maksud saya, malam ini saya masih sangat merindukanmu.
tidak ada yang tahu, bahkan kamu sekali pun.
bila memang mitos tentang bulu mata yang gugur sebagai pertanda seseorang sedang merindu.
bisa saya pastikan mata kamu kini pasti terlihat lucu tanpa mereka disana.
yah, memang tiada hari tanpa saya mengingat dan merindukanmu.
bagaimana kabarmu ? katamu baik, tapi temanmu bilang kamu sedang sakit, cepat sembuh yah.
sebegitu jauhnya jarak diantara kita, bahkan pertanyaan sesederhana itu pun tidak mampu kamu jawab dengan apa adanya.
memang kita tidak terpisah oleh gunung maupun lautan.
hati yang tidak pernah saling memperjuangkan apalagi menyatu.
jarak hati yang menandingi luasnya samudra bahkan alam semesta.
jarak yang sempat kuperjuangkan agar dapat lenyap seketika atau setidaknya mampu lebih mendekatkan kita.
dulu, kusebut itu harapan.
harapan yang terus saja terkikis karena waktu.
yang tersisa hanya kenangan manis ketika kamu dan aku masih menjadi kita (teman baik).
semuanya berbeda sekarang.
saya tidak lagi senyum-senyum sendiri apalagi cengengesan melihat namamu dilayar handphoneku.
bukan karena saya berubah, tapi karena kamu sudah tak disana.
bukan karena saya berubah, tapi karena kamu sudah tak disana.
kita tidak lagi saling menyapa dan tidak lagi saling memuji.
tak lagi saling mengingatkan kala waktu istirahat ataupun waktu ibadah tiba.
tidak lagi saling bercerita.
tidak lagi berkesempatan mendengar tawa ringanmu diujung telefon.
kemana kita yang dulu ?
bukan, mana kamu yang dulu ?
ataukah mana teman baikku itu ?
apakah semuanya menghilang begitu saja karena rasa cinta yang tidak kamu harapkan ini ?
seandainya saja kamu disini.
banyak hal yang ingin kubagi, seperti dulu.
rasa sakit, sedih dan takut bahkan rasa suka, senang dan impian ingin kubagi denganmu.
hanya kepada mereka (sahabatku) dan kamu. kamu.
tapi kamu tidak lagi disini.
bahkan bila kita tidak bisa bersatu, tidak bisakah kamu tinggal sebagai teman baik ?
No comments:
Post a Comment