
|
50.0
|
3
|
Mahdin
|
40
|
40
|
40
|
40
|
40
|
40
|
40
|
280
|
40.0
|
4
|
Nisrina Nursakinah
|
40
|
40
|
43
|
50
|
50
|
55
|
35
|
313
|
44.7
|
5
|
Nurul Istiqna
|
40
|
45
|
40
|
35
|
30
|
41
|
35
|
266
|
38.0
|
6
|
Ramdani
|
15
|
15
|
15
|
15
|
15
|
15
|
15
|
105
|
15.0
|
7
|
Rezki Elisafitri
|
50
|
45
|
47
|
46
|
49
|
48
|
50
|
335
|
47.9
|
8
|
Rifaldi Pahri
|
50
|
50
|
50
|
50
|
50
|
50
|
50
|
350
|
50.0
|
9
|
Riski Muchlisa Awalia
|
10
|
10
|
20
|
10
|
10
|
20
|
20
|
100
|
14.3
|
10
|
Sri Siswati
|
40
|
40
|
40
|
43
|
42
|
40
|
42
|
287
|
41.0
|
11
|
Visma Visfiyani Syam
|
51
|
51
|
51
|
50
|
50
|
52
|
50
|
355
|
50.7
|
12
|
Dwi Astuti Rahman
|
40
|
40
|
40
|
40
|
40
|
40
|
40
|
280
|
40.0
|
13
|
Febriyani Bahar
|
55
|
65
|
70
|
70
|
75
|
70
|
70
|
475
|
67.9
|
14
|
Hardiyanti Nur
|
62
|
65
|
65
|
65
|
65
|
62
|
65
|
449
|
64.1
|
15
|
Georgius
|
60
|
65
|
60
|
60
|
60
|
60
|
60
|
425
|
60.7
|
16
|
Mayang Amalia A.
|
60
|
60
|
60
|
60
|
60
|
60
|
60
|
420
|
60.0
|
17
|
Atika Fakianti
|
64
|
64
|
64
|
64
|
65
|
64
|
64
|
449
|
64.1
|
18
|
Jepson Paembonan
|
60
|
65
|
60
|
60
|
60
|
60
|
65
|
430
|
61.4
|
19
|
Sri Ayu Bintari
|
45
|
37.5
|
45
|
60
|
60
|
75
|
45
|
367.5
|
52.5
|
JUMLAH
|
862
|
872.5
|
885
|
917
|
916
|
952
|
911
|
6315.5
|
902.2
|
JUMLAH
|
862
|
872.5
|
885
|
917
|
916
|
952
|
911
|
6315.5
|
902.2
|
Sumber
: Data Primer Bulan Maret 2013
Dari
tabel 4.6 di atas memperlihatkan
bahwa responden yang mengkonsumsi air bersih untuk mandi tertinggi yaitu
sebanyak 67.9 liter/hari. Sedangkan responden yang mengkonsumsi air bersih
untuk mandi terendah yaitu 14.3 liter/hari. Adapun jumlah konsumsi air dari 19
responden untuk mandi selama satu minggu yaitu 6315.5 liter. Sehingga dapat
diketahui bahwa rata-rata konsumsi air dari 19 responden tersebut untuk mandi
selama satu minggu adalah 902.2 liter.
1.
Rata-rata
jumlah penggunaan/konsumsi air bersih/air minum menurut WAKTU dan jenis
kegiatan/aktivitas Buang Air Besar (BAB) per hari
Tabel 4.7
Konsumsi Air menurut Waktu dan Jenis
Kegiatan Buang Air Besar Perhari
NO.
|
NAMA
|
HARI 1
|
HARI 2
|
HARI 3
|
HARI 4
|
HARI 5
|
HARI 6
|
HARI 7
|
JUMLAH
|
RATA-RATA
|
1
|
Anggi Harmaniaty
|
16
|
12
|
12
|
9
|
8
|
12
|
35
|
104
|
14.9
|
2
|
Nurhikmah B
|
12
|
12
|
15
|
35
|
15
|
15
|
15
|
119
|
17.0
|
3
|
Mahdin
|
14
|
14
|
14
|
14
|
14
|
14
|
14
|
98
|
14.0
|
4
|
Nisrina Nursakinah
|
14
|
0
|
15
|
12
|
12
|
10
|
12
|
75
|
10.7
|
5
|
Nurul Istiqna
|
10
|
0
|
0
|
10
|
15
|
10
|
10
|
55
|
7.9
|
6
|
Ramdani
|
15
|
15
|
15
|
15
|
15
|
15
|
15
|
105
|
15.0
|
7
|
Rezki Elisafitri
|
10
|
0
|
9
|
0
|
9
|
0
|
11
|
39
|
5.6
|
8
|
Rifaldi Pahri
|
16
|
16
|
16
|
16
|
16
|
16
|
16
|
112
|
16.0
|
9
|
Riski Muchlisa Awalia
|
7
|
11
|
11
|
0
|
5
|
0
|
12
|
46
|
6.6
|
10
|
Sri Siswati
|
0
|
12
|
0
|
12
|
0
|
12
|
0
|
36
|
5.1
|
11
|
Visma Visfiyani Syam
|
14
|
15
|
15
|
16
|
16
|
25
|
12
|
113
|
16.1
|
12
|
Dwi Astuti Rahman
|
0
|
10
|
0
|
10
|
0
|
10
|
10
|
40
|
5.7
|
13
|
Febriyani Bahar
|
0
|
6
|
0
|
0
|
15
|
0
|
0
|
21
|
3.0
|
14
|
Hardiyanti Nur
|
10
|
10
|
10
|
10
|
10
|
10
|
12
|
72
|
10.3
|
15
|
Georgius
|
10
|
10
|
10
|
10
|
10
|
10
|
0
|
60
|
8.6
|
16
|
Mayang Amalia A.
|
15
|
15
|
15
|
15
|
15
|
15
|
15
|
105
|
15.0
|
17
|
Atika Fakianti
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
18
|
Jepson Paembonan
|
10
|
10
|
10
|
10
|
10
|
10
|
0
|
60
|
8.6
|
19
|
Sri Ayu Bintari
|
10
|
12
|
13
|
14
|
10
|
0
|
0
|
59
|
8.4
|
JUMLAH
|
183
|
180
|
180
|
208
|
195
|
184
|
189
|
1319
|
188.4
|
Sumber
: Data Primer Bulan Maret 2013
Dari
tabel 4.7 di atas memperlihatkan
bahwa responden yang mengkonsumsi air bersih untuk BAB tertinggi yaitu sebanyak
17.0 liter/hari. Sedangkan responden yang mengkonsumsi air bersih untuk BAB
terendah yaitu 3 liter/hari. Adapun jumlah konsumsi air dari 19 responden untuk
BAB selama satu minggu yaitu 1319 liter. Sehingga dapat diketahui bahwa rata-rata
konsumsi air dari 19 responden tersebut untuk BAB selama satu minggu adalah
188.4 liter.
1.
Rata-rata
jumlah penggunaan/konsumsi air bersih/air minum menurut WAKTU dan jenis
kegiatan/aktivitas Buang Air Kecil (BAK) per hari
Tabel 4.8
Konsumsi Air menurut Waktu dan Jenis
Kegiatan Buang Air Kecil Perhari
NO.
|
NAMA
|
HARI 1
|
HARI 2
|
HARI 3
|
HARI 4
|
HARI 5
|
HARI 6
|
HARI 7
|
JUMLAH
|
RATA-RATA
|
1
|
Anggi Harmaniaty
|
12
|
26
|
30
|
14
|
15
|
12
|
17
|
126
|
18.0
|
2
|
Nurhikmah B
|
12
|
12
|
15
|
17
|
24
|
19
|
15
|
114
|
16.3
|
3
|
Mahdin
|
9
|
9
|
9
|
9
|
9
|
9
|
9
|
63
|
9.0
|
4
|
Nisrina Nursakinah
|
11
|
14
|
7
|
8
|
9
|
7
|
9
|
65
|
9.3
|
5
|
Nurul Istiqna
|
30
|
15
|
25
|
10
|
25
|
25
|
10
|
140
|
20.0
|
6
|
Ramdani
|
16
|
16
|
20
|
16
|
16
|
16
|
12
|
112
|
16.0
|
7
|
Rezki Elisafitri
|
18
|
18
|
17
|
18
|
17
|
17
|
17
|
122
|
17.4
|
8
|
Rifaldi Pahri
|
12
|
12
|
12
|
12
|
12
|
12
|
12
|
84
|
12.0
|
9
|
Riski Muchlisa Awalia
|
11
|
3
|
4
|
5
|
5
|
6
|
9
|
43
|
6.1
|
10
|
Sri Siswati
|
21
|
18
|
24
|
21
|
18
|
18
|
18
|
138
|
19.7
|
11
|
Visma Visfiyani Syam
|
18
|
14
|
18
|
36
|
27
|
23
|
27
|
163
|
23.3
|
12
|
Dwi Astuti Rahman
|
25
|
25
|
25
|
25
|
25
|
25
|
25
|
175
|
25.0
|
13
|
Febriyani Bahar
|
24
|
16
|
12
|
12
|
12
|
12
|
12
|
100
|
14.3
|
14
|
Hardiyanti Nur
|
20
|
8
|
11
|
15
|
8
|
8
|
12
|
82
|
11.7
|
15
|
Georgius
|
12
|
9
|
9
|
9
|
10
|
11
|
9
|
69
|
9.9
|
16
|
Mayang Amalia A.
|
18
|
21
|
18
|
18
|
17
|
17
|
17
|
126
|
18.0
|
17
|
Atika Fakianti
|
0
|
0
|
0
|
0
|
19
|
0
|
19
|
38
|
5.4
|
18
|
Jepson Paembonan
|
12
|
9
|
9
|
9
|
10
|
11
|
9
|
69
|
9.9
|
19
|
Sri Ayu Bintari
|
6
|
9
|
3
|
9
|
9
|
12
|
6
|
54
|
7.7
|
JUMLAH
|
287
|
254
|
268
|
263
|
287
|
260
|
264
|
1883
|
269.0
|
JUMLAH
|
287
|
254
|
268
|
263
|
287
|
260
|
264
|
1883
|
269.0
|
Sumber
: Data Primer Bulan Maret 2013
Dari
tabel 4.8 di atass memperlihatkan
bahwa responden yang mengkonsumsi air bersih untuk BAK tertinggi yaitu sebanyak
25.0 liter/hari. Sedangkan responden yang mengkonsumsi air bersih untuk BAK
terendah yaitu 5.4 liter/hari. Adapun jumlah konsumsi air dari 19 responden
untuk BAK selama satu minggu yaitu 1883 liter. Sehingga dapat diketahui bahwa
rata-rata konsumsi air dari 19 responden tersebut untuk BAK selama satu minggu
adalah 269.0 liter.
1.
Rata-rata
jumlah penggunaan/konsumsi air bersih/air minum menurut WAKTU dan jenis
kegiatan/aktivitas MINUM per hari
Tabel 4.9
Konsumsi Air menurut Waktu dan Jenis
Kegiatan Minum Perhari
NO.
|
NAMA
|
HARI 1
|
HARI 2
|
HARI 3
|
HARI 4
|
HARI 5
|
HARI 6
|
HARI 7
|
JUMLAH
|
RATA-RATA
|
1
|
Anggi Harmaniaty
|
3.4
|
3.2
|
3.2
|
2.65
|
2.85
|
2.65
|
2.25
|
20.2
|
2.9
|
2
|
Nurhikmah Baharuddin
|
0.8
|
1.6
|
0.8
|
2.05
|
1.4
|
1.65
|
1.65
|
9.95
|
1.4
|
3
|
Mahdin
|
2.4
|
2.4
|
2.4
|
2.4
|
2.4
|
2.4
|
2.4
|
16.8
|
2.4
|
4
|
Nisrina Nursakinah
|
1.5
|
1.6
|
1.6
|
1.7
|
1.6
|
2.1
|
2.8
|
12.9
|
1.8
|
5
|
Nurul Istiqna
|
1.4
|
1.6
|
2.2
|
1.2
|
1.4
|
1.5
|
1.2
|
10.5
|
1.5
|
6
|
Ramdani
|
3.2
|
3
|
3.5
|
3
|
3
|
3.5
|
3.8
|
23
|
3.3
|
7
|
Rezki Elisafitri
|
2.2
|
2.2
|
2.6
|
2.4
|
2.4
|
2.4
|
2.6
|
16.8
|
2.4
|
8
|
Rifaldi Pahri
|
3.2
|
3.2
|
3.2
|
3.2
|
3.2
|
3.2
|
3.2
|
22.4
|
3.2
|
9
|
Riski Muchlisa Awalia
|
1.2
|
1.2
|
1.6
|
1
|
1.2
|
1.2
|
1.44
|
8.84
|
1.3
|
10
|
Sri Siswati
|
2
|
1.4
|
1.5
|
1
|
1.1
|
1.1
|
1.3
|
9.4
|
1.3
|
11
|
Visma Visfiyani Syam
|
1
|
1.3
|
1.25
|
1.85
|
1.95
|
1.45
|
2.15
|
10.95
|
1.6
|
12
|
Dwi Astuti Rahman
|
2
|
1.8
|
1.8
|
1.2
|
1.8
|
1.2
|
1.2
|
11
|
1.6
|
13
|
Febriyani Bahar
|
2.4
|
2.6
|
2.8
|
1.4
|
2.2
|
1.8
|
1.4
|
14.6
|
2.1
|
14
|
Hardiyanti Nur
|
1.2
|
1.03
|
0.9
|
1.1
|
1.1
|
1
|
1
|
7.33
|
1.0
|
15
|
Georgius
|
2.4
|
1.8
|
2.2
|
2.4
|
1.8
|
1.6
|
2.4
|
14.6
|
2.1
|
16
|
Mayang Amalia A.
|
3.14
|
3.58
|
3.77
|
4.02
|
4.02
|
3.77
|
3.58
|
25.88
|
3.7
|
17
|
Atika Fakianti
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
18
|
Jepson Paembonan
|
2.4
|
1.8
|
2.2
|
2.4
|
1.8
|
1.6
|
2.4
|
14.6
|
2.1
|
19
|
Sri Ayu Bintari
|
3.3
|
2.34
|
2.58
|
1.5
|
1.78
|
1.74
|
0.6
|
13.84
|
2.0
|
JUMLAH
|
36
|
34.07
|
36.33
|
32.45
|
32.98
|
32.09
|
33.79
|
263.59
|
37.7
|
Sumber
: Data Primer Bulan Maret 2013
Dari
tabel 4.9 di atas
memperlihatkan bahwa responden yang mengkonsumsi air bersih untuk minum
tertinggi yaitu sebanyak 3.7 liter/hari. Sedangkan responden yang mengkonsumsi
air bersih untuk minum terendah yaitu 1 liter/hari. Adapun jumlah konsumsi air
dari 19 responden untuk minum selama satu minggu yaitu 263.59 liter. Sehingga
dapat diketahui bahwa rata-rata konsumsi air dari 19 responden tersebut untuk
minum selama satu minggu adalah 37.7 liter.
1.
Rata-rata
jumlah penggunaan/konsumsi air bersih/air minum menurut WAKTU dan jenis
kegiatan/aktivitas WUDHU (khusus muslim) per hari
Tabel
4.10
Konsumsi
Air menurut Waktu dan Jenis Kegiatan Wudhu Perhari
NO.
|
NAMA
|
HARI 1
|
HARI 2
|
HARI 3
|
HARI 4
|
HARI 5
|
HARI 6
|
HARI 7
|
JUMLAH
|
RATA-RATA
|
1
|
Anggi Harmaniaty
|
15
|
15
|
15
|
15
|
15
|
15
|
15
|
105
|
15.0
|
2
|
Nurhikmah Baharuddin
|
30
|
30
|
30
|
30
|
30
|
30
|
30
|
210
|
30.0
|
3
|
Mahdin
|
25
|
25
|
25
|
25
|
25
|
25
|
25
|
175
|
25.0
|
4
|
Nisrina Nursakinah
|
23
|
23
|
16
|
23
|
22
|
22
|
29
|
158
|
22.6
|
5
|
Nurul Istiqna
|
15
|
15
|
15
|
15
|
15
|
15
|
15
|
105
|
15.0
|
6
|
Ramdani
|
5
|
5
|
3
|
5
|
5
|
5
|
4
|
32
|
4.6
|
7
|
Rezki Elisafitri
|
10
|
10
|
10
|
10
|
10
|
10
|
10
|
70
|
10.0
|
8
|
Rifaldi Pahri
|
30
|
30
|
30
|
30
|
30
|
30
|
30
|
210
|
30.0
|
9
|
Riski Muchlisa Awalia
|
10
|
10
|
10
|
10
|
10
|
10
|
10
|
70
|
10.0
|
10
|
Sri Siswati
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
11
|
Visma Visfiyani Syam
|
22
|
14
|
15
|
15
|
15
|
16
|
15
|
112
|
16.0
|
12
|
Dwi Astuti Rahman
|
25
|
25
|
25
|
25
|
25
|
25
|
25
|
175
|
25.0
|
13
|
Febriyani Bahar
|
15
|
15
|
15
|
15
|
15
|
15
|
15
|
105
|
15.0
|
14
|
Hardiyanti Nur
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
0
|
12
|
1.7
|
15
|
Georgius
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
16
|
Mayang Amalia A.
|
15
|
15
|
15
|
15
|
15
|
15
|
15
|
105
|
15.0
|
17
|
Atika Fakianti
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
18
|
Jepson Paembonan
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
19
|
Sri Ayu Bintari
|
24
|
24
|
24
|
24
|
24
|
24
|
24
|
168
|
24.0
|
JUMLAH
|
266
|
258
|
250
|
259
|
258
|
259
|
262
|
1812
|
258.9
|
JUMLAH
|
266
|
258
|
250
|
259
|
258
|
259
|
262
|
1812
|
258.9
|
Sumber
: Data Primer Bulan Maret 2013
Dari
tabel 4.10 di atas memperlihatkan
bahwa responden yang mengkonsumsi air bersih untuk wudhu tertinggi yaitu
sebanyak 30 liter/hari. Sedangkan responden yang mengkonsumsi air bersih untuk
wudhu terendah yaitu 1.7 liter/hari. Adapun jumlah konsumsi air dari 19
responden untuk wudhu selama satu minggu yaitu 1812 liter. Sehingga dapat
diketahui bahwa rata-rata konsumsi air dari 19 responden tersebut untuk wudhu
selama satu minggu adalah 258.9 liter.
1.
Rata-rata
jumlah penggunaan/konsumsi air bersih/air minum menurut WAKTU dan jenis
kegiatan/aktivitas MENCUCI PAKAIAN per hari
Tabel
4.11
Konsumsi
Air menurut Waktu dan Jenis Kegiatan Cuci Pakaian Perhari
NO.
|
NAMA
|
HARI 1
|
HARI 2
|
HARI 3
|
HARI 4
|
HARI 5
|
HARI 6
|
HARI 7
|
JUMLAH
|
RATA-RATA
|
1
|
Anggi Harmaniaty
|
20
|
0
|
0
|
0
|
0
|
30
|
0
|
50
|
7.1
|
2
|
Nurhikmah Baharuddin
|
0
|
0
|
0
|
0
|
30
|
30
|
0
|
60
|
8.6
|
3
|
Mahdin
|
0
|
50
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
50
|
7.1
|
4
|
Nisrina Nursakinah
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
5
|
Nurul Istiqna
|
0
|
70
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
70
|
10.0
|
6
|
Ramdani
|
0
|
21
|
0
|
21
|
0
|
21
|
21
|
84
|
12.0
|
7
|
Rezki Elisafitri
|
30
|
20
|
0
|
20
|
0
|
17
|
0
|
87
|
12.4
|
8
|
Rifaldi Pahri
|
0
|
50
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
50
|
7.1
|
9
|
Riski Muchlisa Awalia
|
200
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
200
|
28.6
|
10
|
Sri Siswati
|
33
|
32
|
35
|
0
|
0
|
42
|
33
|
175
|
25.0
|
11
|
Visma Visfiyani Syam
|
35
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
35
|
5.0
|
12
|
Dwi Astuti Rahman
|
0
|
0
|
0
|
40
|
0
|
40
|
0
|
80
|
11.4
|
13
|
Febriyani Bahar
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
65
|
65
|
9.3
|
14
|
Hardiyanti Nur
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
15
|
Georgius
|
0
|
0
|
0
|
0
|
100
|
0
|
0
|
100
|
14.3
|
16
|
Mayang Amalia A.
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
17
|
Atika Fakianti
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
18
|
Jepson Paembonan
|
0
|
0
|
0
|
0
|
100
|
0
|
0
|
100
|
14.3
|
19
|
Sri Ayu Bintari
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
40
|
0
|
40
|
5.7
|
JUMLAH
|
318
|
243
|
35
|
81
|
230
|
220
|
119
|
1246
|
178.0
|
Sumber
: Data Primer Bulan Maret 2013
Dari
tabel 4.11 di atas memperlihatkan
bahwa responden yang mengkonsumsi air bersih untuk cuci pakaian tertinggi yaitu
sebanyak 28.6 liter/hari. Sedangkan responden yang mengkonsumsi air bersih
untuk cuci pakaian terendah yaitu 5 liter/hari. Adapun jumlah konsumsi air dari
19 responden untuk cuci pakaian selama satu minggu yaitu 1246 liter. Sehingga
dapat diketahui bahwa rata-rata konsumsi air dari 19 responden tersebut untuk
cuci pakaian selama satu minggu adalah 178.0 liter.
1.
Rata-rata
jumlah penggunaan/konsumsi air bersih/air minum menurut WAKTU dan jenis
kegiatan/aktivitas MENCUCI PERALATAN MAKAN per hari
Tabel
4.12
Konsumsi
Air menurut Waktu dan Jenis Kegiatan Cuci Piring Perhari
NO.
|
NAMA
|
HARI 1
|
HARI 2
|
HARI 3
|
HARI 4
|
HARI 5
|
HARI 6
|
HARI 7
|
JUMLAH
|
RATA-RATA
|
1
|
Anggi Harmaniaty
|
26
|
16
|
17
|
9
|
5
|
12
|
10
|
95
|
13.6
|
2
|
Nurhikmah Baharuddin
|
12
|
12
|
10
|
10
|
10
|
10
|
10
|
74
|
10.6
|
3
|
Mahdin
|
10
|
10
|
10
|
10
|
10
|
10
|
10
|
70
|
10.0
|
4
|
Nisrina Nursakinah
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
5
|
Nurul Istiqna
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
6
|
Ramdani
|
3
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
3
|
0.4
|
7
|
Rezki Elisafitri
|
19
|
19
|
11
|
11
|
11
|
11
|
7
|
89
|
12.7
|
8
|
Rifaldi Pahri
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
9
|
Riski Muchlisa Awalia
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
10
|
Sri Siswati
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
11
|
Visma Visfiyani Syam
|
34
|
0
|
0
|
8
|
17
|
10
|
8
|
77
|
11.0
|
12
|
Dwi Astuti Rahman
|
10
|
10
|
10
|
20
|
10
|
20
|
20
|
100
|
14.3
|
13
|
Febriyani Bahar
|
0
|
6
|
0
|
6
|
0
|
6
|
15
|
33
|
4.7
|
14
|
Hardiyanti Nur
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
15
|
Georgius
|
20
|
0
|
10
|
15
|
10
|
0
|
20
|
75
|
10.7
|
16
|
Mayang Amalia A.
|
10
|
10
|
10
|
10
|
10
|
10
|
10
|
70
|
10.0
|
17
|
Atika Fakianti
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
18
|
Jepson Paembonan
|
20
|
0
|
10
|
15
|
10
|
0
|
20
|
75
|
10.7
|
19
|
Sri Ayu Bintari
|
2
|
2
|
2
|
0
|
0
|
0
|
0
|
6
|
0.9
|
JUMLAH
|
166
|
85
|
90
|
114
|
93
|
89
|
130
|
767
|
109.6
|
JUMLAH
|
166
|
85
|
90
|
114
|
93
|
89
|
130
|
767
|
109.6
|
Sumber
: Data Primer Bulan Maret 2013
Dari
tabel 4.12 di atas memperlihatkan
bahwa responden yang mengkonsumsi air bersih untuk cuci piring tertinggi yaitu
sebanyak 14.3 liter/hari. Sedangkan responden yang mengkonsumsi air bersih
untuk cuci piring terendah yaitu 0.4 liter/hari. Adapun jumlah konsumsi air
dari 19 responden untuk cuci piring selama satu minggu yaitu 767 liter.
Sehingga dapat diketahui bahwa rata-rata konsumsi air dari 19 responden
tersebut untuk cuci peralatan makan
selama satu minggu adalah 109.6 liter.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rata-rata kebutuhan/
konsumsi air bersih oleh mahasiswa FKM Unhas mata kuliah Penyediaan Air Bersih kelas E yang
tinggal di rumah pribadi dengan sumber air PDAM
dalam sehari (selama sepekan) untuk
kegiatan :
1.
Cuci muka : 125.1 liter
2.
Sikat gigi : 109.6 liter
3.
Mandi : 902.2 liter
4.
Buang air besar :
188.4
liter
5.
Buang air kecil : 188.4 liter
6.
Minum :
37.7
liter
7.
Wudhu : 258.9 liter.
8.
Mencuci pakaian : 178.0
liter
9.
Mencuci peralatan makan : 109.6
liter
B.
Saran
Disarankan kepada
teman-teman mahasiswa FKM Unhas untuk senantiasa melakukan penghematan dalam
penggunaan air bersih mengingat kualitas air bersih yang semakin menurun.
No comments:
Post a Comment